NTB
Perkuat Ketahanan Pangan, Polda NTB Resmikan Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru di Lombok Timur

HarianNusa.com, Lombok Timur – Kapolda NTB Irjen Pol. Muhammad Iqbal, S.I.K., M.H., Kamis (9/7), meluncurkan dan meresmikan Desa Kembang Kuning sebagai Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru (NTB). Gelaran peluncuran di Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur tersebut, dilakukan seiring berlangsungnya acara Panen Raya, Tebar Benih, Baksos dan Kampung Tangguh Nusantara (KTN), di Desa Ketapang Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Provinsi Banten oleh Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis.
Kapolda NTB Irjen Pol. M. Iqbal didampingi Danrem 162/Wira Bhakti Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos., S.H., M.Han., dalam sambutannya saat peluncuran mengungkapkan, ketika memilih PSBB dengan pengetatan yang sangat luar biasa, dimana tidak boleh satupun masyarakat keluar rumah karena di seberang jalan telah menunggu social security, tentunya perputaran ekonomi akan terancam.
"Alhamdulillah, di Provinsi NTB ini ekonomi cukup stabil dan ini menjadi blessing in disguise juga di tengah-tengah pandemic, yang tentunya seperti roller coaster, kadang naik kadang turun, kita mensyukuri bahwa kekayaan alam dan potensi sumber daya alam yang sangat luar biasa yang dikelola oleh seluruh elemen masyarakat," ungkap M. Iqbal.
Dikatakannya, sejalan dengan kegiatan panen raya oleh Kapolri dan Panglima TNI di Kampung Tangguh Ketapang, Kapolda NTB mengejawantahkan program Kampung Tangguh Nusantara sesuai kondisi wilayah NTB.
“Untuk di NTB sendiri, Program Kampung Tangguh Nusantara kita implementasikan hari ini, dengan meluncurkan Desa Kembang Kuning sebagai Kampung Sehat Nunut Tatanan Baru, yang juga berbasis lomba. Ini dalam upaya memperkuat ketahanan pangan di Nusa Tenggara Barat, dan Alhamdulillah, saya yang diberi kepercayaan oleh Allah SWT untuk meluncurkannya,” ungkap M. Iqbal.
Dikatakannya pula, Polri telah melaksanakan penguatan ketahanan pangan di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), sejak empat bulan yang lalu bersama TNI melalui penebaran benih ikan, padi, pemberdayaan perkebunan serta peternakan, di 34 Polda se-Indonesia.
“Saat ini dilaksanakan panen raya serta penanaman dan penebaran benih, yang diikuti secara virtual atau zoom di 34 polda se-Indonesia. Nah, untuk menjaga keberlangsungan program ini, Polri pun meluncurkan Program Kampung Tangguh Nusantara baru, yang mengusung tema Masyarakat Produktif Wujudkan Ketahanan Pangan,” katanya.
Pada acara itu, lanjut Kapolda NTB, Kapolri bersama Panglima TNI memimpin acara dari Kampung Tangguh Nusantara Desa Ketapang Kecamatan Mauk, diikuti panen padi pada lahan seluas delapan hektar, penebaran benih ikan dengan total satu ton, oleh Kapolda Jawa Barat di Majalengka.
"Sementara Polda NTB sendiri mengikuti acara secara virtual dari tempat ini, dan khusus untuk daerah Seribu Masjid ini kita beri label Kampung Sehat (Steril, Ekonomi produktif, Harmonis, Asri, dan Tangguh, red) Nurut Tatanan Baru," tandasnya.
Kapolda NTB juga menjelaskan, terpilihnya Desa Kembang Kuning sebagai lokasi mengikuti secara virtual acara Kapolri dan Panglima TNI, bukan hanya sekedar memilihan tanpa pertimbangan. Namun karena Kembang Kuning merupakan salah satu desa yang memiliki potensi unggulan.
“Selain pada 2017 Desa Kembang Kuning pernah dikukuhkan menjadi Desa Wisata Terbaik oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Beberapa usaha desa di bawah binaan Polres Lombok Timur dan Kodim 1615/Lombok Timur, yang dikelola oleh masyarakat saat ini sudah siap dipanen dan dinikmati,” jelasnya.
Jenderal dengan dua bintang di pundak itu berharap, selain Desa Kembang Kuning ke depan akan bermunculan desa-desa lain di NTB, yang memacu diri dengan segala potensi yang ada dalam penguatan ketahanan pangan.
“Kami berharap ke depan NTB menjadi provinsi percontohan penguatan ketahanan pangan melalui Kampung Sehat NTB, lebih-lebih dulu NTB pernah swasembada pangan sehingga memunculkan istilah Bumi Gora (Gogo Rancah, red). Kita berdoa dan terus berikhtiar agar apa yang menjadi cita-cita dan keinginan kita bisa terwujud. Âmîn,” tutup M. Iqbal.
Sementara Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalillah yang juga hadir dalam kesempatan itu mengapresiasi sinergitas dan soliditas TNI-Polri, dalam penanganan pandemi Covid-19 di NTB.
"Harus kita syukuri memiliki Kapolda juga Danrem yang begitu peduli, karena memang sekarang kan kita mengalami masa yang sangat sulit. Masa sulit itu hanya bisa kita lalui dengan kebersamaan," ungkap Wagub.
"Alhamdulillah, itu anugerah dari Allah subhanahu wa ta’ala, mudah-mudahan Pak Kapolda dan Pak Danrem diberi kesehatan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Saya merasakan betul beliau berdua dan seluruh jajarannya, benar-benar berada di belakang kita selama kita mengatasi masa sulit penanganan Covid-19 ini," lanjutnya.
Pun Danrem 162/Wira Bhakti ditemui usai panen raya menyatakan dukungan penuh, terhadap program Kampung Sehat.
"Kami terus mendorong seluruh masyarakat dan bersinergi dengan TNI-Polri untuk meningkatkan hal tersebut, sehingga situasi perekonomian tetap terjamin dan keamanan tetap kondusif kalau perut kenyang dan terjamin," tegasnya.
"Nah, kalau stok beras nggak ada pasti akan ribut. Jadi, intinya harus dipenuhi dulu stok masyarakat baik beras, minyak goreng, telur, kemudian terigu, dan sebagainya, sembako lah harus terjamin," imbuhnya.
Tampak hadir dalam acara peluncuran dan peresmian Kampung Sehat Nunut Tatanan Baru Kembang Kuning, Pejabat Utama Polda NTB, Kepala Dinas Pariwisata NTB, jajaran Forkopimda Kabupaten Lombok Timur serta tokoh agama dan masyarakat (togama) Lombok Timur. (*)
Destinasi Wisata
Tuan Rumah FORNAS VIII 2025, NTB Siap Jadi Destinasi Olahraga dan Wisata Kelas Dunia

HarianNusa, Mataram – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII yang akan digelar pada 26 Juli hingga 1 Agustus 2025. Perhelatan berskala nasional ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga sebagai media promosi wisata, penggerak ekonomi kreatif, serta pemicu gaya hidup sehat menuju Indonesia Sehat 2045.
Deputy VI Panitia Pelaksana FORNAS 2025, Rusdi Alatas, menyampaikan bahwa FORNAS VIII diproyeksikan akan diikuti oleh 15.000 hingga 40.000 peserta dari seluruh Indonesia dan sejumlah negara ASEAN.
“FORNAS kali ini istimewa karena cakupannya bukan hanya nasional, tapi juga internasional. Ini akan jadi panggung besar untuk menunjukkan kekayaan budaya, pariwisata, dan potensi ekonomi kreatif NTB kepada dunia,” ujar Rusdi.
Rusdi menambahkan, penyelenggaraan FORNAS VIII sejalan dengan visi “NTB Makmur Mendunia”, yang mengedepankan sinergi antara olahraga, industri, pariwisata, dan budaya lokal.
Sebanyak 27 venue di 7 kabupaten/kota telah disiapkan untuk mendukung pelaksanaan FORNAS, yaitu di Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, dan Dompu.
“Kami mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan elemen masyarakat untuk bergotong royong menyukseskan ajang ini. Ini momentum besar untuk NTB,” imbuh Rusdi.
FORNAS VIII diselenggarakan oleh Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI). Tahun ini, penyelenggara nasional (KORMINAS) telah menetapkan 73 Induk Organisasi Olahraga (INORGA) sebagai peserta resmi, ditambah 3 INORGA undangan khusus dari Gubernur NTB, serta sejumlah INORGA lain yang akan tampil sebagai peserta ekshibisi.
Pemerintah Provinsi NTB sendiri menyatakan dukungan penuh terhadap suksesnya event ini, yang diyakini akan membawa dampak besar bagi daerah, baik dari sisi promosi, ekonomi, maupun pembangunan karakter masyarakat.
“Dengan hadirnya negara-negara sahabat dari kawasan ASEAN, kami percaya FORNAS VIII 2025 akan menjadi tonggak penting dalam menjadikan NTB sebagai destinasi olahraga dan wisata kelas dunia,” tutup Rusdi. (F3)Ket. foto : Wakil Gubernur NTB Umi Indah Damayanti Putri meresmikan Sekretariat Fornas VIII di Jalan Lanko Mataram. (Ist)
Ekonomi
Transformasi Perumahan Jadi Strategi Utama Atasi Kemiskinan Ekstrem di NTB

HarianNusa, Mataram – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menegaskan komitmennya dalam mengubah wajah perumahan sebagai upaya strategis menghapus kemiskinan ekstrem. Dalam Rapat Koordinasi Perumahan dan Permukiman (Perkim) Provinsi NTB yang digelar di Ruang Rapat NTB Syariah pada Minggu (08/06), Gubernur NTB Muhammad Lalu Iqbal bersama Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) RI, Dr. Fahri Hamzah, menyoroti pentingnya pendekatan transformasional dalam pembangunan perumahan.
Rapat tersebut menjadi ajang konsolidasi berbagai pihak untuk merumuskan langkah konkret penanganan kemiskinan ekstrem, dengan menempatkan program renovasi dan pembangunan perumahan bukan sekadar proyek fisik, melainkan sebagai instrumen perubahan sosial yang menyeluruh.
“Kita tidak mau lagi hanya memperbaiki rumah. Kita ingin ada transformasi sosial. Rumah yang dibangun atau direnovasi itu harus berdampak pada kehidupan penghuninya secara menyeluruh,” tegas Gubernur yang akrab disapa Miq Iqbal.
Ia menekankan bahwa pembangunan rumah di kawasan kumuh harus dilakukan dengan pendekatan komunitas. Bukan hanya membangun dinding dan atap, tetapi juga menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif dengan ruang sosial bersama, sanitasi layak, dan MCK kolektif.
“Kalau rumahnya bagus tapi lingkungannya tetap kumuh, anak-anak tidak punya ruang bermain, dan sanitasi buruk, itu bukan solusi. Kita ingin masyarakat bisa berdiri di atas kakinya sendiri dalam satu tahun,” imbuhnya.
Selain itu, Gubernur juga menyoroti pentingnya sertifikasi kepemilikan rumah dan pemetaan potensi ekonomi warga. Menurutnya, pemahaman terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat adalah bagian tak terpisahkan dari program pembangunan terpadu agar warga tidak kembali miskin setelah menerima bantuan.
Sementara itu, Wamen PKP Dr. Fahri Hamzah menyatakan bahwa rumah bukan sekadar tempat tinggal, melainkan aset ekonomi yang bisa menjadi titik awal perubahan hidup warga miskin.
“Rumah itu bukan cuma tempat berteduh, dia adalah aset. Kalau kita bantu masyarakat punya rumah yang baik dan bersertifikat, dia punya jaminan untuk masuk ke dunia usaha,” ujarnya.
Fahri mendorong agar intervensi pemerintah tak hanya fisik, tapi juga mencakup aspek legal formal dan produktivitas ekonomi. Menurutnya, rumah yang layak dan bersertifikat dapat menjadi jaminan untuk mengakses modal usaha, bahkan untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa agunan.
“Kalau rumahnya bagus, dia bisa jualan kopi, bikin salon, usaha rumahan lainnya. Rumahnya jadi tempat produksi,” jelas Fahri.
Rapat koordinasi ini menjadi penanda arah baru kebijakan perumahan di NTB, yakni menjadikan rumah sebagai pusat perubahan sosial dan ekonomi. Transformasi perumahan kini tak lagi hanya soal fisik, tapi tentang membuka jalan keluar dari kemiskinan.
Ket. Foto:
Rapat Koordinasi Perumahan dan Permukiman (Perkim) Provinsi NTB yang digelar di Ruang Rapat NTB Syariah pada Minggu (08/06), (Ist)
NTB
PKS NTB Tingkatkan Semangat Berkurban, 306 Sapi dan 120 Kambing Disalurkan untuk Masyarakat

Mataram – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan peningkatan luar biasa dalam semangat berkurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 H ini. Total sebanyak 306 ekor sapi dan 120 ekor kambing dikurbankan dan disalurkan ke berbagai pelosok NTB. Khusus di DPW PKS NTB total hewan kurban yang di sembelih sebanyak 9 ekor sapi dan 6 ekor kambing.
Ketua Panitia Qurban DPW PKS NTB, Ustadz Ahmad Fadli, menyampaikan bahwa proses penyembelihan dan distribusi daging kurban berlangsung selama tiga hari, mulai dari hari raya Idul Adha Jumat ( 6/6) hingga Minggu (8/6), agar pendistribusian bisa merata dan tepat sasaran.
“Penyaluran kami lakukan selama tiga hari, mulai dari hari Jumat hingga Minggu ini,” jelas Ustadz Ahmad Fadli, Sabtu, (7/6) di sela-sela pelaksanaan pemotongan hewan Kurban di DPW PKS NTB.
Yang menggembirakan, total 94.800 paket daging kurban berhasil disalurkan kepada masyarakat NTB. Ini merupakan kontribusi gabungan dari seluruh anggota legislatif Fraksi PKS dan para kepala daerah dari PKS, termasuk Wakil Bupati Lombok Barat dan Wakil Bupati Bima. Bahkan, sejumlah kader PKS yang tergabung dalam kelompok kecil secara swadaya turut serta dalam pembelian hewan kurban.
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah hewan kurban yang dipotong oleh PKS NTB tahun ini meningkat drastis hingga 70 persen. Ini menjadi bukti nyata meningkatnya semangat berbagi dari kader, anggota dewan, dan para kepala daerah dari PKS.
“Alhamdulillah, kader-kader PKS beserta para dewan dan kepala daerah memiliki semangat berkurban yang sangat tinggi. Kami di PKS sangat berbahagia bisa berbagi, dan semoga daging-daging kurban yang kami salurkan ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya,” ujar Ustadz Fadli.
Secara nasional, PKS menyalurkan lebih dari 2,3 juta paket daging kurban kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Ini merupakan wujud nyata dari komitmen PKS dalam mengurangi kesenjangan sosial dan berkhidmat untuk rakyat.
Ket. Foto:
kegiatan penyerahan daging kurban di Kantor DPW PKS NTB. (Ist)
-
Headline7 tahun ago
Potensi Tsunami di Asia, NTB Diperingati Waspada
-
NTB6 tahun ago
Ini Cara Mitigasi saat Gempa Bumi
-
Headline7 tahun ago
Misteri Telapak Tangan yang Gegerkan Warga Lombok Terpecahkan
-
Headline8 tahun ago
Mengenang 40 Tahun Bencana Tsunami di Lombok dan Sumbawa
-
Headline8 tahun ago
Ssttt… Ini Lokasi Razia Zebra di Pulau Lombok Selama Dua Pekan
-
Hukum & Kriminal7 tahun ago
Tak Terima Diputusin, Pria di Lotim Sebar Foto Bugil Kekasihnya
-
NTB6 tahun ago
Ahli Geologi AS Peringatkan Bahaya Gempa di Selatan Lombok
-
NTB6 tahun ago
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Dingin di Lombok