HarianNusa.com, Bima – Pulau Medang menjadi misi terakhir kegiatan ekspedisi Bank Indonesia. Tim ekspedisi yang berlayar dari Desa Pusu Kecamatan Lenggudu Kabupaten Bima menuju Pulau Medang menempuh jarak 160 nm atau 296,320 Km. Setelah berlayar selama 10 jam KRI Hiu 634 berlabuh di Labuhan Badas untuk menjemput 2 orang anggota tim ekspedisi lainnya.
Kepala Tim Sistem Pembayaran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB,Ocky Ganesia dalam siaran pers menyampaikan Tim ekspedisi sampai di Pulau Medang pada Jumat (13/4/2018) pukul 09.00.Evakuasi barang – barang logistik dan tim ekspedisi mengalami kendala karena KRI Hiu 634 tidak bisa berlabuh ke Dermaga di Pulau Medang sehinga personil dan barang – barang logistik harus diangkut menggunakan perahu nelayan.
“Meski mengalami kendala semangat tim ekspedisi tak berkurang sedikitpun,” ujarnya.
Setibanya di Pulau Medang,lanjutnya, Tim Ekspedisi disambut oleh ratusan pelajar SD dan SMP yang berbaris dan membawa Bendera Merah Putih. Siswa-siswi ini bersal dari SDN 2 Pulau Medang, SMPN 5 Satu Atap Labuhan Badas, SDN 1 Pulau Medang, dan MTs NW. Selain siswa siswi, masyarakat dan Kepala Desa Medang Bugis dan Kepala Desa Medang Bajo turut menyambut kedatangan tim ekspedisi.
Dikatakannya,warga masyarakat Desa Bajo Medang sebanyak 1388 jiwa dan masyarakat Desa Bugis Medang sebanyak 1191 Jiwa sangat antusias dengan kegiatan yang dilakukan oleh Bank Indonesia.
Salah seorang warga setempat, Yandina yang hadir saat itu menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasihnya kepada Bank Indonesia.
“Kami sangat berterimakasih kepada Bank Indonesia yang telah memberikan bantuan kesehatan gratis dan memberikan bantuan pendidikan,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Sekolah SDN 2 Pulau Medang dan SMPN 5 Satu Atap Labuan Badas, Ibrahim.Ia mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan menyampaikan harapan semoga Bank Indonesia dapat datang kembali ke Pulau Medang.
Acara diawali dengan seremoni penyerahan bantuan pendidikan dan kesehatan bertempat di sekolah SDN 2 Pulau Medang.
Dalam sambutan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achris Sarwani memaparkan tugas pokok Bank Indonesia sebagai bank sentral.
“Mendistribusikan uang rupiah keseluruh wilayah NKRI adalah salah satu tugas pokok Bank Indonesia. Oleh karena itu BI dengan komitmen tinggi mendistribusikan uang rupiah ke daerah terpencil (remote area) termasuk ke pulau – pulau terpencil dan terdepan. Dalam kesempatan ini Bank Indonesia juga mengadakan sosialisasi gerakan cinta rupiah kepada siswa siswi sekolah, termasuk memberikan bantuan sosial bidang pendidikan dan kesehatan,” jelasnya.
Warga di kedua desa tersebut sangat antusias mengikuti kegiatan BI tersebut sehingga waktu layanan penukaran uang rupiah yang semula direncanakan berakhir pukul 12.00 mengingat persiapan sholat Jum’at terpaksa diperpanjang sampai 12.30 WITA. Begitupun dengan kegiatan layanan pengobatan gratis yang tetap melayani pasien sampai pukul 12.30 WITA.
Pukul 13.00 waktu setempat tim ekspedisi Laskar Nusa menuntaskan kegiatan di Pulau Medang dan berangkat kembali menggunakan perahu nelayan menuju KRI Hiu 634.
Tuntasnya misi tim ekspedisi Bank Indonesia di Pulau Medang menjadi akhir dari rangkaian kegiatan Ekspedisi Laskar Nusa 2018. (f3)