More
    BerandaKota MataramAliansi NTB Untuk Palestina Bela Baitul Maqdis

    Aliansi NTB Untuk Palestina Bela Baitul Maqdis

    HarianNusa.com, Mataram – Umat Islam seluruh dunia mengecam tindakan sepihak Presiden Amerika Serikat (AS),Donald Trump terhadap pengakuan Yerussalem sebagai ibukota Israel pada 6 Desember 2017 tahun.

    Sikap sepihak ini dinilai akan mematikan proses perdamaian antara Palestina-Israel yang sedang berjalan.

    Umat Islam di NTB juga turut mengecam tindakan Presiden AS, Donald Trump atas pengakuannya tersebut.
    Beberapa organisasi di NTB yang tergabung dalam Aliansi Peduli Palestina diantaranya Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP),Amal Bhakti Dunia Islam (Abadi), Aksi Cepat Tanggap (ACT) NTB serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unram bersama- sama mengecam dan menyatakan sikap.

    TGH Musleh Khalil dihadapan wartawan menyampaikan bahwa berjuang untuk Palestina merupakan ladang jihad serta ladang pahala. Untun itu ia mengajak seluruh umat Islam turut ambil bagian dalam pembebasan Palestina.

    “Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia saat itu. Jika kita tidak bisa membantu secara fisik dan materil, paling tidak kita berdoa untuk kebebasan saudara-saudara kita yang ada di Palestina,” serunya saat jumpa pers di Mataram Jum’at (11/05) siang.

    Dikatakannya KNRP akan memberikan dukungan baik secara konstitusional maaupun secara kultural untuk kebebasan Paleatina.

    Di kesempatan yang sama, Direktur Amal Bhakti Dunia Islam (Abadi) Lalu Lauhul Hamdi menyampaikan bahwa apa yang dilakukan aliansi tersebut adalah sebagai bentuk respon terhadap aksi yang dilakukan oleh umat islam Indonesia di Monas pada hari yang sama yang diikuti oleh empat juta orang sebagai respon atas diusiknya tempat suci umat Islam yakni Baitul Maqdis,Palestina.

    “Kami akan terus mendukung seluruh upaya rakyat Palestina untuk merdeka dan mendapatkan hak hidupnya,” tegasnya.

    Selain itu,lanjutnya, pihaknya akan melakukan kegiatan edukasi kepada masyarakat terkait kondisi Palestina.

    “Ternyata masih banyak rakyat NTB yang tidak tahu kondisi Palestina saat ini,” ujarnya.

    Sementara perwakilan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Azkia Rostiana Rahman yang juga hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan untuk meringankan beban rakyat Palestina.
    Di tahun 2017 ACT mengirim 2000 ton beras dalam program kapal kemanusiaan dan tahun ini ACT akan kembali mengirimkan 10 ribu ton beras.

    Menurut Azkia apa yang dilakukan Trump adalah sebuah provokasi perdamaian, karena baginya membela Palestina adalah membela keadilan.

    “Membela palestina adalah membela perdamaian dunia,” katanya.

    Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mataram,Liga Ayun Selatan mengatakan tidak akan diam atas apa yang dilakukan oleh Presiden AS dan Israel. Ia akan melakukan konsolidasi BEM-BEM yang ada di kampus-kampus Islam yang ada di Kota Mataram. Mereka juga siap untuk menjadi garda terdepan dalam menyuarakan kebebasan dan kemerdekaan Palestina.

    Dalam kesempatan itu, mereka menyampaikan tujuh point pernyataan sikap Aliansi NTB untuk Palestina Bela Baitul Maqdis diantaranya mengutuk dan mengecam tindakan brutal israel terhadap rakyat Palestina khususnya pembunuhan dan tindakan tidak manusiawi kepada para pengunjuk rasa Aksi Damai Kembali ke Tanah Air Palestina. Mengajak seluruh LSM dan para tokoh untuk menyuarakan pembelaannya terhadap rakyat Palestina dan terkait penindasan yang dilakukan oleh Israel.Menghimbau kepada para dai dan khatib untuk melakukan penyadaran kepada masyarakat dan mendoakan bangsa Palestina dan juga mendorong umat Islam untuk mendukung mereka mendapatkan hak-hak kemanusiaannya.

    Menyeru dan mengajak orang-orang di seluruh dunia untuk lebih kuat dalam klaimnya Yerussalem (Al-Quds) sebagai ibukota Palestina. (f3)

    Must Read

    spot_img
    error: Content is protected !!