Connect with us

Ekonomi

Hidup Berkah Tanpa Riba Bersama Bank NTB Syariah

Published

on

HarianNusa.Com – Sejak September 2018 Bank NTB tidak lagi sebagai bank konvensional, melainkan berkonversi menganut sistem bank syariah. Sesuai fatwa para ulama sedunia, sejak tahun 1994 disepakati bahwa bunga bank merupakan salah satu yang diharamkan. Untuk itu, bank konvensional selanjutnya disebut sebagai bank Ribawi. Hal tersebut dikemukakan oleh Direktur Utama Bank NTB Syariah, H. Kukuh Raharjo pada acara Sharia Lifestyle atau Hidup Berkah Tanpa Riba di Aula Utama kantor Bupati Lombok Barat di Giri Menang Gerung, Senin (18/3/19).

Menurut Kukuh, pasti ada pertanyaan, apa bedanya bank konvensional dengan bank syariah. Dijelaskan, secara transaksi kedua bank ini jelas sekali bedanya. Namun masyarakat melihat, perbankan syariah secara tipikal hanya mengganti istilah. Perbankan syariah secara produk dinilai sama dengan bank konvensional.

“Secara transaksi antara bank konvensional dengan bank syariah sama dengan bank syariah, karena orang-orang yang bekerja di bank syariah mereka berasal dari bank konvensional,” jelas Kukuh.

Namun Kukuh menilai, bank konvensional saat ini, lebih berkembang dibanding bank syariah. Bank syariah kalah jauh dari segi tekhnologi dan sebagainya. Namun ditambahkan, kaidah kedua bank ini yang membedakan adalah soal transaksi akadnya. Dalam bank syariah, fungsinya bukan sebagai kreditur, melainkan sebagai mitra bagi nasabahnya.

“Produk di bank syariah sifatnya bermitra dengan para nasabah,” tambah Kukuh.

Advertisement

Di tempat yang sama, Sekda Lombok Barat, H. Moh. Taufiq berpesan, sesuai tema dari pertemuan itu yakni, hidup berkah tanpa riba, berarti bahwa semua yang hadir di tempat itu ditekankan tidak saja berpikir dunia tetapi juga berpikir akhirat. Karena kata Taufiq, hidup di dunia hanya sementara yang kekal itu hidup di akhirat.

Taufiq menyebut, bank daerah syariah di Indonesia hanya ada di NTB dan Aceh. Tiga belas di antaranya merupakan cabang syariah. Maka lanjut Taufiq, nasabah yang betul-betul muslim pun belum mengetahui makna dari syariah itu ada.

“Untuk mengetahuinya, mohon diikuti sampai selesai, sehingga rizki yang kita dapatkan itu berkah atau tidak,” pesannya.

Pada sesi lainnya, Ketua MUI Lombok Barat, TGH. Abdullah Mustafa menjelaskan, hijrahnya bank NTB yang semula sebagai bank konvensional menjadi bank syariah merupakan langkah besar dalam rangka mengembalikan nasabah yang bertahuhid dan bermuamalat.

“Dalam sehari-hari bank NTB seolah-olah mengajak kita untuk meninggalkan riba dan kembali pada transaksi yang diridhoi Allah SWT,” tegasnya,

Advertisement

Menurut Mustafa, bukan hanya Islam yang mengharamkan riba, agama lainpun sama.

Hal ini, ditegaskan pula dalam tausiah yang disampaikan oleh Ketua Dewan penasehat Bank Syariah, TGH.Rubai.

“Islam tidak sekedar mewajibkan ibadah mufqoh atau ibadah praktis, melainkan ada ibadah lain yang menganut aqidah syariah wal muammalah,” kata TGH Rubai.

Selain Sekda Lobar H. Moh. Taufiq, Ketua MUI Lobar TGH. Abdullah Mustafa, Dirut Bank NTB Cabang Gerung Lalu Purnawan, Ketua Dewan Pengawas Bank NTB Syariah TGH. Rubai, sejumlah pimpinan dan bendahara acara juga turut dihadiri, OPD,
camat dan kepala desa lingkup Pemkab Lobar. (f3)

Acara Sharia Lifestyle atau Hidup Berkah Tanpa Riba di Aula Utama kantor Bupati Lombok Barat. (istimewa)

Acara Sharia Lifestyle atau Hidup Berkah Tanpa Riba di Aula Utama kantor Bupati Lombok Barat. (istimewa)

Ekonomi

Dorong Produktivitas Pertanian, Gubernur NTB Serahkan Combine Harvester ke Kabupaten Sumbawa

Published

on

By

HarianNusa, Sumbawa – Komitmen Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam memperkuat ketahanan pangan kembali dibuktikan. Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal, secara resmi menyerahkan dua unit combine harvester kepada Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, pada Senin (26/5). Bantuan alat panen modern ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pertanian di wilayah lumbung pangan NTB.

“Yang lain semua dapat, tetapi yang kita utamakan daerah-daerah yang jadi lumbung pangan,” tegas Gubernur Iqbal, menekankan pentingnya optimalisasi alat modern untuk mendukung kabupaten-kabupaten penghasil pangan utama, termasuk Sumbawa dan Lombok Tengah.

Gubernur juga berharap agar bantuan ini dikelola langsung oleh pemerintah kabupaten untuk memastikan pemanfaatan yang maksimal. Ia menekankan bahwa dengan skema pinjam atau sewa, alat ini bisa digunakan bergilir oleh para petani tanpa risiko diperjualbelikan.

“Barang itu juga akan tetap terpelihara sehingga dalam jangka waktu sekian tahun, semua kebutuhan petani untuk combine harvester sudah terpenuhi,” ujar Gubernur.

Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, mengapresiasi langkah cepat dan strategis dari pemerintah provinsi. Menurutnya, bantuan ini sangat sejalan dengan visi daerah dalam mengembangkan sektor agromaritim berbasis potensi lokal.

Advertisement

“Ini adalah bentuk nyata sinergi pusat-daerah untuk mendukung ketahanan pangan nasional, dan kami siap mengelola serta memanfaatkan alat ini sebaik mungkin,” kata Bupati Jarot.

Penyerahan combine harvester ini menjadi langkah konkret dalam transformasi sektor pertanian NTB menuju pertanian modern yang efisien dan berkelanjutan. (F3)

Ket. Foto:

Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, berpose bersama pada kegiatan serah terima dua unit combine harvester, Senin (26/5). (Ist)

Advertisement
Continue Reading

Ekonomi

Bank NTB Syariah Didorong Jadi Holding Keuangan Utama Pemprov NTB

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mendorong Bank NTB di masa depan dapat menjadi satu-satunya holding company milik Pemprov NTB di bidang keuangan. Saat ini, pemprov sedang memproses pengalihan BPR NTB menuju skema syariah agar nantinya bisa diintegrasikan secara vertikal dengan Bank NTB Syariah.

Hal ini disampaikan Gubernur NTB, Dr. L. Muhamad Iqbal, saat membuka Webinar IKA Universitas Mataram di Wilayah Jabodetabek bertema “Membangun Masa Depan Perbankan Syariah: Pelajaran dari Dinamika Bank NTB Syariah”, Minggu (25/5).

Ia berharap, ke depan Bank NTB Syariah dapat semakin dibanggakan masyarakat NTB dalam berbagai aspek.

“Kita bangga dalam arti yang sesungguhnya. Bangga bahwa Bank NTB Syariah menjadi bank yang asetnya besar. Bangga memiliki Bank NTB Syariah yang memiliki portofolio besar. Bangga terhadap Bank NTB yang SDM-nya bisa diandalkan secara teknis maupun secara integritas. Yang paling penting juga bangga dari performance dan bisa mencetak laba yang besar untuk pemerintah provinsi, kabupaten/kota, pemilik saham, dan juga masyarakat,” ujar gubernur.

Gubernur juga menekankan bahwa perbankan syariah memiliki potensi luar biasa, terutama di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global yang turut memengaruhi situasi nasional.

Advertisement

“Justru perbankan syariah memiliki potensi karena yang diberikan oleh perbankan syariah kepada pengusaha adalah kepastian. Kepastian bagi hasil, kepastian tidak ada bunga. Saya banyak bertemu dengan teman-teman yang bahkan non muslim. Pengusaha non muslim sudah mulai masuk ke perbankan syariah. Pertimbangan utamanya adalah kepastian,” jelasnya.

Meskipun Bank NTB Syariah sempat menghadapi berbagai dinamika belakangan ini, gubernur menyampaikan bahwa sekarang adalah saat yang tepat untuk melangkah maju dan melakukan perbaikan-perbaikan, agar kehadiran Bank NTB Syariah benar-benar dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Khususnya dalam hal pemberdayaan usaha masyarakat. (F3)

Ket. Foto:

Suasana pelayanan di Bank NTB Syariah. (Ist)

Advertisement
Continue Reading

Bisnis

Layanan Bank NTB Syariah Kembali Optimal Pasca Pemulihan

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Setelah sempat mengalami maintenance (pemeliharaan), kini layanan Bank NTB Syariah kembali optimal. Proses tranfer antar bank melalui ATM Bersama, EDC ATM Bersama dan counter teller di Kantor Cabang Bank NTB Syariah terdekat dapat kembali diakses oleh masyarakat.

Selama proses maintenance berlangsung, Bank NTB Syariah juga telah memastikan data dan dana nasabah aman. Masyarakat tidak perlu khawatir karena layanan Bank NTB Syariah telah berjalan seperti sedia kala.

Meski demikian, beberapa proses pemulihan layanan masih berlangsung secara bertahap. Namun masyarakat tidak perlu khawatir, karena dana mereka tetap aman.

Melalui pengumuman resminya, Bank NTB Syariah menjelaskan optimalisasi layanan merupakan bagian memberikan perlindungan terhadap data dan dana nasabah.

“Optimalisasi sistem layanan e-channel Bank NTB Syariah yang dilakukan merupakan upaya kami dalam memberikan perlindungan dan memastikan keamanan dana dan data nasabah dalam melakukan transaksional menggunakan layanan perbankan dari Bank NTB Syariah,” tulisnya.

Bank NTB Syariah juga memohon maaf kepada masyarakat yang terkena dampak optimalisasi yang dilakukan sejak beberapa hari terakhir.

“Kami sangat memahami bahwa kondisi ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi nasabah Bank NTB Syariah, dan atas hal ini, kami menyampaikan permohonan maaf dan terima kasih atas pengertian yang diberikan," ujar Management Bank NTB Syariah, dalam keterangannya, Minggu, (13/4/25).

Bank NTB Syariah juga memastikan bahwa dalam aktivitas optimalisasi sistem ini berlangsung, senantiasa menjaga dan melindungi data, serta menjamin dana nasabah tetap aman, dengan menerapkan prinsip Good Corporate Governance sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan internal.

Nasabah kini dapat melakukan layanan Bank NTB Syariah secara normal seperti sediakala. Layanan tersebut yaitu:

a. Transaksi transfer antar bank melalui ATM Bersama, EDC ATM Bersama, dan counter teller di Kantor Cabang Bank NTB Syariah terdekat;

b. Transaksi transfer dana ke sesama rekening Bank NTB Syariah melalui ATM Bank NTB Syariah, Mobile Banking, dan CMS Bank NTB Syariah;

c. Tarik tunai menggunakan kartu ATM Bank NTB Syariah pada mesin ATM Bank NTB Syariah dan ATM Bersama;

d. Transaksi pembayaran/pembelian melalui ATM Bank NTB Syariah dan ATM Bersama

e. Transaksi pembayaran PBB dan PDAM di Mobile Banking dan CMS Corporate Bank NTB Syariah.

Nasabah juga diimbau untuk senantiasa menjaga kerahasiaan data pribadi dengan tidak memberikan informasi pribadi seperti User ID, PIN, OTP, maupun password kepada siapapun, termasuk pihak yang mengatasnamakan Bank NTB Syariah.

Sebelumnya, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal juga menegaskan dalam proses maintenance Bank NTB Syariah, dana milik masyarakat akan tetap aman.

“Silahkan masyarakat bermitra dengan Bank NTB Syariah, semuanya baik-baik saja,” ujarnya. (F3*)

Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!