HarianNusa.Com – Sampah dengan segala persoalannya tentu tidak akan bisa diatasi oleh pemerintah tanpa kesadaran masyarakat dan dukungan semua pihak. Seperti halnya di RW 09 Kelurahan Sukaluyu, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung yang menjadi salah satu percontohan kawasan bebas sampah.
Wilayah RW 09 memiliki taman lansia yang dimanfaatkan untuk mengolah sampah menjadi pupuk organik dan biogas yang setiap harinya mereka manfaatkan untuk memasak.
Iwan Kurniawan, Ketua RW 09 Kelurahan Sukaluyu mengaku kesulitan dalam mewujudkan kawasan bebas sampah dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat. Untuk itu sebagai perangkat pemerintah di tingkat bawah ia berinisiatif untuk lebih dahulu melakukannya.
“Alhamdulillah sekarang sudah mulai di ikuti di tingkat kelurahan,” tutur Iwan dihadapan rombongan Humas dan Forum wartawan Parlemen NTB yang berkunjung ke Taman Lansia RW 09 Sukaluyu, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, (27/4/19).
Pihaknya mengangkat tiga orang petugas pengangkut sampah yang digaji secara sukarela. Iwan mengaku meskipun belum seluruhnya, namun saat ini kesadaran masyarakat sudah mulai tumbuh.
“Sebelum diangkut petugas, masyarakat lebih dulu harus memilah ketiga jenis sampah itu. Untuk sampah organik terbagi menjadi dua jenis yakni keras dan lunak. Sedangkan non organik yang bisa didaur ulang dijual atau diberikan kepada petugas sebagai tambahan pemasukan mereka. Dan untuk residunya diangkut ke TPA,” jelasnya.
Pendamping Kelurahan Sukaluyu Dinas LHK Pemkot Bandung, Muhammad Riyanto mengatakan awalnya 20 Kecamatan ditargetkan bebas dari sampah dengan 12 model kelurahan. Hasilnya sampai saat ini sudah tersebar di 30 kecamatan.
“Selain didampingi Dinas LHK Kota Bandung, berhasilnya kelurahan bebas sampah juga tidak terlepas dari kesadaran masyarakat. Sehingga pelaksanaannya bisa berjalan sampai tingkat RW,” ujarnya.
Riyanto melanjutkan, sebagai penerapan program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan), semua RW yang dijadikan model bebas sampah memiliki jadwal gotong-royong dalam kegiatan Jumat dan Ahad bersih.
“Jumat dan Ahad bersih merupakan kegiatan rutin yang berlaku di semua model kelurahan bebas sampah. Setiap RT dalam satu hari ada yang piket gerakan pungut sampah (GPS),” demikian Riyanto.
Senada dengan Iwan, Riyanto juga mengakui bahwa untuk menyadarkan masyarakat bukanlah hal yang mudah, membutuhkan proses waktu bertahun-tahun.
“Namun bagi RW 09 Kelurahan Sukaluyu progres kesadaran masyarakat sudah mencapai 60 persen,” ungkapnya.
Pemerintah Provinsi NTB yang saat ini sedang gencar-gencarnya mensukseskan program Zero Waste atau bebas sampah sebagai salah satu visi NTB Gemilang di bawah kepemimpinan Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimasyah dan Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah tentunya dapat mengadopsi keberhasilan RW 09 Kelurahan Sukaluyu dalam menghadirkan kawasan bebas sampah di tingkat bawah. (f3)
Ket. foto:
Rombongan Humas dan Forumn Wartawa Parlemen NTB saat berkunjung ke Kawasan bebas sampah Taman Lansia RW 09 Kelurahan Sukaluyu Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung. (HarianNusa.Com/f3)

