HarianNusa.com, Lombok Timur – Guna menumbuhkan semangat kolektif masyarakat Dusun Asmalang Desa Kalijaga Tengah Kecamatan Aikmel Lombok Timur, khususnya untuk pembangunan dusun setempat, dibentuk sebuah gerakan donasi pembangunan dusun bernama “Gerakan 500 Kemos” atau “Miluke”.
Gerakan ini diinisiasikan oleh seorang pengacara muda, Wahyu. Meskipun namanya malang-melintang, tidak membuat ia melupa desa setempat. Dia menginisiasikan gerakan sosial tersebut guna menghimpun dana sukarela dari masyarakat untuk membangun desa.
Setiap pekannya, masyarakat per kepala keluarga di dusun tersebut, dapat mendonasikan 500 rupian untuk pembangunan dusunnya. Mulai dari pembangunan masjid, sarana-prasarana bagi warga maupun membantu masyarakat yang kurang mampu.
“Uang 500 rupiah saat ini sekilas tidaklah berharga akan tetapi apabila dikumpulkan secara kontinue maka akan berjumlah besar,” ujar Wahyu, Minggu (08/04).
Di tempat terpisah Ketua Gerakan Miluke, Suhael dan Ketua Koordinator, Aeng Haerudin Tarigan mengatakan penarikan dana tersebut dilakukan setiap minggu agar tidak membebankan masyarakat.
“Kami bersama para rekan-rekan muda akan mengumpulkan uang 500 rupiah dari masyarakat sekali seminggu. Untuk target mikronya peruntukannya akan kami sumbangkan untuk pembangunan masjid di kampung kami dan insyaallah hingga selesai pembangunan masjid,” pungkas Suhael.
“Kemudian untuk makronya peruntukannya untuk membantu dana pendidikan bagi masyarakat kurang mampu yang ada di kampung kami dan ke depannya mudah-mudahan kami dapat gunakan untuk membangun usaha UMKM bagi pemuda,” tambah Aeng.
Dana yang terkumpul tersebut disimpan melalui rekening komunitas. Guna memprioritaskan transparansi, setiap bulannya akan diumumkan pada masyarakat dana yang terkumpul dan peruntukannya.
“Dana yang kami dapat tersimpan di rekening komunitas dan akan diumumkan sebulan sekali kepada masyarakat. Alhamdulillah masyarakat Asmalang Kalijaga Tengah sangat antusias menyambut gerakan kami ini,” ucap Bendahara Gerakan Miluke, Pauzan. (sat)