Habis Gempa, NTB Kembali Dilanda Kekeringan Ratusan Hari

0
5060
Peta kekeringan wilayah NTB. (sumber: BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat)

HarianNusa.com, Mataram – Setelah gempa berkekuatan 6,4 skala richter (SR) mengguncang NTB, kini NTB kembali menghadapi bencana baru. NTB akan memasuki Hari Tanpa Hujan (HTH) ratusan hari.

Berdasarkan data BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat, dari Monitoring HTH, di Pulau Lombok dan Sumbawa umumnya didominasi kategori panjang hingga kekeringan. Namun ada beberapa wilayah yang mengalami HTH dalam kategori sangat pendek di wilayah Lombok Tengah, Lombok Timur, Dompu, dan Sumbawa serta terdapat hujan pada tanggal update-ing data yaitu di pos hujan Dompu.

Sementara untuk HTH yang masuk dalam kategori kekeringan ekstrim juga meliputi sebagian wilayah :

Kabupaten Lombok Tengah : Praya Tengah (120 hari), Mujur (107 hari);

Kabupaten Lombok Timur : Jerowaru (128 hari), Pringgabaya (114 hari), Labuhan Pandan (100 hari);

Kabupaten Sumbawa : Sebewe Moyo Utara, Moyohilir (masing-masing 111 hari), Lape (104 hari), Stamet Sumbawa (100 hari);

Kabupaten Dompu : Pajo (118 hari), Kilo (103 hari);

Kabupaten Bima : Madapangga (120 hari), Woha (109 hari),

Kota Bima : Asakota Jatiwangi (102 hari)

Sementara terkait kondisi dinamika atmosfer, menurut Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Afriyas Ulfah, kondisi Suhu Muka Laut di perairan NTB menunjukan kondisi netral cenderung dingin, ENSO dalam kondisi netral, tetapi ada potensi El Nino lemah pada akhir tahun 2018.

“Analisis angin menunjukkan angin Timuran masih mendominasi wilayah NTB. Kondisi tersebut mengakibatkan mengurangi peluang terbentuknya awan – awan konvektif hujan di sebagian besar wilayah NTB. Pergerakan Madden Jullian Oscillation (MJO) saat ini tidak aktif,” ujarnya.

Peluang terjadinya hujan >20 mm/dasarian pada dasarian I Agustus 2018 di wilayah NTB secara umum kecil yaitu berkisar <10%. Hal ini menandakan peluang curah hujan hanya berkisar 0 – 20 mm.

“Dengan kondisi hari tanpa hujan yang begitu panjang, sehingga perlu diwaspadai terjadinya kekeringan yang berdampak pada berkurangnya ketersedian air di sebagian besar wilayah NTB,” jelasnya. (sat)