HarianNusa, Mataram – Ribuan guru tidak tetap (GTT) di berbagai sekolah di SMA/SMK dan SLB mengeluh belum terima honorer. Mereka meminta perhatian pemerintah daerah.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Dr. H. Aidy Furqon mengatakan bahwa, keterlambatan pembayaran tersebut karena persoalan administrasi saja.
Ia mengaku bahwa pembayaran Jam Jasa Mengajar (JJM) untuk Guru Tidak Tetap (GTT) sudah diproses dan sedang dilakukan sinkronisasi data penugasan dengan adanya P3K yang terbaru sejak Agustus.
“Kita sudah memproses pembayarannya namun ternyata temen-temen yang SKnya Agustus masih ada hak bulan Juli yang harus dibayarkan. Nah, jadi ulang lagi dilakukan sinkronisasi data dari sekolah,” terangnya, saat dikonfirmasi di sela kegiatan Launching Jumat Salam di Kebun Ayu Lombok Barat, Jumat, (27/10)
Setelah melakukan pengecekan pada Minggu kemarin, ia mengakui bahwa ada du kabupaten di Pulau Sumbawa yang masih lamban dalam proses pendataan. Sehingga pihaknya mengajukan pembayaran untuk dua bulan dulu bagi sekolah-sekolah yang telah menyelesaikan proses administrasi.
“Sebenernya JJM ini menganut pola pembayaran dua bulan sekali manakala anggaran kita tersedia untuk bulan yang bersangkutan. Kalau itu terlambat saya minta sekolah untuk mengatasi terlebih dahulu, karena kan pembayaran masuk ke rekening sekolah. Jadi sekolah langsung bisa mengambil bagi yang sudah diproses,” paparnya.
Dirinya sudah menandatangani untuk pembayaran dua bulan. Karena diakuinya bahwa keuangan daerah tidak mampu untuk membayar empat bulan sekaligus. Kendati demikian ia yakin bisa terselesaikan secepat mungkin.
“Kita usahakan fix bulan Oktober ini bisa selesai. Ini bukan persoalan tidak dibayarkan tetapi sinkronisasi data saja,” pungkasnya. (HN3)
