Connect with us

Kota Mataram

Ketua BPD Gapensi NTB Tegaskan 3 Kunci Sukses

Published

on

HarianNusa.com – Setelah melalui berbagai tahapan dalam Musda IX Gapensi NTB tahun 2018, akhirnya Kukuh Sugiarto, ST secara aklamasi terpilih sebagai Ketua masa bakti 2018- 2023.

Sebelumnya dua kandidat calon Ketua BPD Gapensi NTB, yakni H. Agus dinyatakan tidak memenuhi syarat dan H. Salman,ST mengundurkan diri sebagai calon sehingga secara aklamasi Kukuh Sugiarto, ST terpilih menjadi ketua.

Kukuh Sugiarto menyampaikan visi nya menjadikan Gapensi baik BPD maupun BPC sebagai suatu organisasi yang lebih baik, profesional, handal, dan menjadi rekanan yang terpercaya oleh semua stakeholder baik swasta maupun pemerintah.

Untuk mencapai itu, lanjut Kukuh, tentunya tidak mudah dalam waktu singkat. Maka harus ada misi jangka- jangka pendek untuk tahap-tahap pencapaian visi tersebut.

“Maka kita harus mempunyai satu misi yang sama, karena satu organisasi atau satu perkumpulan apapun berjalanlah dengan orang-orang yang satu visi dan satu misi maka perjalanan itu akan menjadi lebih cepat, lebih lancar tanpa hambatan,” ungkapnya.

Advertisement

“Maka kita harus samakan misi-misi jangka pendek ini terutama performance BPC. Kalau dilihat dari profesional dan kepercayaan, maka kita semua sadar bahwa semua yang mau dicapai ada cost nya. Contoh nya dalam pencapaian visi yang lebih jauh kita harus rela berkorban untuk sendiri maupun organisasi agar dapat memetik kepercayaan. Karena dengan adanya kepercayaan kesempatan itu terbuka,” tambahnya.

Kukuh menyebutkan ada tiga kunci sukses, pertama kemauan, kedua kemampuan, ketiga kesempatan.

Kemauan ada pada masing- masing diri. Apapun organisasi yang dipimpin harus mempunyai semangat kemauan yang tinggi.
Tidak ada yang dapat mengitervensi kemauan termasuk BPD tidak bisa menginterpensi semangat kemauan BPC. Harus lahir dari BPC.

“Kalau sudah ada kemauan InsyaAllah kemampuan bisa ditingkatkan.
Apabila ada kemauan dan kemampuan maka kesempatan akan terbuka,” paparnya sembari menceritakan apa yang disampaikan Gubernur dalam pembukaan Musda IX Gapensi NTB.

Jika ketiga unsur tersebut dibina bersama-sama antara BPD dan BPC dalam satu visi misi maka akan sama- sama menjadi kuat, menjadi maju dan bisa diterima oleh stakeholder.

Advertisement

“Kuncinya ada di situ.
Semoga kedepan kita bisa berjalan satu arah, satu visi satu misi, dan satu langkah seterusnya untuk Gapensi ini,” harapnya.

Ketua Dewan Penasehat Gapensi NTB, H. Faurani, SE. M. BA yang juga merupakan ketua BPD Gapensi NTB sebelumnya, berpesan agar apa yang telah dilakukannya selama satu periode lalu bisa dilanjutkan. Apalagi kondisi saat ini yang sulit dan desakan-desakan pengusaha luar cukup keras untuk merebut kesempatan di daerah. Inilah yang ditekankan kepada gubernur selaku kepala daerah bahwa Gapensi akan terus memperjuangkan nasib- nasib anggotanya di daerah.

“Dan ini belum selesai. Inilah harapan kita kepada pengurus- pengurus baru insyaAllah mereka pasti mampu karena sudah dikader sebelumnya,” ungkapnya usai pelantikan Ketua BPD Gapensi 2018, dKamis (11/10).

Sebagai dewan pembina dirinya akan terus mengawal, membina dan menemani Gapensi untuk terus memperjuangkan nasib anggotanya. (f3)

Advertisement
Continue Reading
Advertisement

Kota Mataram

GPM NTB Hadirkan Pangan Murah Jelang Idul Adha

Published

on

By

HarianNusa, Mataram –  Dalam upaya memastikan stabilitas harga pangan dan meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Adha, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). Kegiatan kali ini berlangsung di halaman depan Kantor Lurah Kebun Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Rabu, (28/5).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB, Dr. H. Aidy Furqan, S.Pd., M.Pd., mengungkapkan bahwa GPM merupakan bagian dari strategi Pemprov NTB dalam mendekatkan layanan pangan kepada masyarakat, khususnya menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) seperti Idul Adha.

“GPM ini kami gelar dengan pola roadshow di berbagai titik. Ini adalah bentuk kehadiran nyata pemerintah untuk menghadirkan komoditas pangan pokok di bawah harga pasar, utamanya menjelang Hari Raya Idul Adha yang akan jatuh pada 6 Juni mendatang,” ujarnya.

Dr. Aidy menekankan bahwa tujuan utama GPM adalah memberikan akses ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat. Tidak hanya menyediakan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan gula, kegiatan ini juga menjadi ruang interaksi antara masyarakat dengan penyedia pangan lokal, termasuk produk-produk hortikultura segar dan olahan modern.

“Kita lihat sendiri, masyarakat tidak hanya mencari kebutuhan pokok, tapi juga mulai beralih ke sayuran segar, buah-buahan, hingga makanan olahan sehat. Ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran akan konsumsi pangan yang bergizi,” tambahnya.

Advertisement

Lebih dari sekadar pasar murah, GPM juga membawa misi edukatif. Melalui pemantauan mutu dan promosi makanan sehat bergizi, Dinas Ketahanan Pangan NTB memastikan masyarakat tidak hanya mendapat pangan yang terjangkau, tetapi juga berkualitas dan aman dikonsumsi.

“Ini bagian dari upaya pengendalian mutu dan edukasi gizi yang menjadi tugas penting kami,” pungkas Kadis Aidy.

Kegiatan GPM turut melibatkan berbagai stakeholder strategis, termasuk Bulog, Bank Indonesia, PUPM, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, serta ID Food dan ritel modern seperti Niaga Supermarket, Ruby Supermarket, MGM, dan Alfamart.

Ibu Mira, warga Kebun Bawak Ampenan, merasa terbantu dengan adanya GPM. “Harganya jauh lebih murah, kualitas juga bagus. Bisa selisih sampai dua ribu dibanding harga pasar. Lumayan sekali untuk menghemat pengeluaran menjelang lebaran,” ungkapnya. (F3)

Ket. Foto:

Advertisement

Seorang pembeli tampak berbelanja di GPM yang digelar Dinas Ketahanan Pangan NTB. (Ist)

Continue Reading

Kota Mataram

Bayi 2 Bulan Dianiaya Ayah Kandung di Mataram, Alami Lebam dan Memar Serius

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Peristiwa tragis mengguncang warga Mataram setelah seorang bayi berusia dua bulan menjadi korban penganiayaan brutal yang diduga dilakukan ayah kandungnya sendiri. Pelaku berinisial MO alias Pian, warga Kecamatan Mataram, kini telah diamankan polisi setelah dilaporkan oleh istrinya.

Aksi keji tersebut terjadi di kediaman mereka di Perumahan Jatisela, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, pada Rabu (07/05/2025) sekitar pukul 16.00 WITA. Menurut keterangan pihak kepolisian, kekerasan terjadi saat korban, bayi mungil berinisial MRR, sedang menangis dan digendong oleh pelaku.

Alih-alih menenangkan, MO justru meledak emosi. Setelah menyerahkan bayi kepada istrinya, ia tiba-tiba memukul bagian mata kiri korban dengan tangan mengepal, lalu menghantam bagian kening dan dada bayi yang tak berdaya. Akibat tindakan tidak manusiawi itu, korban mengalami luka lebam serius di wajah dan dada.

“Korban langsung dilarikan ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan, dan dirujuk ke RSUD Kota Mataram karena kondisinya cukup parah,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili, Jumat (09/05/2025).

Setelah menerima laporan, Unit PPA Polresta Mataram dan Tim Resmob bergerak cepat. Pelaku berhasil dibekuk saat sedang mengamen di kawasan Jalan Udayana. Ia ditangkap tanpa perlawanan dan langsung digiring ke Mapolresta Mataram untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

MO kini mendekam di balik jeruji besi dan dijerat Pasal 44 ayat (1) UU RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, dengan ancaman hukuman penjara maksimal lima tahun.

“Kekerasan terhadap anak, apalagi bayi, adalah kejahatan berat. Kami tidak akan mentolerir pelaku dan akan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegas AKP Regi.

Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tidak diam jika melihat atau mencurigai tindakan kekerasan dalam rumah tangga. (F2)

Ket. Foto:
MO, terduga penganiaya anak kandung sendiri yang masih berusia dua bulan saat diamankan di Mapolresta Mataram. (Ist)

Continue Reading

Kota Mataram

Kasus Penganiayaan di Jalan Udayana Terungkap, 6 Orang jadi Tersangka 3 diantaranya masih dibawah umur

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Insiden penganiayaan yang terjadi di Jalan Udayana, Mataram, pada 16 Februari 2025 sekitar pukul 04.00 WITA lalu akhirnya menemui titik terang. Setelah melakukan penyelidikan intensif, Tim Opsnal Sat Reskrim Polresta Mataram berhasil mengidentifikasi para pelaku yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut.

Kasus ini menjadi perhatian serius aparat kepolisian. Hingga Selasa pagi, 25 Februari 2025, tim penyidik telah memeriksa dan mengamankan 19 orang
yang diduga terlibat dalam insiden penganiayaan tersebut.

Setelah menjalani pemeriksaan panjang hingga Selasa malam, pukul 20.00 WITA, penyidik akhirnya menetapkan enam orang sebagai calon tersangka. Dari enam orang tersebut, tiga di antaranya adalah orang dewasa dan telah ditahan di Mapolresta Mataram, sementara tiga lainnya masih di bawah umur dan untuk sementara dititipkan di LPKA Lombok Tengah.

Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili S.Tr.k., S.I.K., menyampaikan perkembangan terbaru kasus ini.

"Malam ini, kami telah memulangkan 13 anak di bawah umur yang sebelumnya diamankan dalam kasus ini. Mereka diserahkan langsung kepada orang tuanya di Unit PPA Polresta Mataram. Meski dipulangkan, mereka tetap dikenakan wajib lapor dan dapat dipanggil kembali jika dibutuhkan dalam proses hukum," jelas AKP Regi Halili, Selasa (25/02/2025) malam.

Tiga orang dewasa menjadi tersangka telah diamankan di Polresta Mataram berinisial AHB, FM dan SA.
Sementara itu, tiga calon tersangka yang masih di bawah umur berinisial: RA, RHK, dan AM.

Ketiga tersangka di bawah umur tersebut untuk sementara dipulangkan ke orang tua mereka sebelum secara resmi dititipkan di LPKA Lombok Tengah.

"Para terduga dewasa sudah kami tahan di Polresta Mataram. Sedangkan yang masih di bawah umur akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku dan nantinya dititipkan di LPKA Lombok Tengah," tambah AKP Regi Halili.

Dengan perkembangan terbaru ini, kepolisian berkomitmen untuk menuntaskan kasus penganiayaan di Jalan Udayana dan memastikan para pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya. (F2)

Ket. Foto:
Tersangka kasus penganiayaan di jalan Udayana Kota Mataram diamankan Polisi. (Ist)

Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!