HarianNusa.com, Mataram – Beberapa wilayah di Pulau Lombok geger dengan isu maling dan rampok. Bahkan, beberapa orang asing yang mereka duga sebagai maling menjadi amukan kemarahan warga. Aksi mengejar maling pun turut terjadi.
Sekitar pukul 22.00 Wita, Selasa (07/08) di wilayah Blencong Desa Taman Sari Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat, seorang pria jadi korban dituduh maling. Pelaku dikejar dan sempat dipukul warga yang mengira dirinya adalah maling.
Pelaku dituduh maling karena berjalan di bawah jembatan. Padahal pelaku saat itu mencari sesuatu yang terjatuh.
“Dia ngambil kopi di rumah bibiknya, tapi jatuh di bawah (jembatan). Dia lari ngambil eh dilihat orang,” ujar seorang warga Muhammad Awaluddinul Akbar.
Warga sempat berkumpul mengintrogasi pelaku. Namun beruntung ada yang mengenal pelaku dan mengetahui pelaku bukanlah maling.
“Untung ada warga yang jaga (ronda malam) kenal dia, kalau dia teman SD-nya,” pungkasnya.
Sementara malam ini di Karang Kelok Mataram, puluhan warga mengejar seseorang yang dikira maling. Warga dengan senjata tajam dan kayu lari mengejar seseorang yang dituduh maling. Meskipun belum ada barang-barang milik warga yang hilang.
Polda NTB dan Polres maupun Polsek jajaran sendiri telah berusaha menenangkan masyarakat. Selain mengintensifkan personel untuk turun menjaga warga, polisi juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya isu yang belum jelas kebenarannya.
“Tetap waspada, tetapi juga tetap menjaga kondusifitas opini masyarakat agar tidak resah, terutama terkait isu semalam yang dikatakan di Kopang itu Hoax,” ujar Kabid Humas Polda NTB, AKBP Komang Suartana.
“Kita tidak ingin peristiwa isu penculikan anak terulang kembali lantaran tidak bisa menjaga opini. Patroli tetap ditingkatkan oleh kepolisian, namun partisipasi masyarakat menjaga lingkungan juga sangat diharapkan,” sambungnya.
Selian itu, Kapolres Mataram AKBP Muhammad SIK meminta masyarakat agar tetap waspada, namun jangan mudah percaya isu maling yang beredar di tengah masyarakat.
“Isu yang berkembang adanya maling yang hampir serentak di Wilkum (wilayah hukum/red) Mataram dan wilayah lainnya itu adalah berita bohong alias hoax. Agar masyarakat tidak terpancing isu tersebut yang akibatkan salah sasaran, namun tetap waspada,” imbau Kapolres.
“Saya sudah perintahkan seluruh anggota untuk laksanakan patroli dan sinergi dengan aparat kami lainnya dan pemerintah setempat (kaling/lurah/camat, dan tokoh masyarakat) dan saya perintahkan juga untuk tindak tegas bila memang ada orang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan,” pungkasnya.
Senada dengannya, Kasubbag Humas Polres Mataram, AKP Made Arnawa mengimbau warga agar jangan mudah diprovokasi dengan isu maling yang beredar. Dia berharap masyarakat tetap tenang dan kondusif, juga tetap waspada. Petugas polisi tengah melakukan patroli malam semaksimal mungkin.
“Isu yang berkembang tentang rampok/maling itu HOAX, diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada menjaga hak milik sendiri dan jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang beredar, apabila menemukan tindak pidana secepatnya menginformasikan/ melaporkan kepada pihak kepolisian yang terdekat,” imbaunya. (sat)