HarianNusa, Sumbawa Barat – PINTAR, platform pengembangan angkatan kerja Indonesia mengadakan seri workshop bersama Prakerja dalam rangka mendorong kolaborasi antar sektor
untuk menghadirkan solusi pendidikan yang inklusif.
Workshop yang bertemakan “pembelajaran sepanjang hayat” ini menyediakan wadah dialog bagi para pemangku kepentingan, ahli, dan masyarakat Sumbawa untuk bersama-sama membahas prioritas dan langkah praktis bagi perkembangan pendidikan.
Dengan adanya acara ini, diharapkan kedepannya akan ada lebih banyak lagi kolaborasi antara sektor swasta, publik, dan lembaga pendidikan, untuk mendorong kesinambungan program
pembelajaran inklusif, seperti Prakerja.
Direktur Pemantauan dan Evaluasi Manajemen Pelaksana Program Kartu
Prakerja Cahyo Prihadi, mengatakan, bahwa pemerintah membutuhkan sinergi dengan pihak-pihak swasta dan
segenap ekosistem terkait demi mendukung efektivitas pelaksanaan program Kartu Prakerja.
”Keterlibatan lintas sektor dibutuhkan untuk memberikan pelatihan-pelatihan yang relevandengan tuntutan zaman dan mendukung seluruh proses pelaksanaan program Prakerja, baik itu registrasi, penyaluran dana yang mudah dan aman, juga evaluasi program," ungkapnya.
Dalam workshop tersebut, CEO PINTAR, Ray Pulungan menjelaskan, bahwa tantangan yang dihadapi angkatan kerja Indonesia terasa lebih krusial di daerah-daerah luar Jawa di mana mayoritas institusi pendidikan, lembaga pelatihan, serta pusat industri berada.
“Untuk itu, platform digital seperti PINTAR hadir guna memperluas akses ke pembelajaran. PINTAR berada di tengah institusi pendidikan, pelatih keterampilan, lembaga penempatan
pekerja, serta asosiasi industri, sehingga kami bisa bantu mendorong mobilitas tenaga kerja Indonesia melalui produk dan layanan bernilai tinggi. Misalnya, perkuliahan online, pelatihan
in-demand, dan program mentor-praktisi dari industri,” kata Ray, dalam siaran persnya, November 2023.
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumbawa Barat, Dr. Budi Prasetiyo berpendapat, bahwa pendidikan menjadi pondasi dalam membangun peradaban yang tentunya memerlukan kebersamaan semua pihak
"Menata dan membangun peradaban dimulai dari pendidikan, dilakukan dengan prinsip kebersamaan, dan dengan jalan kolaborasi," tandasnya. (HN3)
Ket. Foto:
Kegiatan Workshop PINTAR bersama Prakerjan di Sumbawa Barat. (Istimewa)


