Minggu, Mei 11, 2025
26.5 C
Mataram

Pemprov NTB Komit Turunkan Angka Kemiskinan Melalui Data Valid

- Advertisement -

HarianNusa.Com – Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah menghadiri Diskusi Terbatas Harian Suara NTB dengan Tema Potret Kemiskinan Pasca Bencana Gempa, di Kantor Harian Suara NTB), Kamis (28/02/2019). Diskusi tersebut diikuti seluruh Wakil Bupati /Wakil Walikota se-NTB, Kepala BPS NTB, Akademisi serta sejumlah stakeholder.

Pada kesempatan itu, Wagub mengatakan Pemerintah Provinsi NTB akan terus melakukan intervensi melalui berbagai program untuk menurunkan angka kemisikinan. Hanya saja, support data yang baik dan akurat diperlukan. Sehingga program yang dijalankan oleh Pemerintah betul-betul tepat sasaran. Hal itu, tegasnya, menjadi komitmen Pemerintah Provinsi NTB, di bawah Kepemimpinan Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah.

- Advertisement -

Wakil Gubernur yang akrab disapa Ummi Rohmi itu menjelaskan, untuk melakukan intervensi terhadap berbagai program yang direncanakan, perlu data yang valid dan akurat. Kalau tidak, kata Wagub, orang yang benar-benar miskin dan seharusnya mendapat bantuan, tidak mendapat intervensi dari pemerintah. Justru yang mendapat bantuan adalah masyarakat yang rumahnya kecil, namun memiliki banyak hewan ternak dan kendaraan.

Selain itu, kemiskinan jelas Ummi Rohmi sangat berpengaruh, tidak hanya persoalan kunsumsi moneter. Namun juga dari yang non moneter, seperti pendidkan, kesehatan serta pola pikir. Karena itu kata Wagub perlu kerjasama dan sinergi yang baik oleh semua pihak.

“Program -program pusat untuk pengentasan kemiskinan juga perlu kita sukseskan,” ungkapnya.

- Advertisement -

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, Suntono menjelaskan proses survey angka kemiskinan yang telah dilakukan pihaknya selama ini. Untuk angka kemiskinan NTB saat ini, berdasarkan hasil sensus September 2018, sebesar 14,63 persen. Turun sekitar 0,02 persen dari Maret 2018, yang mencapai 14,75 persen.

Sementara untuk kabupaten/kota, lanjutnya, Kabupaten Lombok Utara sebesar 28,87 persen, Lombok Barat 15, 20, Kabupaten Lombok Timur sebesar 16,55 persen, Kabupaten Bima 14,87 persen, Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 14,17 persen. Sedangkan Kota Mataram mencapai 8,96 persen dan Kota Bima 8,79 persen.

- Advertisement -

Ia juga menjelaskan, survey angka kemiskinan dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun. Yaitu bulan Maret dan September. Di bulan Maret, survey dilakukan untuk memotret kemiskinan di wilayah kabupaten/kota. Sedangkan September dilakukan untuk mengukur kemiskinan pada level provinsi.

“Kami melakukannya dua kali sesuai aspirsi anggota Dewan. Yaitu untuk mengukur kemiskinan di awal tahun serta melihat hasilnya di bulan September,” jelasnya.

Yang perlu menjadi catatan, kata Suntono, adalah turunnya angka kemiskinan NTB, 0,02 persen meski dalam keadaan tertimpa musibah gempa bumi. Kenapa bisa menurun? Ia menjelaskan, pada saat gempa itu, bantuan untuk masyarakat sangat melimpah. Sehingga, ketersediaan pangan yang menjadi kebutuhan masyarakat melimpah.

“Kalau ketersediaan pangan cukup, maka tidak ada istilah kemiskinan,” tegasnya di hadapan Wagub.

Akademisi Unram, Dr Firman menjelaskan gempa bumi yang melanda NTB tahun lalu harus menjadi momentum untuk pengentasan kemiskinan. Salah satu modal sosialnya adalah rasa kebersamaan untuk membangun akibat dari rasa senasib dan sepenanggungan. Karena itu, ia memberikan gambaran apa yang perlu dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan di NTB. Pertama, redefinisi tentang apa itu kemiskinan serta batasan dan tolak ukurnya. Kedua katanya adalah reposisi peran, ketiga adalah industrialisasi.

“Saat ini Gubernur sudah membuka ruang untuk program industrialisasi,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, yang perlu dilakukan adalah orientasi produksi. Kalau selama ini UMKM itu selalu memproduksi barang untuk suvenir, maka ke depan perlu dikembangkan produksi berupa bahan makanan. Dan yang terkakhir katanya adalah membuka usaha baru oleh pengusaha lama. (f3)

- Advertisement -
Minggu, Mei 11, 2025

Trending Pekan ini

Wujudkan Target 2,5 Juta Wisatawan ke NTB, Kadispar Ajak Media Gaungkan Event Pariwisata

HarianNusa, Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov...

Ketua Komisi I DPRD NTB : Edukasi dan Kontrol Kunci Utama Cegah Anak Kecanduan Game Online

HarianNusa, Mataram - Kekhawatiran terhadap meningkatnya kecanduan game online...

Forum LLAJ Lombok Barat Gelar Rapat Menbahas Sejumlah Aduan Masyarakat

HarianNusa.Com - Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (FLLAJ) Kabupaten...

Apa Itu Asuransi Syariah? Pengertian, Unsur, dan Jenis-jenisnya

Asuransi syariah menjadi jawaban untuk masyarakat yang masih ragu...

1.091 Napi Lapas Lobar Terima Remisi HUT RI ke 79, 10 Orang Langsung Bebas

HarianNusa, Lombok Barat – Sebanyak 1.091 Narapidana atau Warga...
Minggu, Mei 11, 2025

Berita Terbaru

ASUS Luncurkan ExpertCenter All-in-One (AiO) EG3408WVA di Batam: Solusi Lengkap untuk Sektor Layanan Publik

ASUS Indonesia memperluas lini produk komersialnya dengan meluncurkan ExpertCenter...

Delegasi IGS 2025 Antusias Jelajahi Budaya NTB di Kota Tua Ampenan dan Museum NTB

HarianNusa, Mataram - Hari kedua gelaran Indonesia Gastrodiplomacy Series...

Dua Calon Haji NTB Meninggal Dunia Sebelum Berangkat, Nomor Kursi Bisa Dialihkan ke Ahli Waris

HarianNusa, Mataram - Dua calon jamaah haji (JCH) asal...

Kloter 7 Jamaah Haji NTB Siap Diberangkatkan, Tertua berusia 93 Tahun

HarianNusa, Mataram – Sebanyak 393 jamaah calon haji (JCH)...

Rakor Kependudukan, Wabup UNA: Tertib Adminduk adalah Modal Dasar Untuk Wujudkan Kesejahteraan

HarianNusa, Lombok Barat - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat melalui...

Ketua Komisi I DPRD NTB : Edukasi dan Kontrol Kunci Utama Cegah Anak Kecanduan Game Online

HarianNusa, Mataram - Kekhawatiran terhadap meningkatnya kecanduan game online...
Minggu, Mei 11, 2025
spot_img

Berita Lainnya

Rubrik Populer

error: Content is protected !!