HarianNusa.com, Mataram – Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Menkominfo) Rudiantara mengapresiasi kinerja Pemerintah Provinsi NTB karena dinilai telah mampu meningkatkan ekonomi dan pembangunan Provinsi NTB.
Hal tersebut disampaikannya usai menghadiri acara peresmian proyek-proyek pembangunan provinsi NTB tahun 2017 dan penyerahan sertifikat serta pencanangan gerakan non-tunai SPBU sebagai bagian dari rangkaian acara HUT NTB ke-59 di Islamic Center Mataram, Minggu (17/12 /2017).
Ia mengatakan dirinya mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Gubernur NTB TGH M. Zainul Majdi. Alasannya, dari seluruh Indonesia ada beberapa provinsi yang pertumbuhannya lima tahun terakhir di atas pertumbuhan rata-rata nasional, termasuk NTB.
“Tidak lebih dari lima provinsi yang pertumbuhannya katakanlah lima tahun terakhir ini di atas pertumbuhan rata-rata nasional. Terutama pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.
Ia menilai NTB mampu menurunkan tingkat pengangguran dan inflasi maupun ukuran-ukuran pembangunan dari suatu wilayah.
“Jadi karena saya melihatnya NTB salah satu provinsi yang dedikasinya baik makanya saya hadir di sini dan kebetulan saya juga banyak teman-teman dari NTB,” sambungnya.
Ditanya mengenai masukan apa saja yang diberikan terhadap kemajuan Provinsi NTB ke depannya, Ia mengatakan sebetulnya dirinya sudah menyampaikan bagaimana menarik wisatawan secara spesifik.
“NTB kan dikenal dengan Lombok, Lombok dikenal dengan Pulau Seribu Masjid tapi hanya Pulau Seribu Masjid. Jadi saya usulkan kepada gubernur dan gubernur berjanji 2018 akan disiapkan yaitu masjidnya itu spesifik, ada misalkan spesifik dari Turki, juga dari negara Timur Tengah lainnya, sehingga ada legenda,” ujarnya.
Dirinya mengatakan bahwa memang sudah memberikan masukan setiap pembangunan masjid mempunyai spesifik dari negara-negara lain sehingga dapat menarik wisatawan muslim yang hendak berwisata religi.
“Orang datang kan bukan hanya mlihat bagunan fisik tapi ada legenda ada cerita dibalik itu dan juga kita bisa minta dengan negara-negara yang tadi saya sebutkan untuk sama-sama membangun.Jadi katakanlah wisatawan yang muslim itu kalau datang ke Lombok, NTB mau melihat masjid karena seluruh mesjid di dunia ada miniaturnya di masjid di Lombok ini,” ungkapnya.
Ia menilai pembangunan masjid di Lombok arsitekturnya tergantung yang memiliki dana. Hal inilah menurutnya yang perlu dibicarakan agar bisa fokus sehingga wisatawan pun datang ke Lombok dengan tujuan yang jelas ingin berwisata masjid, spesifik masjidnya sudah jelas.
“Karena bagaimanapun juga kedepan produk dari NTB adalah services terutama dari segi pariwisata,” pungkasnya. (f3)