Korban Tewas Tersengat Listrik di Keruak Ternyata Tengah Hamil

- Advertisement -

HarianNusa.com, Mataram – Kejadian nahas menimpa satu keluarga di Dusun Larangan Desa Pijot Kecamatan Keruak Lombok Timur. Pasangan suami istri dan dua anaknya tewas tersengat arus listrik. Kejadian terjadi sekitar pukul 11.30 Wita, Senin (25/12).

Masing-masing korban diketahui bernama Amaq Sanah (60), Inaq Sanah (50) dan dua anaknya bernama Hikmatullah (35) dan Haeriah (37). Bermula saat Inaq Sanah hendak mencari siput di sawah untuk dikumpulkan dan dijual ke pasar, namun ia tersengat arus listrik dari kabel yang rusak di tengah sawah. Saat kedua anaknya ingin menolong, justru anaknya meninggal tersengat arus listrik. Begitu pula dengan Amaq Sanah, ia ikut tewas saat hendak menolong orang-orang tercintanya.

- Advertisement -

Lembaga Advokasi Rakyat untuk Demokrasi (LARD) NTB melakukan investigasi terhadap kasus tersebut. Keluarga korban didatangi untuk mencari tahu fakta di balik kematian keempat korban.

Belakangan diketahui korban Haeriah (37) saat itu tengah hamil dengan usia kehamilan enam bulan. Artinya, korban bertambah menjadi satu orang.

“Kabar yang menyedihkan lagi satu korban dalam keadaan hamil dengan usia kehamilan enam bulan. Korban bertambah menjadi lima orang,” ungkap Direktur LARD NTB, Mahmudah Kala, Sabtu (30/12).

- Advertisement -
LARD NTB mengunjungi keluarga korban tewas akibat tersengat listrik. (istimewa)

Selain tengah hamil, Haeriah juga meninggalkan tiga orang anaknya. Masing-masing masih duduk di kelas satu SMA, kelas 2 SD dan satu anak yang belum bersekolah.  Sementara korban Hikmatullah (35) meninggalkan satu anak.

“Para korban memiliki anak yang masih kecil-kecil. Korban Haeriah meninggalkan tiga anak, sedangkan korban Hikmatullah meninggalkan satu anak,” katanya.

- Advertisement -

Kondisi keluarga tersebut merupakan keluarga yang hidup di tengah garis kemiskinan. Korban Inaq Sanah sehari-hari mencari siput di sawah untuk dikumpulkan dan dijual ke pasar. Mirisnya lagi, dua rumah milik para korban belum memiliki listrik. Mereka adalah korban yang tewas oleh fasilitas yang selama ini belum mereka nikmati.

Bahkan korban Hikmatullah meninggalkan istrinya yang berkebutuhan khusus. Istri korban merupakan difabel yang harus menerima kenyataan pahit itu. Saat relawan LARD NTB mewawancarainya, ia hanya dapat tersenyum dan tidak banyak berbicara.

“Saya melihat istrinya berkebutuhan khusus. Hal itu juga dibenarkan oleh pihak keluarga dari almarhum suaminya,” pungkas Mahmudah.

Dari penuturan keluarga korban, PLN Provinsi NTB maupun PLN Lombok Timur telah memberikan sejumlah uang sebagai taliasih untuk keluarga korban. PLN juga telah memasang listrik pada dua rumah milik korban yang selama ini belum pernah dialiri listrik.

Selain itu PLN juga telah berjanji akan membangun rumah untuk mereka pada Januari 2018 mendatang.

Pihak keluarga juga berharap PLN bersedia untuk membantu biaya pendidikan keempat anak korban. Mengingat orang tua yang selama ini mencari nafkah untuk mereka telah tiada.

“Harapan besar keluarga berharap ada kompensasi pendidikan bagi anak-anak mereka yang masih sangat membutuhkan pendidikan sampai selesai. Minimal sampai tamat SMA. Semoga bisa direalisasikan PLN,” ucapnya.

Kondisi rumah korban yang selama ini tidak memiliki listrik. (istimewa)

Sementara Manajer SDM dan Umum PLN Wilayah NTB, Deddy Hidayat menjelaskan berdasarkan hasil investigasi PLN, penyebab kabel tersebut mengeluarkan arus listrik akibat hujan lebat, sehingga sebuah pohon menimpa kabel tersebut, yang membuat kabel tersobek dan terus mengaliri aliran listrik.

“Hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi menyebabkan adanya pohon mahoni tumbang dan mengenai kabel sambungan rumah yang berada di sekitar lokasi kejadian. Hal tersebut menyebabkan kabel sambungan rumah tersebut terkelupas dan diduga menjadi sumber aliran listrik,” ujar Deddy Hidayat, Kamis (28/12) lalu.

PLN membantah kabel tersebut putus, melainkan tersobek akibat terkena pohon tumbang. Terkait kejadian tersebut, PLN bersiap bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk melakukan investigasi lanjutan. (sat)

Baca Juga:

- Advertisement -
Rabu, Juni 25, 2025

Trending Pekan ini

Gubernur NTB Gerak Cepat Instruksikan Evakuasi Wisatawan Brazil yang Jatuh di Jurang Rinjani

HarianNusa, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr....

Maman : Sekda NTB Harus Sejalan dengan Gubernur, Tak Boleh Ada “Dua Matahari”

HarianNusa, Mataram – Kekosongan jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi...

PLN dan Pemprov NTB Bahas Pengembangan Energi Terbarukan Menuju NTB Hijau 2050

HarianNusa, Mataram — PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah...

Lalu Gita Ariadi Resmi Dilantik Jadi Dosen IPDN, Gubernur NTB Tunjuk Plh Sekda Sementara

HarianNusa, Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)...

Komisi IV DPRD NTB Terima Aspirasi Komunitas Sopir Logistik, Siap Jembatani Tuntutan Para Sopir

HarianNusa, Mataram - Komisi IV DPRD Provinsi Nusa Tenggara...
Rabu, Juni 25, 2025

Berita Terbaru

Yusron Hadi: Transisi Sekda NTB Tunjukkan Kelas Kepemimpinan Iqbal-Dinda yang Bermartabat

HarianNusa, Mataram – Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik...

Dinsos Lobar Verifikasi Ulang Data Bansos: 39 Ribu Penerima Dikeluarkan karena Dianggap Mampu

HarianNusa, Lombok Barat - Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lombok...

Peresmian Program Sarana Air Bersih PT Telkom, Kadis PU Lobar : Semoga Program  ini Dapat Berlanjut ke Desa Lainnya

HarianNusa, Lombok Barat - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat bersama...

Maman : Sekda NTB Harus Sejalan dengan Gubernur, Tak Boleh Ada “Dua Matahari”

HarianNusa, Mataram – Kekosongan jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi...

Nasdem NTB Siap Lantik Kepengurusan Baru, Mori Hanafi: Mayoritas Kader Internal

HarianNusa, Mataram - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem...

Lalu Gita Ariadi Resmi Dilantik Jadi Dosen IPDN, Gubernur NTB Tunjuk Plh Sekda Sementara

HarianNusa, Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)...
Rabu, Juni 25, 2025
spot_img

Berita Lainnya

Rubrik Populer

error: Content is protected !!