HarianNusa.Com – Kunjungan kerja sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTB menuai protes di tengah defisit anggaran APBD dan pasca bencana yang dialami NTB.
Salah satunya dari Lembaga Studi Advokasi Demokrasi Rakyat dan Hak Asasi (Lesa Demarkasi) NTB menilai perjalanan dinas DPRD NTB ke beberapa negara tersebut adalah langkah yang memalukan dan bukti bahwa DPRD NTB tidak punya rasa keprihatinan melihat kondisi masyarakat NTB yang sedang mengalami kekeringan, gagal panen, dan angka kemiskinan yang cukup tinggi. Demikian juga beberapa fasilitas kesehatan dan pendidikan yang belum memadai untuk NTB bisa bersaing.
“Kami berharap DPRD mengurungkan niatnya menari-nari diatas penderitaan rakyat NTB karena disamping memakan anggaran yang demikian besar juga tidak jelas out put untuk masyarakat dan pemerintahan NTB,” ungkap Hasan Masat Direktur Lensa Demarkasi.
“Kami menilai ini semata-mata untuk mengimbangi kebijakan gubernur yang mengirim mahasiswa ke luar negeri namun justru dengan cara begini maka DPRD menunjukkan kebodohan kollektif dan tidak tahu malu,” tambahnya.
Ia meminta organisasi-organisasi masyarakat sipil sesegera mungkin konsolidasi dan menyatakan penolakan serta aksi baik secara bersurat ke lembaga negara di Indonesia maupun tujuan kunker tersebut.
“Bila perlu kita ramai-ramai boikot di Bandara Internasional Lombok,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris DPRD NTB (Sekwan), H. Mahdi, SH.,MH menegaskan bahwa kunjungan kerja yang dilakukan puluhan anggota dewan tersebut bukan merupakan program dadakan namun sudah direncanakan diawal tahun 2019 dan sudah mengantongi izin kemendagri
“Ini sudah diprogramkan dari awal tahun 2019 bukan program yang muncul dadakan. Beberapa kali erjadi penundaan-penundaan karena kesibukan anggota, nah sekaranglah baru bisa dilaksanakan,” terang Mahdi, usai Rapat Paripurna DPRD NTB, Jumat (2/8/19).
Mahdi menerangkan, tujuan dari kunjungan tersebut pertama membuka wawasan anggota DPRD bagaimana kehidupan berdemokrasi di negara-negara Eropa, kedua untuk mengembangkan kerjasama pendidikan yang telah dirintis oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah yang ditindaklanjuti DPRD NTB. Selanjutnya, pengembangan pariwisata.
“Bagaimana pariwisata di Turky negara islam yang mengembangkan konsep pariwisatanya dengan konsep pariwisata halal kita saling mendukung. Ke Eropa, Eropa sebagai pangsa pasar kita, kita ingin (warga) Eropa kembali ramai berkunjung ke NTB dimana Jerman, Belanda, Itali sebagai salah satu pangsa pasar NTB, itu yang diharapkan,” terangnya.
Saat ditanya apakah perjalanan dinas ini tidak mengganggu kegiatan dewan?, Mahdi mengatakan bahwa karena kunjungan kerja ini dilakukan secara bertahap yakni dua gelombang sehingga dipastikan tidak akan mengganggu jadwal kegiatan dewan yang sudah ditetapkan. Dan tidak semua anggota dewan yang melakukan kunjungan kerja ke luar negeri ini.
“Ini dilakukan tidak secara serempak melainkan dua gelombang sehingga agenda DPRD NTB tetap berjalan,” ungkapnya. (f3)
