HarianNusa — Provinsi NTB saat ini masih berada pada periode musim kemarau, sehingga potensi hujan kembali mulai berkurang. BMKG menyatakan peringatan dini terhadap potensi kekeringan meteorologis di wilayah yang level awas.
Curah hujan di wilayah NTB pada dasarian II di bulan September 2021, berada pada kategori Rendah hingga Menengah yaitu 0-150 mm per dasarian.
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Made Budi Setyawan dan Suci Agutiarini pada hari Senin (20/9/2021) dalam keterangan resminya menjelaskan bahwa curah hujan tertinggi terjadi di wilayah Lunyuk, Kabupaten Sumbawa dengan jumlah curah hujan sebesar 140 mm/dasarian.
Sifat hujan pada dasarian II September 2021 di wilayah NTB didominasi sifat Atas Normal (AN). Sifat hujan Bawah Normal (BN) terjadi di sebagian wilayah Lombok Timur dan Bima.
Di Pulau Lombok umumnya hasil monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) masuk dalam kategori Sangat Pendek, yaitu 1-5 hari, dengan beberapa wilayah di Lombok Timur bagian timur HTH berada pada kategori panjang, yakni 21–30 hari.
Hal yang sama juga terjadi di wilayah Pulau Sumbawa, HTH didominasi kategori Sangat Pendek (1-5 hari) hingga Kekeringan Ekstrem (>60 hari). Kondisi HTH terpanjang terpantau di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, yaitu sepanjang 141 hari.
"Suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia termasuk NTB, saat ini terpantau berada pada kategori hangat dan dipekirakan akan tetap hangat hingga akhir tahun 2021. Kondisi ini manambah potensi terjadinya hujan di wilayah Nusa Tenggara Barat," kata Made Budi Setyawan.
Pada dasarian III September 2021, terdapat potensi terjadinya hujan dengan intensitas rendah (>20 mm/dasarian) di sebagian wilayah NTB dengan peluang >50%.
Adanya peluang hujan rendah terjadi di sekitar wilayah Sekotong, sebagian Lombok Barat dan Lombok Tengah Bagian Utara, Sebagian besar Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa Barat, sebagian Sumbawa, Bima dan Dompu.
Peringatan Dini Kekeringan Provinsi NTB Update 20 September 2020. Waspada Potensi Kekeringan di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima.
"Pada periode musim kemarau saat ini masyarakat yang wilayahnya terdapat peringatan dini kekeringan meteorologis dengan level awas dihimbau agar lebih bijak menggunakan air bersih serta waspada akan potensi terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan," ungkapnya.
Namun demikian, masyarakat juga dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem secara tiba-tiba yang bersifat lokal.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan tetap mmeperhatikan informasi BMKG terlebih dahulu dalam perencanaan kegiatan dan tetap selalu menjaga kesehatan di masa pandemi ini. [Hari]
Ket Foto: Peta Kekeringan Meteorologis di wilayah NTB (BMKG/ist).