HarianNusa, Mataram – Perhelatan bergengsi balap motor internasional MotoGP pelaksanaannya sudah di depan mata, yakni pada Maret 2022 mendatang di Sirkuit Mandalika, Lombok. Karenanya Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah meminta, agar seluruh daerah di NTB dapat mengoptimalkan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan agar diperketat.
“Kita sebagai tuan rumah dalam perhelatan motoGP harus tetap memastikan agar situasi dan kondisi selalu berjalan kondusif terutama dalam menangani kasus covid19 varian omicron, saya harap semua daerah bisa lebih optimal dalam hal ini terutama vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan lebih di perketat,” ungkap gubernur pada rapat koordinasi penanganan Covid 19 di Provinsi NTB, bertempat di Ruang Rapat Kantor gubernur NTB, Selasa, (15/02).
Orang nomor satu di NTB itu juga mengatakan meski Omicron tidak seganas varian Delta namun ia meminta agar menjadi perhatian khusus dan tetap dihadapi dan ditangani dengan tenang dan penuh kewaspadaan.
Pada kesempatan yang sama Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Rohmi Djalilah juga menyampaikan, mengingat tingkat keterisian tempat tidur atau BOR Rumah Sakit bagi pasien Covid 19 di NTB harus betul-betul diperhatikan. Sebab hal ini juga yang membuat level NTB berada pada level tertentu. Sehingga ia meminta hal ini menjadi perhatian bersama agar rumah sakit betul-betul melayani pasien kasus positif yang sedang atau berat yang memang tidak bisa isolasi mandiri dan harus di rawat di Rumah Sakit. Ia mengatakan kapasitas Rumah sakit harus dimaksimalkan sehingga BOR sesuai dengan kapasitas yang ada di daerah masing-masing.
“Yang perlu mendapat perhatian dan disiapkan adalah kesiapan fasilitas kesehatan, pemberian vaksinasi baik dosis pertama, kedua dan ketiga. selain itu kita juga harus memahami bahwa naik turunnya level ditentukan oleh tracing, testing dan kapasitas respon,” ungkap orang nomor dua di NTB ini.
Sementara Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, yang mengikuti rakor secara virtual dalam laporannya menyampaikan, bahwa saat ini Lombok Barat belum bisa melaksanakan kegiatan vaksinasi secara optimal karena mengingat banyaknya tenaga kesehatan (Nakes) di Lobar yang terpapar Covid19, sehingga beberapa Puskesmas masih menunda pelayanan vaksinasi.
“Tiga Puskesmas di Lobar harus vakum sebab banyaknya tenaga kesehata (Nakes) yang positif Covid19, meskipun ada yang tanpa gejala namun sesuai dengan prosedur yang berlaku mereka harus tetap kita istirahatkan, sehingga hal inilah yang membuat pelayanan vaksinasi belum optimal,” kata Fauzan Khalid.
Selain itu hambatan yang dialami Lobar saat ini ialah di testing, sebab banyaknya masyarakat yang masih enggan untuk testing. Namun meski demikian Pemda Lobar tetap berupaya untuk memastikan agar vaksinasi tetap dioptimalkan dan saat ini Lobar masih fokus memberikan vaksinasi kepada para lansia yang saat ini juga telah mencapai target 69%. Sementara untuk anak-anak dosis pertama di atas 80% dosis kedua 70%, dan secara umum di Lobar untuk data manual sendiri vaksinasi sudah mencapai 94% untuk dosis pertama dan kedua 84%. (f*)
Ket. Foto:
Rapat koordinasi penanganan Covid 19 di NTB bertempat di Ruang Rapat Utama kantor gubernur NTB, Selasa, (15/02). (istimewa)