HarianNusa.com – Kegiatan Perang Topat yang digelar Pemerintah Kabupatan Lombok Barat (Pemkab Lobar) di Pura Lingsar pada Kamis (22/11/2018) kemarin merupakan event tahunan yang pelaksanaannya melibatkan dua agama yakni Islam dan Hindu.
Event Perang Topat ini tidak hanya menarik perhatian ribuan masyarakat Lombok namun sejumlah wisatawan manca negara juga tampak hadir meramaikan acara yang mencerminkan kerukunan dan perdamaian dalam perbedaan (agama, red).
Dandim 1606/Lobar Let. Kol C.Zi, Djoko Rahmanto, S.E, beserta Istri saat menghadiri Perang Topat tersebut menyampaikan rasa kagum dengan kegiatan yang mengandung unsur adat, tradisi dan budaya dua agama (Islam dan Hindu, red) di Lombok sangat sakral dan dilaksanakan secara bersamaan penuh kedamaian dan kebhinnekaan.
“Seumur hidup saya jadi tentara baru kali ini saya menyaksikan ada perang tanpa korban jiwa maupun luka dalam perang topat ini. Dan ritual ini merupakan tradisi sakral yang merupakan budaya warisan leluhur yang patut dijaga kelestariannya. Disamping itu juga merupakan aset pariwisata yang harganya cukup tinggi. Saya kagum dengan kebersamaan Islam dan Hindu yang hidup berdampingan. Ini mencerminkan aplikasi kebhinnekaan yang patut dicontoh oleh dunia,” ungkapnya.
Selain itu Dandim juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pihak Pemda Lobar yang telah mampu mempertahankan tradisi budaya bangsa di Lombok dan menjadikannya event rutin tahunan dalam agenda pariwisatanya.
Ditambahkannya pula bahwa TNI- POLRI bersinergi bahu membahu dalam pengaman pelaksanaan ritual tersebut. Dengan melakukan sweping guna meminimalisir tindak kejahatan yang mungkin terjadi, serta mengawal pelaksanaan perang topat tersebut agar berlangsung aman dan kondusif. (f3)