NTB
IKA diharapkan mampu dongkrak Akreditasi A untuk Universitas Mataram

HarianNusa.com, Mataram – Pengurus Ikatan Keluarga Alumni Universitas Mataram (IKA Unram) bersama panitia Munas IKA Unram, menggelar rapat pembahasan rencana kegiatan Munas IKA Unram, Selasa (11/5) di gedung Rektorat Unram, Kota Mataram.
Rapat dipimpin Sekjend IKA Unram Cukup Wibowo, dihadiri Wakil Rektor III Universitas Mataram, Prof. Dr. Ir. Hj. Enny Yuliani, Ketua Panitia Munas IKA Unram Lalu Athari Fathullah, Bendum IKA , Nasiva dan jajaran pengurus IKA Fakultas Unram lainnya.
Sekjen IKA Unram Cukup Wibowo mengatakan, Munas IKA Unram tahun ini akan menjadi perekat sinergitas antar alumni Unram ke depan.
"Saat ini sudah terbentuk juga IKA Unram perwakilan Gerbang Kertasusila di Jawa Timur dan di beberapa daerah lain juga akan dikukuhkan. Ini menunjukkan semangat sinergitas alumni Unram yang luar biasa," kata Cukup Wibowo.
Munas IKA Unram, papar dia, akan dilaksanakan akhir Mei 2021 di Hotel Same, Kota Mataram. Diperkirakan kegiatan yang digelar akan dihadiri sekitar kurang dari 100 orang secara offline.
"Kita sudah koordinasi dengan Satgas Covid-19. Munas akan digelar di Hotel Same dengan menerapkan standar prokes yang ketat, jumlahnya juga kurang dari 100 orang," ujarnya.
Wakil Rektor III Universitas Mataram, Prof. Dr. Ir. Hj. Enny Yuliani mengapresiasi kinerja pengurus IKA Unram. Menurutnya, saat ini dalam empat tahun terakhir IKA Unram sudah memiliki pondasi yang kuat untuk pengembangan organisasi ke depannya.
"Mengelola IKA Unram memang berat, tetapi pengurus saat ini sudah bekerja maksimal. Dan IKA Unram sudah punya pondasi yang kuat," katanya sembari mengatakan agar Munas IKA Unram bisa terselenggara dengan baik.
Sementara itu, Ketua Panitia Munas IKA Unram, Lalu Athari Fathullah menyampaikan, sejauh ini persiapan Munas IKA Unram sudah berjalan sekitar 65-70 persen. Ia mengatakan, persiapan pematangan selanjutnya akan dikebut setelah hari raya Idul Fitri mendatang.
Terkait pendaftaran calon Ketum PP IKA Unram, Athari memastikan panitia akan membuka H – 10 sebelum Munas IKA berlangsung. Hal ini agar Calon Ketum IKA Unram memiliki waktu dan kesempatan untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan pemilihnya.
*Atensi dan Masukan IKA Fakultas*
Ketua IKA Fakultas MIPA Unram, Murzal Ghazali berharap agar IKA pusat memiliki sinergi dengan IKA kabupaten/kota dan juga fakultas. Karena menurutnya, ikatan alumni di fakultas justru tidak memiliki peranan.
"Terus terang siapa yang melantik IKA fakultas kami enggak tahu.
Pada saat itu di MIPA yang mengeluarkan SK dekan. Model seperti apa antara ikatan di fakultas dan di pusat? Karena yang paling banyak punya peran IKA pusat dan daerah," ujarnya.
Sementara Sekretaris IKA FKIP, Dr Gito Hadiprayitno merefleksikan sejarah panjang IKA Unram. Sejak dulu dia mengatakan memang tidak ada yang berminat menjadi pengurus IKA. Banyak alumni fokus pada karier mereka masing-masing.
"Berangkat dari sejarah panjang Munas IKA, yang jadi penerus IKA memang tidak ada peminat. Tidak digaji dan bahkan keluarkan biaya sendiri," katanya.
Untuk itu, dia berharap IKA Unram saat ini dapat berubah dan berinovasi. Dia berharap pengurus IKA ke depan tidak berpaku pada program lama.
"Melihat perkembangan yang ada sekarang arah dan orientasi kegiatan IKA memang harus berubah, tidak bisa berpatokan pada kegiatan lama," ujarnya.
Karena faktanya, IKA sangat dibutuhkan universitas untuk mendongkrak akreditasi universitas. Sehingga IKA harus mampu tumbuh berinovasi untuk mendongkrak akreditasi.
"Karena IKA sangat dibutuhkan mendongkrak akreditasi bisa A. Ini harus jadi satu pandangan antara IKA baru harus satu visi dengan universitas. Kegiatan IKA harus memiliki kontribusi untuk akreditasi," terangnya.
Beberapa masukan diberikan untuk kemandirian IKA Unram. Salah satunya adalah dengan membuat chanel ofisial youtube IKA dan memiliki banyak subscribe. Dia berharap pendapat Adsense youtube mampu membuat IKA mandiri.
"Official YouTube yang subscribe kita banyak. Kita tinggal pekerjakan dua tiga orang. Kita gaji mereka dari pendapatan YouTube. Jadi tidak perlu iuran," tandasnya.
Selanjutnya Ketua IKA Fakultas Peternakan (Faterna), HL Makmur Said, memberikan masukan agar alumni pensiunan dapat didata. Itu kemudian dibuat sejenis kartu yang dapat memberikan mereka kemudahan di Taspen maupun keringanan pajak bumi dan bangunan.
"Kami punya alumni pensiunan. Kami menawarkan ketika berkumpul minta data," ujarnya.
"Kami ingin pensiunan mau menjadi anggota. Kami punya syarat yang bisa kita pakai berhubungan dengan Taspen. Tinggal kita minta NIK. Kartu bisa sebagai pengganti KTP dan bisa mendapatkan pelayanan rumah sakit. Bahkan kami menawarkan untuk mendapatkan 50 persen PBB," jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Sekjend IKA Unram, Cukup Wibowo, mengatakan tantangan IKA ke depannya adalah bagaimana bisa sejajar dengan universitas lain di Indonesia.
"Organisasi yang memiliki kesungguhan tidak mudah. Bagaimana Unram bisa sejajar dengan ITB gak gampang. Fakta objektif kami memerlukan alasan untuk sejajar," imbuhnya.
Dia berharap, di tangan pengurus baru nantinya, nama IKA Unram dapat besar dan tentu saja berguna bagi universitas dan bangsa.
*Pesan Kandidat Calon Ketum IKA Unram*
Diakhir rapat, ada hal yang unik dan menarik yakni, baik Sekjend IKA Unram maupun WR III Unram, Prof, Dr Hj Enny Yuliani menyampaikan amanat dan pesan yang harus disampaikan ke forum rapat dari kandidat calon Ketum PP IKA Unram yang hendak maju dalam bursa pemilihan di Munas IV IKA Unram mendatang.
Cukup Wibowo menyampaikan pesan lisan dari Andi Hadiyanto yang bertekad dan serius maju dalam pemilihan Ketua Umum IKA Unram. Pesan ini , lanjut Cukup merupakan penegasan sikap Andi Hadiyanto untuk berkompetisi dalam bursa pencalonan Ketum IKA Unram.
"Pak Andi mengutarakan maksudnya tersebut semata mata untuk memajukan IKA Unram agar lebih baik kinerja organisasi kedepannya," papar Cukup menirukan pesan lisan dari Andi Hadiyanto.
Sementara itu WR III Unram mendapat pesan via ponselnya yakni dari Rosiadi Sayuti ( Mantan Sekda NTB ) yang mendukung dan mengajukan nama Ketua DPRD NTB, Baiq Isvi Rupaeda untuk dicalonkan sebagai Ketum IKA Unram. Pertimbangannya, dengan kapasitas yang dimiliki, roda organisasi IKA Unram bisa berjalan dengan baik.
Terpisah, Ketua Umum Pengurus Pusat ( PP ) IKA Unram , Sirra Prayuna mengatakan, jadi pengurus ika itu musti kreatif agar tidak semata-mata menggantungkan pada sumbangan. Apalagi dengan kondisi pandemi saat ini, sulit berharap pada sumbangan konvensional lagi. Biasanya yang jadi Ketum Ikatan Alumni dimana mana , maka yang sebaiknya yang jadi Ketum IKA secara finansial di level cukup agar tidak membebani organisasi.
Terkait Pemilihan Ketum IKA Unram , Sirra menambahkan dirinya menyambut baik ada orang-orang yang memiliki kesungguhan dalam membesarkan IKA Unram yang basisnya dalam kebersediaan mengabdi.
"Maka diksi yang dimunculkan bukan Kompetisi dalam pemilihan Ketum IKA mendatang. Basicnya kebersediaan mengabdi secara totalitas dalam memperkuat hubungan alumni dengan kampus , alumni dengan masyarakat, alumni dengan state," tandas Sirra .
Sirra masih mempertimbangkan apakah maju atau tidak dalam pemilihan Ketum IKA mendatang. Alasannya jika ada calon Ketum IKA yang lebih baik dari dirinya , ia siap / legowo menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan yang dipegangnya saat ini.
"Kalau tidak aklamasi, saya tidak ingin berkompetisi untuk hal tersebut. Saya juga tidak mau ngoyo-ngoyo juga untuk maju. Karena di IKA ini ikhtiar saya hanya semata-mata jalan moral, yakni membesarkan Alumni dan Almamater agar dipandang dan bermartabat," pungkas Sirra Prayuna, Alumni Fakultas Hukum Angkatan 89 ini. (*)
Ekonomi
Pembentukan Koperasi Merah di NTB Capai 95 Persen

HarianNusa, Mataram – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus bergerak cepat dalam mendukung Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Gubernur NTB, Dr. H. Muhamad Iqbal menyampaikan laporan progres terkini dalam acara Peluncuran dan Dialog Percepatan Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus (Mudesus) untuk pembentukan koperasi tersebut, yang berlangsung di Pendopo Tengah Gubernur NTB, Selasa (03/06).
Acara ini dihadiri oleh Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Forkopimda NTB, para kepala daerah, dan perwakilan dari seluruh kabupaten/kota se-NTB, yang menunjukkan keseriusan daerah dalam menjalankan amanat Inpres demi mewujudkan koperasi yang kuat dan mandiri di seluruh desa dan kelurahan di NTB.
Dalam sambutannya, Miq Iqbal menegaskan komitmen tinggi NTB untuk menggerakkan koperasi sebagai motor ekonomi masyarakat desa. Ia melaporkan bahwa hingga saat ini, sudah 95 persen desa dan kelurahan di NTB yang menyelenggarakan Mudesus untuk pembentukan Koperasi Merah Putih.
“Alhamdulillah, 95 persen desa di NTB sudah mengadakan Mudesus. Sisanya belum, tapi tanggalnya sudah keluar. Jadi, dalam 1-2 hari ke depan, InsyaAllah 100 persen desa kita sudah selesaikan,” tegas Gubernur Iqbal.
Gubernur juga mengungkapkan bahwa NTB menjadi salah satu daerah yang paling awal bergerak dalam menjalankan program ini. “Yang pertama kali mendaftarkan badan hukum Koperasi Merah Putih itu dari NTB, tepatnya di Lombok Tengah. Sosialisasi pertama juga dilakukan di sini. Ini bukti keseriusan kami,” ucapnya.
Gubernur juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Kementerian Koperasi dan UKM yang turut hadir dalam acara tersebut, termasuk Wakil Menteri dan sejumlah pejabat kementerian lainnya.
“Kami sangat berterima kasih atas arahan dan dorongan dari pusat. Ini menjadi penyemangat bagi kami di daerah,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Iqbal juga mengapresiasi peran serta pemerintah kabupaten/kota se-NTB yang secara gotong royong turut menyukseskan program ini, termasuk subsidi biaya pembuatan badan hukum koperasi yang disepakati bersama.
“Walaupun tidak ada kewajiban, tapi kami di provinsi dan kabupaten/kota sepakat untuk subsidi 50 persen biaya untuk pembentukan badan hukum di seluruh NTB. Ini atas inisiatif dari Dinas Koperasi,” jelasnya.
Di akhir sambutannya, Gubernur mengajak seluruh elemen, khususnya di wilayah pedesaan, untuk bersinergi membangun ekonomi berbasis koperasi.
“Koperasi harus kembali menjadi guru ekonomi kita. Kita akan gandeng HKTI, petani, nelayan, semua pihak. Apalagi di NTB, sebagian besar kemiskinan ekstrem ada di wilayah pesisir. Di sinilah koperasi bisa jadi solusi,” tutup Gubernur Iqbal. (F3)
Ket. Foto:
Kegiatan pembukaan Peluncuran dan Dialog Percepatan Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus (Mudesus) untuk pembentukan koperasi tersebut, yang berlangsung di Pendopo Tengah Gubernur NTB, Selasa (03/06).
NTB
PWI NTB Matangkan Persiapan Konferensi Provinsi ke-7 Tahun 2025

HarianNusa, Mataram – Panitia Konferensi Provinsi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Nusa Tenggara Barat (NTB) ke-7 masa bakti 2025–2030 menggelar rapat pemantapan di Lesehan Jalik Rumbuk, Babakan, Kota Mataram, Rabu (04/06/2025).
Ketua Panitia, H. Abdus Syukur, menyampaikan harapannya agar semua pihak, termasuk pengurus dan anggota PWI kabupaten/kota se-NTB, dapat memberikan dukungan aktif demi kelancaran dan kesuksesan konferensi lima tahunan tersebut.
“Pelaksanaan konferensi yang dijadwalkan pada 2–3 Agustus 2025 di BPSDM NTB. Kami mengharapkan dukungan semua pihak, termasuk PWI kabupaten/kota. Ini momentum penting untuk regenerasi kepemimpinan dan penguatan organisasi,” ujarnya saat memimpin jalannya rapat.
H. Syukur juga menekankan pentingnya kelengkapan administrasi baik bagi peserta maupun calon ketua yang akan maju. Ia menegaskan bahwa hanya anggota PWI pemegang Kartu Biasa yang memenuhi syarat untuk menjadi pemilih dan peserta konferensi.
“Pendaftaran calon ketua akan dibuka mulai 15 Juni hingga 15 Juli 2025. Kami berharap seluruh peserta melengkapi persyaratan sesuai ketentuan organisasi,” tegasnya.
Sementara itu, mantan Ketua PWI NTB sekaligus mantan anggota DPD RI, H. Ahmad Sukisman Azmy, turut hadir dan memberikan pesan khusus terkait pentingnya menjaga soliditas organisasi.
Dalam sambutannya, Sukisman menyoroti potensi munculnya dualisme kepemimpinan dalam tubuh organisasi jika tidak dikelola dengan baik. Ia berharap PWI NTB tetap menjadi contoh organisasi pers yang solid dan bersatu di tengah situasi nasional yang rawan perpecahan.
“Sekarang ini, banyak organisasi yang tidak tunggal. Kita harus waspada dengan kemungkinan munculnya dualisme. Jangan sampai hal yang terjadi di pusat menular ke daerah. Kalau PWI NTB bisa tetap bersatu, itu luar biasa,” pesan Ketua Steering Committee (SC) ini.
Konferensi PWI NTB ke-7 ini menjadi momen strategis dalam menentukan arah organisasi ke depan, sekaligus menguji konsolidasi dan kedewasaan seluruh anggota dalam menjaga marwah PWI sebagai organisasi wartawan profesional dan independen. (F3)
Ket. Foto:
rapat pemantapan konferensi PWI NTB ke 7 di Jalil Rumbuk, Babakan Sayo, Kota Mataram. (HN)
Lombok Barat
Dengarkan Aspirasi Warga, H.M. Jamhur Komitmen Perjuangkan Tiga Isu Krusial di Desa Saribaye

HarianNusa, Lombok Barat – Anggota DPRD Provinsi NTB, H.M. Jamhur, menyerap langsung aspirasi masyarakat dalam kegiatan reses Masa Sidang III Tahun 2025 yang digelar di Desa Saribaye, Kecamatan Lingsar, Rabu, Selasa(3/6). Kegiatan ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, Kepala Desa, seluruh Kepala Dusun (Kadus), RT, dan berbagai elemen penting desa.
Dalam suasana dialogis dan penuh keakraban, H.M. Jamhur menegaskan pentingnya mendengar langsung suara rakyat sebagai bagian dari tanggung jawab wakil rakyat. “Alhamdulillah, reses kali ini menjadi momentum untuk mendengar langsung keluhan dan harapan masyarakat. Aspirasi ini adalah amanah yang insyaAllah akan kami perjuangkan di tingkat provinsi,” ujarnya.
Dari berbagai masukan yang disampaikan, terdapat tiga isu utama yang menjadi perhatian masyarakat Desa Saribaye:
1. Pengelolaan Sampah
Warga mengusulkan pengadaan armada pengangkut dan sarana pendukung lainnya untuk mengatasi persoalan sampah. Masyarakat mendambakan lingkungan desa yang bersih dan sehat sebagai bagian dari upaya menjaga kualitas hidup.
2. Infrastruktur Jembatan Penghubung
Masyarakat meminta pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa Saribaye dengan Desa Karang Bayan dan Desa Sigerongan. Jembatan ini dinilai sangat penting untuk memperlancar mobilitas warga dan menunjang konektivitas antar wilayah.
3. Beasiswa untuk Pemuda
Banyak pemuda di desa yang belum bisa melanjutkan pendidikan tinggi karena keterbatasan biaya. Warga berharap adanya program beasiswa dari pemerintah provinsi agar generasi muda dapat meraih masa depan yang lebih baik.
H.M. Jamhur menegaskan bahwa seluruh aspirasi yang diterima akan dibawa ke meja pembahasan di DPRD Provinsi NTB. “Langkah kecil seperti ini, jika diperjuangkan dengan sungguh-sungguh, bisa menjadi bagian dari perubahan besar untuk daerah kita,” ucapnya.
Reses ini menjadi bukti komitmen H.M. Jamhur dalam membangun komunikasi dua arah antara legislatif dan konstituen. Masyarakat pun menyambut baik kehadiran wakil rakyat di tengah mereka, dengan harapan nyata akan perubahan dan perbaikan ke depan. (F3)
Ket. Foto:
Kegiatan reses ke III Anggota DPRD NTB Fraksi PKB H. M. Jamhur. (Ist)
-
Headline7 tahun ago
Potensi Tsunami di Asia, NTB Diperingati Waspada
-
NTB6 tahun ago
Ini Cara Mitigasi saat Gempa Bumi
-
Headline7 tahun ago
Misteri Telapak Tangan yang Gegerkan Warga Lombok Terpecahkan
-
Headline8 tahun ago
Mengenang 40 Tahun Bencana Tsunami di Lombok dan Sumbawa
-
Headline8 tahun ago
Ssttt… Ini Lokasi Razia Zebra di Pulau Lombok Selama Dua Pekan
-
Hukum & Kriminal7 tahun ago
Tak Terima Diputusin, Pria di Lotim Sebar Foto Bugil Kekasihnya
-
NTB6 tahun ago
Ahli Geologi AS Peringatkan Bahaya Gempa di Selatan Lombok
-
NTB6 tahun ago
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Dingin di Lombok