Jamaah Haji NTB di Makkah dalam Kondisi Baik, Layanan Terjamin hingga Antisipasi Darurat

0
463

HarianNusa, Makkah – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Nusa Tenggara Barat (Kakanwil Kemenag NTB), Zamroni Aziz, menyampaikan kabar menggembirakan terkait kondisi jamaah haji asal NTB yang saat ini berada di Tanah Suci.

“Secara umum, Alhamdulillah jamaah kita dari NTB dalam kondisi baik,” ujarnya saat memberikan keterangan dari Makkah melalui siaran persnya, Selasa, (27/5).

Zamroni menjelaskan, bahwa seluruh jamaah gelombang pertama dari Kloter 1 hingga Kloter 12 telah tiba di Makkah dan seluruh proses pemindahan dari Madinah ke Mekkah berjalan lancar. Ia memastikan bahwa layanan yang diberikan kepada jamaah, termasuk kesehatan, transportasi, akomodasi, dan konsumsi berjalan baik dan mendapat apresiasi dari para jamaah.

Terkait kendala teknis seperti keterlambatan distribusi Kartu Nusuk, Zamroni menegaskan bahwa hal tersebut hampir seluruhnya terselesaikan.

“Sudah 99% selesai. Tinggal beberapa kloter yang tersisa, namun kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Sarikah dan sektor pelayanan. Insya Allah, semuanya tuntas sebelum puncak ibadah di Arafah (Alrmusna),” tegasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pelayanan bagi jamaah yang mengalami sakit maupun yang wafat selama di Tanah Suci telah dilakukan dengan sangat baik. Menurutnya, penanganan jenazah dilakukan secara profesional dan penuh penghormatan.

“Bayangkan, yang wafat disalatkan di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi. Setelah itu, proses pemakaman dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi dengan pendampingan dari kloter. Luar biasa pelayanannya,” ungkapnya.

Zamroni menjelaskan, sistem layanan kesehatan diterapkan berjenjang. Jika sakit ringan, jamaah dirawat di hotel. Jika membutuhkan perawatan lanjutan, akan dibawa ke pos kesehatan di sektor, dan jika perlu, dirujuk ke rumah sakit.

“Tidak ada jamaah yang tidak mendapatkan layanan kesehatan. Pemerintah Arab Saudi dan Indonesia sudah menjalin MoU, jadi semua skenario sudah diantisipasi,” ujarnya.

Untuk jamaah yang tidak memungkinkan mengikuti puncak ibadah karena kondisi kesehatan, pemerintah telah menyiapkan skema khusus seperti penggunaan ambulans ke lokasi atau pelaksanaan badal haji bagi jamaah dengan gangguan kejiwaan.

“Komitmen pemerintah Indonesia dan Arab Saudi sangat kuat. Tidak ada jemaah yang ditelantarkan,” pungkas Zamroni. (F3)

Ket. Foto:

Sejumlah Jamaah Haji asal NTB saat berada di Mekkah. (Ist)