Connect with us

NTB

NTB Terpilih Jadi Tuan Rumah Festival Ekonomi Syariah Indonesia

Published

on

HarianNusa.com, Mataram – Pemerintah Provinsi NTB terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan event Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) atau Festival Ekonomi Syariah Indonesia yang Ke-7 tahun 2020.

Hal itu diungkapkan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo saat pembukaan event ISEF tahun 2020 yang saksikan secara virtual oleh Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah didampingi Deputi Kepala Perwakilan BI, Iwan Kurniawan di Kantor BI wilayah NTB, Jum’at (7/8).

"Provinsi NTB terpilih sebagai tuan rumah sekaligus menjadi koordinator penyelenggaraan festival ekonomi syariah Indonesia tahun 2020," jelas Perry

Lebih lanjut, Perry menjelaskan, penyelenggaran event ISEF kali ini mengangkat tema " Spirit, Sinergi Dalam Membangun Negeri". Selain itu, rangkaian kegiatan ISEF 2020 akan diawali dengan pelaksanaan Festival Ekonomi Syariah (FEsyar) di tiga wilayah di Indonesia. Wilayah tersebut yaitu di Pulau Sumatera, Jawa dan Kawasan Indonesia Timur (KTI).

Direncanakan, penyelenggaraan ISEF 2020 akan dipusatkan Kawasan Indonesia Timur yaitu Provinsi NTB pada bulan Agustus dengan beberapa rangkaian acaranya seperti Roadshow, Seminar, pelatihan ekonomi syariah bagi UKM-UKM di NTB.

Advertisement

Lebih jauh, Perry Warjiyo menjelaskan, melalui event ISEF akan mengakselerasikan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah sebagai kekuatan baru. Kekuatan itu tentu sangat didukung dengan digitalisasi yang berkembang saat ini. Membangun mata rantai ekonomi halal dengan terus meningkatkan ekonomi syariah. Peningkatan ekonomi syariah akan menyusuri semua sektor ekonomi, termasuk pertanian, fashion, pariwisata ramah muslim, UMKM syariah dan kemandirian ekonomi pesantren.

"Untuk itu, sinergi semua pihak menuju peradaban baru perkonomian syaraih yang diperkuat dengan digitalisasi," jelasnya.

Ia menjelaskan, sebagai bentuk dukungan nyata dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia, Bank Indonesia telah merumuskan dalam 3 pilar strategis utama.

Pertama, pemberdayaan dan penguatan ekonomi syariah melalui pengembangan rantai nilai halal dengan mengembangkan ekosistem dari berbagai tingkat bisnis syariah, termasuk pesantren, UKM, dan perusahaan dalam rantai hubungan bisnis untuk memperkuat struktur ekonomi yang inklusif. Program ini dilaksanakan di 4 sektor utama, yaitu industri makanan halal dan halal, sektor pariwisata halal, sektor pertanian dan sektor energi terbarukan.

Kedua, pendalaman pasar keuangan syariah untuk mendukung pembiayaan syariah untuk meningkatkan efisiensi manajemen likuiditas pasar keuangan syariah. Ketiga, memperkuat penelitian, penilaian dan pendidikan ekonomi dan keuangan syariah untuk meningkatkan literasi publik mengenai ekonomi dan keuangan syariah.

Advertisement

Ke depan, untuk meningkatkan peran dan kontribusi ekonomi dan keuangan syariah secara global dan nasional, diperlukan peran aktif semua pihak, baik pembuat kebijakan, pelaku ekonomi maupun dunia pendidikan. Bank Indonesia senantiasa mendorong koordinasi langkah-langkah untuk mensinergikan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Sementara itu melalui video testimoni, Wakil Presiden RI, Prof. Dr. KH. Ma’aruf Amin mengatakan, event festival ekonomi dan keuangan syariah merupakan event yang besar di Indonesia yang mengintegrasikan pengembangan sektor ekonomi dan keuangan syariah, untuk mendorong pencapaian Indonesia sebagai pusat pengembangan ekonomi syariah dunia.

Visi pengembangan ekonomi syariah Indonesia, yang dimulai dengan penguatan institusi dan kelembagaan ekonomi syariah. penguatan kelembagaan akan dilakukan dengan memperkuat dengan Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 91 Tahun 2016 tentang Komite Nasional Keuangan Syariah. Hal itu berhasil direalisasikan dengan terwujudnya Perpres Nomor 28 Tahun 2020 yang menggabungkan ekonomi dan keuangan syariah.

"Mudah-mudahan event ISEF dapat mewujudkan ekonomi dan keuangan syariah bagi masyarakat Indonesia ," jelas KH Ma’aruf Amin

Sebelumnya, Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah mengatakan, terpilihnya Provinsi NTB sebagai tuan rumah dalam ajang penyelenggaran Festival Ekonomi Syariah Indonesia memberi semangat baru dan kebanggaan bagi masyarakat dan daerah NTB, untuk terus memacu peningkatan ekonomi dan keuangan syariah yang inklusif.

Advertisement

"Mudah-mudahan dengan adanya event ini pengembangan ekonomi syariah dapat kita tingkatkan bersama. Sehingga suatu saat NTB bisa menjelma menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah yang menghadirkan kemaslahatan bagi masyarakat," jelas gubernur melalui Video testimoni yang disusul dengan testimoni Gubernur Sumatera Barat dan Gubernur Jawa Timur.
(*)

Continue Reading
Advertisement

Ekonomi

NTB Dukung Pengembangan Kawasan Taman Laut Berbasis Komunitas dan Pemberdayaan

Published

on

By

HarianNusa, Lombok Utara – Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen mengusung konsep baru dalam pengembangan kawasan Taman Laut Pandanan di Lombok Utara. Konsep ini menekankan prinsip ramah lingkungan, berbasis komunitas, dan menolak adanya praktik yang meminggirkan masyarakat sekitar. 

“Kalau kita bicara tentang daerah ini, tidak cukup bicara mengenai pantai. Seperti tadi disampaikan, 3E (Environment, Economy, dan Equity) itu sebetulnya kita bicara tentang ekosistem laut. Ekosistem laut itu bukan hanya lautnya, tapi juga pesisirnya, pantainya, dan manusia yang tinggal di sekitarnya, bahkan udaranya,” tegas Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, dalam sambutannya pada peringatan Hari Laut Dunia dan Hari Segitiga Karang, Senin (9/6).

Gubernur Miq Iqbal menambahkan bahwa kawasan Taman Laut Pandanan merupakan tempat yang sangat spesial. Kawasan ini menjadi jalur migrasi elang alap atau elang Siberia, serta salah satu lokasi terbaik untuk melakukan pengamatan burung (bird watching). Selain itu, kawasan ini juga memiliki situs vulkanik dari gunung merapi purba.

Selanjutnya miq Iqbal mengatakan Peringatan Hari Laut Sedunia yang dilaksanakan ini, menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga dan mengembangkan wilayah tersebut.

“Ini membutuhkan kesadaran dan komitmen dari kita semua. Yang paling membahagiakan, mendengarkan cerita bagaimana teman-teman mahasiswa dan mahasiswi, teman-teman kampus, memberi perhatian kepada konservasi kelautan ini. Artinya, kalau yang muda sudah memberikan perhatian, masa depan kita cerah,” ujar Gubernur.

Advertisement

Ia juga menegaskan bahwa laut adalah milik bersama, milik semua umat manusia. Apa pun yang terjadi di kawasan ini akan berdampak pada negara-negara lain. Karena itu, menjaga kelestarian ekosistem kelautan di NTB merupakan kontribusi nyata dalam menciptakan dunia yang lebih baik. (F3)

Ket. Foto:

Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal (tengah)  saat memberikan sambutan peringatan Hari Laut Sedunia. (Ist)

Continue Reading

Destinasi Wisata

Tuan Rumah FORNAS VIII 2025, NTB Siap Jadi Destinasi Olahraga dan Wisata Kelas Dunia 

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII yang akan digelar pada 26 Juli hingga 1 Agustus 2025. Perhelatan berskala nasional ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga sebagai media promosi wisata, penggerak ekonomi kreatif, serta pemicu gaya hidup sehat menuju Indonesia Sehat 2045.

Deputy VI Panitia Pelaksana FORNAS 2025, Rusdi Alatas, menyampaikan bahwa FORNAS VIII diproyeksikan akan diikuti oleh 15.000 hingga 40.000 peserta dari seluruh Indonesia dan sejumlah negara ASEAN.

“FORNAS kali ini istimewa karena cakupannya bukan hanya nasional, tapi juga internasional. Ini akan jadi panggung besar untuk menunjukkan kekayaan budaya, pariwisata, dan potensi ekonomi kreatif NTB kepada dunia,” ujar Rusdi.

Rusdi menambahkan, penyelenggaraan FORNAS VIII sejalan dengan visi “NTB Makmur Mendunia”, yang mengedepankan sinergi antara olahraga, industri, pariwisata, dan budaya lokal.

Sebanyak 27 venue di 7 kabupaten/kota telah disiapkan untuk mendukung pelaksanaan FORNAS, yaitu di Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, dan Dompu.

Advertisement

“Kami mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan elemen masyarakat untuk bergotong royong menyukseskan ajang ini. Ini momentum besar untuk NTB,” imbuh Rusdi.

FORNAS VIII diselenggarakan oleh Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI). Tahun ini, penyelenggara nasional (KORMINAS) telah menetapkan 73 Induk Organisasi Olahraga (INORGA) sebagai peserta resmi, ditambah 3 INORGA undangan khusus dari Gubernur NTB, serta sejumlah INORGA lain yang akan tampil sebagai peserta ekshibisi.

Pemerintah Provinsi NTB sendiri menyatakan dukungan penuh terhadap suksesnya event ini, yang diyakini akan membawa dampak besar bagi daerah, baik dari sisi promosi, ekonomi, maupun pembangunan karakter masyarakat.

“Dengan hadirnya negara-negara sahabat dari kawasan ASEAN, kami percaya FORNAS VIII 2025 akan menjadi tonggak penting dalam menjadikan NTB sebagai destinasi olahraga dan wisata kelas dunia,” tutup Rusdi. (F3)Ket. foto : Wakil Gubernur NTB Umi Indah Damayanti Putri meresmikan Sekretariat Fornas VIII di Jalan Lanko Mataram. (Ist)

Advertisement
Continue Reading

Ekonomi

HARSA NTB Diresmikan: Ruang Inklusif untuk Karya dan Kemandirian Disabilitas

Published

on

By

HarianNusa, Lombok Barat – Sebuah langkah besar untuk pemberdayaan penyandang disabilitas di Nusa Tenggara Barat resmi dimulai. Bertempat di Desa Karang Bayan, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Gubernur NTB Dr. Lalu Muhamad Iqbal meresmikan Harmoni Sahabat (HARSA) NTB, sebuah lembaga yang hadir dengan misi kuat: menyatukan langkah dari hati untuk negeri dan membuka ruang karya bagi penyandang disabilitas.

Dengan mengusung tema “Menyatukan Langkah dari Hati untuk Negeri, Saatnya Disabilitas Berbicara Lewat Karya,” HARSA NTB tampil sebagai simbol harapan baru sekaligus wadah nyata bagi para difabel untuk berkarya, mandiri, dan diakui di tengah masyarakat.

Gubernur NTB yang hadir bersama Ketua TP PKK NTB, Sinta Agathia Iqbal, menyampaikan apresiasi mendalam atas inisiatif HARSA NTB. Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya ingin memberikan bantuan sesaat, namun mencari pola dukungan jangka panjang yang membuat para difabel mampu berdiri di atas kakinya sendiri.

“Saya yakin saudara-saudara kita yang difabel adalah pribadi-pribadi terpilih. Mereka bukan orang yang kekurangan, melainkan mereka punya kelebihan yang luar biasa. HARSA NTB adalah salah satu bentuk upaya kita untuk menggali dan mengangkat kelebihan itu,” ujar Gubernur Iqbal.

Gubernur Iqbal juga menyebut HARSA NTB sebagai pelopor yang telah membuktikan bahwa disabilitas bukanlah batas untuk berkarya. Ia menyoroti program pertanian atau farming yang diajarkan oleh HARSA NTB sebagai contoh konkret pemberdayaan yang membumi dan berkelanjutan.

Advertisement

“Apa yang dilakukan HARSA NTB dengan mengajarkan bertani kepada teman-teman difabel adalah langkah awal yang inspiratif. Ini bukti bahwa mereka bisa berdaya, berkarya, dan bahkan menginspirasi,” tambahnya.

Ketua HARSA NTB, Lalu Muhamad Saleh, menjelaskan bahwa HARSA hadir dari semangat akar rumput. Ia melihat banyak penyandang disabilitas yang memiliki bakat dan keinginan kuat untuk mandiri, namun masih terkendala akses dan wadah yang mendukung.

“HARSA NTB hadir sebagai ruang aman dan produktif bagi para difabel. Kami ingin memperjuangkan agar karya mereka tidak hanya berhenti di lingkaran kecil, tapi bisa dikenal dan diapresiasi luas oleh masyarakat,” ungkapnya.

Lalu Muhamad Saleh juga menegaskan bahwa misi HARSA NTB bukan sekadar membina, tapi benar-benar memperjuangkan hak untuk hidup mandiri dan bermartabat bagi setiap penyandang disabilitas.

Dengan diresmikannya HARSA NTB, provinsi NTB kini memiliki model pemberdayaan disabilitas berbasis masyarakat yang bisa ditiru dan dikembangkan di daerah lain. HARSA bukan hanya lembaga, tetapi simbol dari semangat inklusivitas dan harapan baru untuk masa depan yang lebih setara. (F3)

Advertisement

Ket. Foto:
Kegiatan peresmian Lembaga HARSA NTB di Lombok Barat. (Ist)

Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!