HarianNusa.com, Mataram – Memasuki pertengahan Bulan Ramadhan 1439H, upaya pengendalian inflasi tetap dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) guna memastikan stabilitas harga komoditas di masyarakat.
Kali ini, TPID Provinsi NTB bersinergi dengan para Ulama serta Organisasi Wanita se-Provinsi NTB untuk mengendalikan inflasi di Bulan Ramadhan, melalui pengendalian konsumsi yang berlebihan. Sinergi tersebut dilakukan pada kegiatan Silaturahmi TPID dengan Ulama dan Organisasi Wanita se-Provinsi NTB, bertempat di ruang serbaguna Kantor Perwakilan BI NTB, Kamis (31/5).
Acara Silaturahmi tersebut juga dirangkai dengan talkshow dan diskusi bertema “Perbanyak Sedekah dan Kendalikan Komsumsi di Bulan Ramadhan”. Talk show menghadirkan tiga narasumber yang menyampaikan materi berbeda, diantaranya TGH. Muhson Yunus selaku Ketua Fatwa MUI NTB yang membawakan materi Ajaran Islam tentang Berkonsumsi, TGH Hasanain Junaini selaku Pimpinan Ponpes Nurul Haramain, membawakan materi Sedekah di Bulan Ramadhan, dan Ibu Rita Siswati selaku wakil ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) NTB memaparkan materi strategi belanja bijak di bulan Ramadhan.
Acara dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah NTB, Rosiady H. Sayuti dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Achris Sarwani.
Dalam sambutannya, Achris menyampaikan bahwa inflasi yang rendah dan stabil tetap diperlukan sebagai stimulus perekonomian. Hal yang perlu diwaspadai adalah inflasi yang sangat tinggi dan terus menerus sehingga menurunkan daya beli masyarakat. Pada beberapa periode tertentu, seperti bulan puasa, tingkat inflasi cenderung meningkat salah satunya didorong oleh ekspektasi berkonsumsi yang meningkat di masyarakat.
“Dengan demikian, peran ulama dan organisasi wanita menjadi strategis dalam mengendalikan konsumsi yang berlebihan serta mendorong untuk memperbanyak sedekah,” katanya.
Achris berharap melalui kegiatan silaturahmi ini dapat tercipta sinergi yang baik antara TPID, ulama, dan organisasi wanita se-Provinsi NTB.
Hal serupa disampaikan oleh Sekda NTB Rosyadi, dimana pendekatan keagamaan dan kultural diperlukan untuk mengendalikan inflasi di Masyarakat. Rosyadi mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mengendalikan belanja yang berlebihan, serta memperbanyak sedekah di Bulan Ramadhan.
Ratusan peserta kegiatan tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara. Pada kegiatan tersebut juga difasilitasi layanan penukaran uang pecahan kecil oleh Bank Indonesia kepada peserta yang hadir. (f3)