HarianNusa.com, Mataram – Hujan yang mengguyur beberapa wilayah di NTB ini merupakan pacaroba sebagai peralihan dari musim hujan ke musim kemarau yang dipastikan tidak akan berdampak banjir.
Meskipun hujan terjadi secara terus menerus namun dipastikan tidak akan berpotensi banjir dimana kondisi tanah yang tidak jenuh karena hari tanpa hujan berlangsung cukup lama.
“InshaAllah tidak akan sampai banjir,” ungkap kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB, H.Muhammad Rum di Mataram, Jumat (20/4/2018).
Lebih lanjut ia meminta masyarakat untuk bersiap-siap menghadapi musim kemarau yang akan datang. Ia berharap dampak kekeringan pada musim kemarau yang akan datang lebih sedikit dari musim kemarau tahun lalu.Menurut data BPBD jumlah desa yang terdampak kekeringan pada tahun lalu sejumlah 381 desa.
“Mudah-mudahan tahun ini tidak sampai sebanyak tahun lalu,” harapnya.
Untuk mengantisipasi dampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini, pihaknya akan melakukan Rakor bersama instansi dinas terkait.
“Kami akan melakukan rapat koordinasi dengan pihak BPBD kabupaten/kota, BMKG kira-kira apa yang kita lakukan untuk menghadapi kekeringan di musim kemarau,” ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat tidak perlu kuatir dengan hujan yang akhir-akhir ini sering terjadi karena ini merupakan musim pancaroba sebagai peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
BPBD Minta Masyarakat Bersiap Hadapi Musim Kemarau
HarianNusa.com, Mataram – Hujan yang mengguyur beberapa wilayah di NTB ini merupakan pacaroba sebagai peralihan dari musim hujan ke musim kemarau yang dipastikan tidak akan berdampak banjir.
Meskipun hujan terjadi secara terus menerus namun dipastikan tidak akan berpotensi banjir dimana kondisi tanah yang tidak jenuh karena hari tanpa hujan berlangsung cukup lama.
“InshaAllah tidak akan sampai banjir,” ungkap kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB, H.Muhammad Rum di Mataram, Jumat (20/4/2018).
Lebih lanjut ia meminta masyarakat untuk bersiap-siap menghadapi musim kemarau yang akan datang. Ia berharap dampak kekeringan pada musim kemarau yang akan datang lebih sedikit dari musim kemarau tahun lalu.Menurut data BPBD jumlah desa yang terdampak kekeringan pada tahun lalu sejumlah 381 desa.
“Mudah-mudahan tahun ini tidak sampai sebanyak tahun lalu,” harapnya.
Untuk mengantisipasi dampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini, pihaknya akan melakukan Rakor bersama instansi dinas terkait.
“Kami akan melakukan rapat koordinasi dengan pihak BPBD kabupaten/kota, BMKG kira-kira apa yang kita lakukan untuk menghadapi kekeringan di musim kemarau,” ujarnya.
Ia menghimbau masyarakat tidak perlu kuatir dengan hujan yang akhir-akhir ini sering terjadi karena ini merupakan musim pancaroba sebagai peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. (f3)