HarianNusa.com, Mataram – Gempa bumi berkekuatan 6,4 skala richter (SR) mengguncang Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa pukul 06.47 Wita, Minggu (29/07). Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,4 Lintang Selatan dan 116,5 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram, Propinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24 km.
Menurut analisa BMKG, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Sementara hingga saat ini terjadi belasan kali gempa bumi susulan (aftershock). Bahkan gempa bumi susulan yang terkuat mencapai 5,7 SR.
“Hingga pukul 07.25 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 11 gempa bumi susulan (aftershock) yang paling kuat M=5,7. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujar Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto, S.P, M.M.
Beberapa wilayah di Pulau Lombok berdampak juga pada bangunan masyarakat yang roboh. Di Sambelia, beberapa bangunan rumah warga mengalami rusak ringan hingga rusak parah. Para petugas hingga kini masih mengevakuasi korban dan melakukan pendataan kerusakan. (sat)
