Lombok Tengah
Event Bau Nyale, Sekda NTB : Jangan Kapok Datang ke NTB

HarianNusa.com, Lombok Tengah –
Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Ir. H. Rosiady Sayuti M.Sc., Ph.D menghadiri puncak even Festival Pesona Bau Nyale 2018 di Pantai Seger, Lombok Tengah, Selasa (6/3/18).
Dihadapan para tamu undangan, Sekda yang akrab disapa Pak Ros itu, menyampaikan agar tidak kapok untuk datang ke NTB.
“NTB khususnya Lombok kini dalam proses berbenah. Masjid Nurul Bilad di KEK Mandalika telah diresmikan Presiden RI. Tidak lama lagi kawasan KEK Mandalika dan sekitarnya akan disulap menjadi tempat yang istimewa. Karena itu, jangan pernah kapok datang ke NTB, mari datang lagi, datang lagi, dan datang lagi,” ajaknya
Perhatian pemerintah pusat terhadap pengembangan pariwisata di NTB begitu besar. Ini dibuktikan dengan masuknya 4 event pariwisata NTB dalam rangkaian 100 agenda besar Kementerian Pariwisata RI. Dengan dukungan banyak pihak, ia meyakini target 4 juta wisatawan datang ke NTB bisa terwujud.
“Kami yakin, akan mampu meraih target 4 juta wisatawan bahkan kalau bisa semuanya dari mancanegara,” ujar Pak Ros.
Sementara Staf Ahli Bidang Multikultur Kemenpar RI, Dr. Hesti Reko Astuti yang hadir pada acara Festival Pesona Bau Nyale mengapresiasi penyelenggaraan event ini. Hesti melihat dukungan even ini tak hanya datang dari pemerintah daerahnya saja tetapi juga masyarakat.
“Atas prestasi pariwisata NTB yang masuk dalam 100 agenda besar Kementerian Pariwisata, Kemenpar akan memfasilitasi. Yakni berupa anggaran dan program-program pengembangan destinasi wisata,” ujar Hesti.
Plt. Bupati Lombok Tengah, HL. Fathul Bahri mengatakan bahwa momen Bau Nyale adalah wujud rasa kebersamaan masyarakat NTB khususnya Lombok Tengah yang bisa menjadi magnet bagi para wisatawan untuk mengunjungi daerah NTB.
Menurutnya, memberikan rasa aman dan nyaman bagi para wisatawan menjadi kewajiban pemerintah dan masyarakat. Sehingga dampak positif seperti pergerakan pereknomian dapat terus maju.
Tak lupa ia juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan PT. ITDC yang terus mendorong Kabupaten Lombok Tengah untuk memajukan sektor pariwisata.
“Dorongan ini kami harap terus berkesinambungan. Berhasilnya pariwisata bergantung pada sinergi pemerintah dan masyarakat. Even ini bukan hanya milik lombok tengah saja tapi juga NTB dan dinikmati masyarakat luar negeri,” ujar Fathul Bahri.
Selain Staf Ahli Bidang Multikultur Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, turut hadir pula Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar RI, Anggota DPRD Kabupaten Kampar Provinsi Riau, Provinsi Kalimantan Selatan, delegasi dari Kutai Timur, FKPD Provinsi NTB, Ketua Dharma Wanita Persatuan NTB, Ketua BKOW Kabupaten Lombok Tengah serta Kepala SKPD lingkup Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Tengah.
Event Bau Nyale, Sekda NTB : Jangan Kapok Datang Ke NTB
HarianNusa.com, Lombok Tengah –
Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Ir. H. Rosiady Sayuti M.Sc., Ph.D menghadiri puncak even Festival Pesona Bau Nyale 2018 di Pantai Seger, Lombok Tengah, Selasa (6/3/18).
Dihadapan para tamu undangan, Sekda yang akrab disapa Pak Ros itu, menyampaikan agar tidak kapok untuk datang ke NTB.
“NTB khususnya Lombok kini dalam proses berbenah. Masjid Nurul Bilad di KEK Mandalika telah diresmikan Presiden RI. Tidak lama lagi kawasan KEK Mandalika dan sekitarnya akan disulap menjadi tempat yang istimewa. Karena itu, jangan pernah kapok datang ke NTB, mari datang lagi, datang lagi, dan datang lagi,” ajaknya
Perhatian pemerintah pusat terhadap pengembangan pariwisata di NTB begitu besar. Ini dibuktikan dengan masuknya 4 event pariwisata NTB dalam rangkaian 100 agenda besar Kementerian Pariwisata RI. Dengan dukungan banyak pihak, ia meyakini target 4 juta wisatawan datang ke NTB bisa terwujud.
“Kami yakin, akan mampu meraih target 4 juta wisatawan bahkan kalau bisa semuanya dari mancanegara,” ujar Pak Ros.
Sementara Staf Ahli Bidang Multikultur Kemenpar RI, Dr. Hesti Reko Astuti yang hadir pada acara Festival Pesona Bau Nyale mengapresiasi penyelenggaraan event ini. Hesti melihat dukungan even ini tak hanya datang dari pemerintah daerahnya saja tetapi juga masyarakat.
“Atas prestasi pariwisata NTB yang masuk dalam 100 agenda besar Kementerian Pariwisata, Kemenpar akan memfasilitasi. Yakni berupa anggaran dan program-program pengembangan destinasi wisata,” ujar Hesti.
Plt. Bupati Lombok Tengah, HL. Fathul Bahri mengatakan bahwa momen Bau Nyale adalah wujud rasa kebersamaan masyarakat NTB khususnya Lombok Tengah yang bisa menjadi magnet bagi para wisatawan untuk mengunjungi daerah NTB.
Menurutnya, memberikan rasa aman dan nyaman bagi para wisatawan menjadi kewajiban pemerintah dan masyarakat. Sehingga dampak positif seperti pergerakan pereknomian dapat terus maju.
Tak lupa ia juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan PT. ITDC yang terus mendorong Kabupaten Lombok Tengah untuk memajukan sektor pariwisata.
“Dorongan ini kami harap terus berkesinambungan. Berhasilnya pariwisata bergantung pada sinergi pemerintah dan masyarakat. Even ini bukan hanya milik lombok tengah saja tapi juga NTB dan dinikmati masyarakat luar negeri,” ujar Fathul Bahri.
Selain Staf Ahli Bidang Multikultur Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, turut hadir pula Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar RI, Anggota DPRD Kabupaten Kampar Provinsi Riau, Provinsi Kalimantan Selatan, delegasi dari Kutai Timur, FKPD Provinsi NTB, Ketua Dharma Wanita Persatuan NTB, Ketua BKOW Kabupaten Lombok Tengah serta Kepala SKPD lingkup Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Tengah. (f3)
Lombok Tengah
Dukcapil Lombok Barat Jemput Bola Urus Adminduk Warga: “Asalkan Mau, Kami Bantu”

HarianNusa, Lombok Barat Dinas – Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Lombok Barat terus berinovasi memberikan layanan administrasi kependudukan (adminduk) yang mudah, cepat, dan tanpa biaya. Melalui program jemput bola, tim Dukcapil turun langsung ke perumahan warga untuk membantu proses migrasi penduduk.
“Asalkan mau, kami bantu. Pelayanan kami mudah, cepat, dan pasti gratis,” ujar Kepala Dinas Dukcapil Lombok Barat, H. Saepul Akhkam, saat menyaksikan penyerahan hasil layanan migrasi adminduk di dua perumahan Kecamatan Labuapi, Kamis (29/5/2025).
Layanan tersebut dilaksanakan di Perumahan Lingkar Muslim (Desa Bajur) dan Sudak Palace (Desa Terong Tawah). Dalam waktu lima hari, proses migrasi administrasi selesai dan dokumen langsung diserahkan kepada Ketua RT dan perangkat desa setempat.
Akham menjelaskan, proses migrasi kini jauh lebih praktis berkat sistem koordinasi nasional. “Cukup dua hari sejak berkas masuk, kami langsung bersurat secara elektronik. Begitu disetujui oleh daerah asal, data ditarik, dan warga resmi tercatat sebagai penduduk Lombok Barat. Tinggal cetak dokumennya,” jelasnya.
Dalam dua kegiatan tersebut, Dukcapil berhasil memfasilitasi 18 warga di Perumahan Lingkar Muslim dan 8 warga di Sudak Palace.
Ketua RT Perumahan Lingkar Muslim, Saiful Bahri, menyambut baik program ini. “Alhamdulillah, warga kami kini resmi jadi penduduk Lombok Barat. Ini akan memudahkan mereka dalam mengakses layanan publik,” ujarnya.
Namun, ada tiga warga yang proses migrasinya masih dalam tahap persetujuan daerah asal. “Dua dari DKI Jakarta dan satu dari Sulawesi. Begitu disetujui, kami segera proses dan hubungi pemohon,” tambah Akhkam.
Ia juga mengingatkan pentingnya setiap penduduk untuk memiliki dokumen kependudukan yang sesuai dengan domisili. “Warga yang tinggal di suatu daerah tapi belum ber-KTP setempat termasuk penduduk non permanen. Ini bisa menyulitkan mereka dalam pendataan hingga layanan publik,” tutupnya. (F2)
Ket. Foto:
Tim Dinas Dukcapil Lombok Barat jemput bola melakukan pelayanan Adminduk ke Perumahan di Kecamatan Labuapi. (Ist)
Hukum
Nurdin Dino akan Bongkar Dugaan Konspirasi Sengketa Lahan Bumbangku

HarianNusa, Lombok Tengah – Sengketa kepemilikan lahan seluas 1,70 hektare di kawasan wisata Bumbangku, Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, makin memanas. Persoalan ini menjadi pelik ketika sejumlah pihak yang tidak memiliki kapasitas maupun legalitas justru ikut campur, sehingga memperkeruh suasana.
Ketegangan memuncak pasca pembongkaran paksa pagar ilegal yang berdiri di atas lahan milik sah Sahnun Ayitna Dewi (Nunung), Rabu (9/4). Pembongkaran dilakukan karena pagar tersebut dibangun tanpa izin di atas tanah yang dibuktikan dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) atas nama Nunung.
Namun tindakan ini menuai protes dari oknum yang mengatasnamakan Sudin, meskipun pihak tersebut sama sekali tidak memiliki legal standing yang sah dalam sengketa ini.
Lebih lanjut, polemik diperkeruh oleh pernyataan kontroversial Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Lalu Sungkul, dalam konferensi pers yang menyebut bahwa SHM milik Ibu Nunung "bodong". Hal ini dinilai tidak etis dan menyesatkan, mengingat tidak ada lembaga resmi seperti BPN yang pernah menyatakan sertifikat tersebut tidak sah.
Menanggapi hal ini, Kuasa Hukum Ibu Nunung, Nurdin Dino, SH., MH., angkat bicara. Ia menegaskan bahwa komentar Kadis Pariwisata tidak pada tempatnya dan berpotensi menggiring opini publik.
"Kami mengingatkan saja, apalagi itu statemennya bisa menggiring opini publik bahwa dengan sertifikat klien kami itu bodong. Kan bahaya? BPN saja tidak pernah menyatakan atau mengeluarkan pernyataan resmi terkait produk yang mereka keluarkan. Lah ini Sungkul kok seperti hakim saja," tegas Dino.
Dino menambahkan, bahwa hingga saat ini belum ada satu pun putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang membatalkan SHM milik kliennya. Ia juga mempertanyakan motivasi pihak-pihak tertentu yang terus menyerang kliennya.
"Jadi kami patut menduga ada permainan. Bahkan indikasi masuk angin di kalangan oknum Pemkab sangat terlihat. Ibu Nunung pernah dituduhkan memalsukan dokumen tanpa kejelasan, ditawari kompensasi Rp1,5 miliar agar menyerahkan tanahnya, hingga ada oknum APH yang meminta agar sertifikat dimusnahkan tanpa putusan pengadilan. Itu kalau bukan konspirasi, lalu apa?" ungkapnya.
Dino menegaskan, bahwa tim hukum akan mengambil langkah tegas dan melaporkan kasus ini ke instansi berwenang, bahkan hingga ke Presiden Prabowo Subianto.
"Kami tidak akan tinggal diam. Ini menjadi pelajaran bagi oknum-oknum yang mencoba bermain dalam kasus ini. Semua akan kami laporkan," pungkasnya. (F3)
Ket. Foto:
Kuasa Hukum Ibu Nunung, Nurdin Dino, SH., MH., diwawancara saat proses pembongkaran pagar pantai Bumbangku. (HarianNusa)
Hukum
Didampingi Kuasa Hukum, Pemilik Sah Bongkar Pagar Bumbangku Beach Cottage

HarianNusa, Lombok Tengah – Sengketa lahan di kawasan wisata Pantai Bumbangku, Dusun Bumbangku, Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, kembali memanas. Pada Rabu, 9 April 2025, Nurdin Dino, SH., MH., kuasa hukum Sahnun Ayitna Dewi (Bu Nunung), memimpin langsung pembongkaran pagar yang didirikan oleh pihak yang mengklaim sebagai pemilik lahan.
Pembongkaran pagar tersebut dilakukan setelah tim hukum Bu Nunung mengirimkan surat pemberitahuan resmi kepada berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah desa setempat dan Polres Lombok Tengah. Langkah ini diambil untuk menegaskan kembali bahwa Sertifikat Hak Milik (SHM) yang tercatat atas nama Bu Nunung tetap sah dan tidak pernah dibatalkan oleh pihak yang berwenang melakukan pembatalan SHM.
“Hari ini kami melakukan pembongkaran pagar yang dipasang oleh oknum yang mengklaim sebagai pemilik lahan. Berdasarkan data yang kami miliki, tidak ada satu pun dokumen sah yang membatalkan sertifikat hak milik atas nama Ibu Sahnun Ayitna Dewi,” ujar Nurdin Dino dengan tegas saat memimpin pembongkaran di lokasi.
Dino juga menekankan bahwa langkah ini bukanlah tindakan sewenang-wenang, melainkan upaya untuk melindungi hak kepemilikan yang sah. Ia mengingatkan agar setiap pihak yang merasa dirugikan dapat menempuh jalur hukum yang sesuai.
“Jika ada yang merasa dirugikan, silakan melaporkan ke pihak berwenang. Namun, jika pagar ini dibangun lagi, kami siap untuk membongkarnya kembali. Kami akan terus mengawal kasus ini hingga hak klien kami benar-benar dihormati,” tegas Dino.
Lahan seluas 1,73 hektare yang terletak di kawasan strategis pariwisata Pantai Bumbangku, Lombok Tengah ini sudah lama menjadi objek sengketa antara Bu Nunung dan pihak yang mengaku sebagai pemilik sah. Meskipun demikian, sertifikat tanah atas nama Bu Nunung tetap sah dan belum ada bukti atau dokumen yang membatalkan hak kepemilikan tersebut. Karenanya Dino mendorong agar persoalan ini dibawa ke meja hijau. "Kalau merasa ini miliknya gugat saja di PTUN," ungkapnya.
Di akhir – akhir pembongkaran, dua orang pria yang mengaku dari pihak yang mengklaim sebagai pemilik lahan
datang ke lokasi. Mereka adalah Lalu Srijanim yang mengaku sebagai penjaga dan Lalu Wahyu yang mengaku sebagai Kuasa Hukum Sudin, pihak yang mengklaim sebagai pemilik lahan. Keduanya berusaha untuk menghentikan pembongkaran.
Saat ditanya dokumen apa yang menjadi dasar mereka melakukan pemagaran dan penghentian pembongkaran pagar. Keduanya tidak bisa menunjukkan dengan alasan tidak membawa dokumen yang dimaksud.
Sementara, Lalu Wahyu yang dimintai Surat Kuasa dari Sudin tidak bisa menunjukkan bukti fisiknya. Ia mengaku diberikan kuasa oleh Sudin secara lisan melalui saluran telfon.
"Saya belum pernah bertemu Sudin, saat ini beliau sedang ada di Jakarta, saya dikuasakan oleh Sudin. Saya kontak telfon jadi saya dikuasakan lisan," akunya.
Saat dicerca pertanyaan bagaiman bisa mengaku sebagai orang yang dikuasakan tanpa ada surat kuasa yang sah secara hukum, ia tidak bisa menjawab dan langsung mengelak meninggalkan sejumlah wartawan yang mewawancarai dirinya.
Persoalan ini diharapkan menemukan titik terang mengingat kawasan tersebut kini menjadi obyek wisata yang sedang berkembang. (F3)
Ket. Foto:
1. Pembongkaran pagar Bumbangku Beach Cottage. (HarianNusa)
2. Nurdin Dino SH, MH, Kuasa Hukum Bu Nunung, Lalu Wahyu dan Lalu Srijanim saat berdebat soal kepemilikan lahan lokasi pembongkaran pagar. (HarianNusa)
-
Headline7 tahun ago
Potensi Tsunami di Asia, NTB Diperingati Waspada
-
NTB6 tahun ago
Ini Cara Mitigasi saat Gempa Bumi
-
Headline7 tahun ago
Misteri Telapak Tangan yang Gegerkan Warga Lombok Terpecahkan
-
Headline8 tahun ago
Mengenang 40 Tahun Bencana Tsunami di Lombok dan Sumbawa
-
Headline8 tahun ago
Ssttt… Ini Lokasi Razia Zebra di Pulau Lombok Selama Dua Pekan
-
Hukum & Kriminal7 tahun ago
Tak Terima Diputusin, Pria di Lotim Sebar Foto Bugil Kekasihnya
-
NTB6 tahun ago
Ahli Geologi AS Peringatkan Bahaya Gempa di Selatan Lombok
-
NTB6 tahun ago
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Dingin di Lombok