HarianNusa.com, Mataram – Gempa 7,0 skala richter (SR) yang terjadi di Pulau Lombok menimbulkan kerusakan paling parah. Wilayah Lombok Utara terkena dampak terparah lantaran sumber gempa sangat dekat.
Sementara untuk instansi atau kantor di Kota Mataram, kerusakan paling parah adalah Kantor Balai Karantina Ikan Pengendali Mutu (BKIPM) Kelas II Mataram. Kantor tersebut mengalami kerusakan struktur dan nyaris ambruk.
Dinas PU NTB telah melakukan asesmen untuk mengetahui kerusakan tersebut. Dari sekian banyak kantor, BKIPM mengalami kerusakan terparah.

“Balai Karantina Ikan Mataram mengalami kerusakan paling parah. Rusaknya struktur, tidak seperti bangunan lain yang hanya mengalami kerusakan ringan,” ujar Arsitek PU NTB Bidang Cipta Karya, Ananto Hariono, Kamis (09/08).
Menurutnya, penyebab kerusakan kantor tersebut lantaran spek diduga tidak sesuai aturan. “Memang benar gempa tidak bisa diprediksi, tapi kebanyakan (rusak struktur) karena enggak ada angker, jadi gak ada pegangan,” bebernya.
Ananto menyarankan agar bangunan khususnya pada baja harus mengikuti standar SNI. Sehingga dapat mengurangi potensi ambruk ketika gempa berskala besar terjadi.

Sementara pantauan hariannusa.com pada kantor tersebut, terlihat Kantor BKIPM rusak parah dari lantai atas hingga lantai bawah. Jika dilihat dengan fokus, bangunan tersebut sedikit miring sehingga berpotensi ambruk.
Bahkan, di luar gerbang yang dikunci, terdapat spanduk bertulis “Dilarang Melintas Gedung Rawan Roboh!!!” (sat)