HarianNusa.com – Kegiatan “Jumpa Bang Zul-Ummi Rohmi” yang digelar setiap Jumat di halaman Bumi Gora Kantor Gubernur NTB mendapat apresiasi dari sejumlah masyarakat NTB.
Acara Jumpa “Bang Zul-Ummi Rohmi” kali ini tampak lebih ramai dari sebelumnya. Sejumlah masyarakat dari berbagai unsur yang turut hadir dalam acara tersebut memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan berbagai aspirasi kepada Gubernur.
Selain Gubernur NTB, Zulkieflimasyah dan istri Niken Saptarini Zulkieflimansyah acara tersebut juga dihadiri Pimpinan OPD Lingkup Pemprov NTB.
Salah seorang perwakilan Komunitas Tuna Netra NTB dalam kesempatan tersebut menyampaikan kesulitan yang dihadapinya dalam mengakses pekerjaan karena keterbatasan fisiknya, padahal menurutnya, ia bersama teman tuna netra lainnya memiliki keahlian di bidang keterampilan terapis pijat.
“Melalui kesempatan ini, kami minta kepada gubernur untuk difasilitasi dan diberikan bantuan berupa peralatan terapis pijat dan lainnya,” ungkapnya.
Mendengar hal tersebut, Gubernur langsung meminta kepada dinas terkait untuk merespon apa yang disampaikan oleh salah seorang perwakilan Komunitas Tuna Netra NTB tersebut.
“Ini eneknya bapak-bapak ibu-ibu hampir semua pimpinan daerah ada di sini sehingga bisa langsung merespon dan berdiskusi,” ungkap Gubernur dihadapan ratusan warga NTB yang menghadiri acara Jumpa Bang Zul-Ummi Rohmi, Jumat pagi (9/11).
Merespon hal tersebut, Kepala Dinas Sosial NTB, Ahsanul Khalik menyampaikan sesungguhnya di NTB sudah ada perkumpulan bagi para penyandang difabel yakni Pertuni.
“Kami dari dinas sosial memandang mereka (para penyandang difabel,red) kelompok yang sama dengan kami. Mereka memiliki kelebihan-kelebihan yang tentu harus kami dorong,” ungkapnya.
Untuk mendorong kelebihan-kelebihan yang dimiliki para difabel tersebut, dinas sosial bekerjasama dengan Pertuni memberikan program pelatihan kewirausahaan yang sesuai dengan keterampilan yang mereka miliki.
“Termasuk yang terapis pijat ini, kami juga memberikan peluang untuk mempergunakan Balai Sosial Bina Remaja yang ada di desa Bengkel. Namun mereka belum menindaklanjuti untuk mempergunakan tempat itu,” jelas Ahsanul Khalik.
Pemerintah Provinsi NTB, lanjutnya, memberikan perhatian kepada para difabel dan anggarannya ada di di dinas sosial.
Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB, Saswadi menyampaikan pada tahun 2019 mendatang akan memberikan pelatihan kewirausahaan kepada para penyandang difabel.
“Insya Allah dalam waktu dekat kami akan mendekat. Pada tahun 2019 kami akan memberikan pelatihan dan memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan saudara-saudara (penyandang tuna netra,red),” ungkapnya.
“Saya rasa kebutuhan mereka tidak terlalu banyak, hanya saja wadahnya yang perlu sehingga mereka mempunyai akses untuk bekerja sebagai terapis pijat di perhotelan,” imbuhnya. (f3).
