Connect with us

NTB

Banyak Manfaat, Disnakertrans NTB Ajak kawal Explorasi Tambang PT.STM di Dompu.

Published

on

HarianNusa, Dompu – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos, MH., menjadi Inspektur Upacara dalam rangka Penutupan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional di PT. Sumbawa Timur Mining (STM), Kabupaten Dompu, Rabu (21/02/2024).

Upacara ini dihadiri oleh Staf Ahli Bupati Dompu sekaligus Plt. Kadis Nakertrans Kabupaten Dompu Miftahul Su’adah, Kepala Balai Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Pulau Sumbawa, jajaran pejabat PT. STM beserta tim internal dan 30 kontraktor mitra kerja.

Sebagai informasi, PT. Sumbawa Timur Mining (STM) adalah perusahaan patungan antara Eastern Star Resources Pty Ltd (80%), yaitu anak perusahaan Vale SA, dan PT Antam Tbk (20%). PT. STM adalah pemegang Kontrak Karya (KK) generasi ke-7 sejak tahun 1998, artinya perusahaan sudah 24 tahun melakukan kegiatan eksplorasi mencari ‘harta karun’ emas di tambang Onto, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.

“Saat ini, PT. STM sedang melakukan kegiatan eksplorasi mineral untuk mewujudkan tambang tembaga kelas dunia yang ditunjang oleh energi terbarukan dengan mempekerjakan 1.500 tenaga kerja,” ungkapnya.

Jika setiap pekerja, pengusaha dan warga masyarakat memiliki pengetahuan tentang K3 dan merasakan manfaat dari ilmu tersebut untuk kepentingan keselamatan diri dan keluarganya, maka akan tumbuh kesadaran untuk menjadikan K3 sebagai sebuah kebutuhan dan kebiasaan hidup. Sehingga lama-kelamaan K3 akan tumbuh menjadi kesadaran kolektif dan kebutuhan bersama atau budaya.

Advertisement

Pada kesempatan itu, Aryadi memberikan apresiasi ke PT. STM karena sudah menerapkan 10 golden rules yang berisi standar K3 dan 6 juta free LTI (Lost Time Injury).

“Itulah manfaat lain program K3, yaitu dapat menekan kerugian, meningkatkan kualitas hidup dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang sangat menunjang pembangunan nasional, peningkatan daya saing nasional untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan serta peningkatan daya saing nasional di era global,” pungkasnya.

Gede menjelaskan PT. STM merupakan proyek strategis nasional, artinya banyak mata yang melihat dan berminat untuk berinvestasi di sini. Proyek strategis nasional yang hadir di di daerah memberikan banyak manfaat bagi sekitarnya.

“Pemerintah Pusat, Daerah, Kab/Kota punya peran masing -masing untuk menjaga proyek strategis nasional tersebut,” ucapnya.

Lebih lanjut, Ia mengatakan Pemerintah Pusat memiliki kewenangan untuk berperan dalam menyukseskan proyek nasional ini. Jika proyek tambang ini beroperasi akan banyak memberikan dampak positif untuk NTB.

Advertisement

Dari segi aspek ketenagakerjaan, PT. STM akan mencari kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan. Jika calon pekerja mempunyai skill, keterampilan dan pendidikan yang sesuai sesuai dengan kebutuhan perusahaan pasti akan direkrut di sini.

“Lalu dari aspek ekonomi, kehadiran proyek ini akan menghasilkan industri turunan, baik sektor perumahan, infrastruktur, transport, telekomunikasi dan juga sektor pariwisata,” ujarnya.

Bahkan aspek pertanian dan pengolahan lainnya ikut terdampak dari hadirnya proyek strategis nasional. Mengapa demikian, karena setiap proyek pasti membutuhkan suplai kebutuhan seperti transportasi hingga infrastruktur akan diperbaiki. Bergeraknya investasi di bidang transportasi kelak akan menyediakan lapangan kerja baru. Namun yang direkrut adalah angkatan kerja yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

Oleh karena itu, pemerintah daerah, perusahaan dan pekerja harus hadir untuk menyiapkan yang informasi, akses kesempatan diberbagai bidang dan keterampilan untuk warga disekitarnya.

“Tahun lalu, Pemprov NTB bekerja sama dengan PT. STM dalam menyelenggarakan sekolah Program Diploma 1 (D1) pada Bidang Alat Berat, Pertambangan dan Mitologi,” kata Aryadi.

Advertisement

Kontribusi dan kepedulian PT. STM terhadap daerah dan masyarakat di Kab. Dompu, terus berlanjut. Hal itu terbukti dengan adanya Beasiswa Prestasi kepada 40 mahasiswa berprestasi asal Kabupaten Dompu yang diberikan oleh PT. STM. Penyerahan Beasiswa Prestasi ini menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, terutama di Kab. Dompu.

“Balik mengenai budaya K3, teman-teman yang bekerja di sekitar tambang memiliki resiko sangat tinggi. Kesalahan kecil saja dapat merugikan banyak pihak, selain pekerja itu sendiri,” ujar mantan Kadis Kominfotik Provinsi NTB.

Siapapun yang masuk di wilayah ini harus mematuhi budaya K3, tidak terkecuali. Masyarakat sekitar pun harus dilatih. Perusahaan perlu memberikan sosialisasi pesan dan budaya K3.

Aryadi juga mengatakan kunci keberhasilan objek vital adalah team work. Semua pihak harus mampu bekerjasama, berkomunikasi berkoordinasi antar divisi, sehingga tercipta hubungan industrial yang harmonis.

Mengakhiri sambutannya, Aryadi menyampaikan tentang Perpres Nomor 57 Tahun 2023 tentang Wajib Lapor Lowongan Pekerjaan. Perpres ini mewajibkan pemberi kerja/perusahaan memberikan informasi pekerjaan melalui satu sistem kepada pemerintah. Dalam laporan harus memuat identitas pemberi kerja; nama, jabatan dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan; masa berlaku lowongan kerja; hingga informasi jabatan dan lainnya.

Advertisement

Adanya Perpres ini harus dimanfaatkan dengan baik untuk menjalin kerjasama dengan dunia industri. Dari sekarang, pemerintah daerah menyiapkan masyarakat agar memiliki skill dan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Contoh, ada dana CSR perusahaan yang turut berkontribusi ke lembaga pelatihan swasta. Nantinya siswa tersebut, dikirim untuk sektor industri di Jepang. Menyiapkan tenaga kerja meski tidak terekrut di sini tapi bisa tempat lain.

“Contoh lainnya, di Eropa membutuhkan tenaga kerja perawat dan perhotelan. Kemarin yang daftar berjumlah 30 orang dan lulus 12 orang. Karena mereka tidak punya skill bahasa inggris, maka kita kursus kan di BLKDLN Provinsi NTB. Infonya terakhir, 8 orang sudah berangkat ke Eropa. Jadi, PT. STM ke depannya bisa melakukan beasiswa sektor tambang melalui dana CSR di NTB,” pungkasnya. (HN3)

Ket. Foto:
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos, MH., menjadi Inspektur Upacara Penutupan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional di PT. Sumbawa Timur Mining (STM), Kabupaten Dompu, Rabu (21/02/24). (Istimewa)

Continue Reading
Advertisement

Ekonomi

Keren! Tenun Muna Pa’a Dompu Memukau di Indonesia Fashion Week 2025

Published

on

By

HarianNusa, Jakarta – Kain tenun tradisional khas Dompu, Muna Pa’a, sukses mencuri perhatian para pecinta mode di ajang bergengsi Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 yang digelar di Koloseum Ronakultura, Jakarta. Sebanyak sembilan rancangan adibusana karya para desainer lokal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mengangkat keindahan Muna Pa’a, tampil elegan dan memukau dalam kolaborasi apik antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB dan APPMI NTB.

Hadir langsung dalam perhelatan mode bergengsi tersebut, Wakil Gubernur NTB Indah Dhamayanti Putri, S.E., M.IP., bersama Ketua Dekranasda NTB Sinta M. Iqbal, dan Ketua Dharma Wanita Persatuan NTB Hj. Lale Priyatni. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan penuh terhadap promosi kekayaan budaya dan kriya NTB di kancah nasional maupun internasional.

“Sudah waktunya kita membuka mata dunia terhadap harta karun kerajinan tradisional NTB yang begitu kaya dan belum banyak tereksplorasi. Hari ini, Muna Pa’a kita perkenalkan bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga untuk dunia,” ungkap Sinta M. Iqbal, yang juga menjadi penggerak utama dalam pengembangan kerajinan daerah.

Desain-desain yang ditampilkan dalam parade busana tersebut disebut unik dan belum pernah dipamerkan sebelumnya. Tonal warna, motif geometris khas, dan teknik tenun yang kaya nilai sejarah berhasil menghadirkan perpaduan antara keanggunan tradisi dan sentuhan modernitas.

Pada hari terakhir IFW 2025, Sinta juga mengungkapkan telah melakukan berbagai diskusi dengan para fashion enthusiast, pengamat mode, hingga pelaku industri kreatif guna mendapatkan masukan berharga untuk peningkatan kualitas kriya NTB.

Advertisement

“Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita benahi bersama. Tapi saya optimis, dalam waktu dekat kriya NTB bisa menasional, bahkan menembus pasar internasional,” tegasnya.

Apresiasi pun datang dari berbagai tokoh, termasuk istri Wakil Menteri Luar Negeri RI, Nurindah Sari Nasir, yang menyebut warna-warna dalam koleksi Muna Pa’a sangat relevan dengan tren mode global. Hal senada juga diutarakan oleh istri Duta Besar RI untuk Republik Cile, Fanny Buana, yang terpukau oleh harmonisasi warna dan keindahan tekstur kain khas Dompu tersebut.

Turut hadir pula Ketua MPR RI Ahmad Muzani beserta istri Himmatul Aliyah, yang secara khusus menyaksikan parade busana bertajuk Marvelous Muna Pa’a dan memberikan apresiasi atas pelestarian warisan budaya bangsa melalui jalur mode.

Sebagai catatan penting, kain Muna Pa’a telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI sejak tahun 2023. Kain ini dikenal sebagai tenun gedogan khas Dompu dengan motif tiga dimensi menyerupai anyaman bambu (gedek), yang pada masa silam hanya dikenakan oleh para raja dan bangsawan.

Dengan tampilnya Muna Pa’a di panggung mode nasional, harapan besar pun terbit agar kekayaan tradisional NTB terus mendapat tempat istimewa di industri kreatif Indonesia dan dunia. (F3)

Advertisement

Ket. Foto:

Wakil Gubernur NTB Indah Dhamayanti Putri, S.E., M.IP., bersama Ketua Dekranasda NTB Sinta M. Iqbal, dan Ketua Dharma Wanita Persatuan NTB Hj. Lale Priyatni bersama para model di gelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2025. (Ist)

Continue Reading

NTB

Perlindungan Perempuan di Ponpes Jadi Sorotan: Pemprov NTB dan Komnas Perempuan Ambil Langkah Konkret 

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Kekerasan terhadap perempuan di lingkungan pesantren kembali menjadi perhatian serius. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menggelar pertemuan strategis di ruang kerja Wakil Gubernur NTB, Rabu (28/5), guna memperkuat perlindungan terhadap perempuan korban kekerasan, terutama di institusi pendidikan berbasis agama.

Wakil Gubernur NTB menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menangani kasus-kasus kekerasan dan pelecehan yang marak terjadi, termasuk di lembaga yang selama ini dikenal sebagai tempat pembinaan moral dan akhlak.

“Di tengah upaya membangun NTB yang berkarakter, kita tidak bisa menutup mata atas adanya pelecehan dan kekerasan di lembaga pendidikan. Ini bukan hanya mencoreng institusi, tapi juga mengancam masa depan generasi muda,” ujarnya tegas.

Pihaknya menilai bahwa pengungkapan kasus kekerasan tidak selalu mudah, terutama saat pelaku adalah tokoh berpengaruh dalam komunitas. Oleh karena itu, Pemprov NTB berencana memperkuat koordinasi lintas sektor, termasuk dengan Kantor Kementerian Agama dan pemerintah kabupaten/kota, dalam membentuk sistem rujukan bersama yang lebih terstruktur dan responsif.

Komitmen ini mendapat dukungan penuh dari Komnas Perempuan. Ketua Komisi Paripurna Komnas Perempuan, Maria Ulfah Anshor, menyampaikan sejumlah rekomendasi penting, termasuk perlunya sistem perlindungan yang menyeluruh dan aksi pencegahan yang berkelanjutan.

Advertisement

“Korban kerap berada dalam posisi yang rentan, mengalami tekanan, bahkan intimidasi. Ini yang harus kita hentikan bersama-sama. Pencegahan tidak cukup hanya berupa penyuluhan. Harus ada tindakan nyata,” tegas Maria Ulfah.

Salah satu usulan Komnas Perempuan adalah penerapan sertifikasi kesehatan mental bagi tenaga pendidik di lingkungan pesantren. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa pendidik memiliki kesiapan psikologis dan tidak memiliki riwayat gangguan yang dapat berdampak negatif pada santri.

Maria juga menekankan bahwa perlindungan terhadap korban harus mencakup upaya pemulihan dan jaminan keamanan pascakejadian. Ia berharap NTB dapat menjadi contoh daerah yang berani membongkar praktik kekerasan dan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku, tanpa pandang bulu.

Pertemuan ini menjadi sinyal penting bahwa negara hadir dalam melindungi warganya yang paling rentan, khususnya perempuan dan anak-anak di lingkungan pesantren. Upaya ini juga mendorong masyarakat untuk tidak lagi bungkam terhadap kekerasan, dan menjadikan perlindungan korban sebagai bagian dari budaya kolektif.

Dengan adanya sistem rujukan bersama, evaluasi perlindungan yang berkelanjutan, serta kolaborasi erat antar instansi, diharapkan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan tidak lagi tertutup, dan korban dapat memperoleh keadilan serta pemulihan secara layak.

Advertisement

“Melindungi perempuan dari kekerasan bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tanggung jawab moral seluruh masyarakat,” tutup Maria Ulfah. (F3)

Ket. Foto:

Pertemuan Wakil Gubernur NTB Hj. Indah Damayanti Putri dan jajarannya bersama Komnas Perempuan di Ruang kerjanya. (Ist)

Continue Reading

Nasional

Komisi IX DPR RI Soroti Tingginya Pengangguran Lulusan SMK dan Lambannya Pembangunan Dapur Gizi di NTB

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) guna meninjau kesiapan daerah dalam melaksanakan program prioritas nasional, yakni Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), serta membahas permasalahan pengangguran yang masih menjadi tantangan serius di wilayah tersebut.

Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Ketua Tim Kunker Komisi IX DPR RI, drg. Putih Sari, yang menyoroti tingginya angka pengangguran terbuka di NTB, khususnya di kalangan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Berdasarkan data BPS NTB per Agustus 2024, terdapat 87.010 pengangguran terbuka, di mana 4,73 persen di antaranya berasal dari lulusan SMK.

“Kondisi ini sangat memprihatinkan karena menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan industri di NTB. Banyaknya SMK yang dibuka tidak mempertimbangkan karakteristik wilayah dan pasar kerja lokal,” ujar Putih Sari dalam pertemuan tersebut.

Menanggapi hal ini, Komisi IX mendorong pemerintah daerah bersama lembaga pelatihan kerja, termasuk Balai Latihan Kerja (BLK), untuk merancang program pelatihan yang selaras dengan kebutuhan riil dunia usaha dan industri yang berkembang di NTB. Langkah ini dinilai krusial untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal.

Selain isu ketenagakerjaan, Komisi IX juga meninjau perkembangan program SPPG yang merupakan bagian dari agenda besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam menangani permasalahan gizi anak. Pemerintah menargetkan pembangunan 400 dapur umum di NTB hingga akhir 2025, namun hingga saat ini baru terealisasi sekitar 25 persen atau 54 unit.

Advertisement

Komisi IX menekankan pentingnya percepatan pembangunan dapur umum SPPG untuk mendukung peningkatan status gizi anak-anak NTB, mencegah stunting, dan memperbaiki kualitas hidup generasi masa depan.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi IX Muazzim Akbar menyoroti aspek keamanan pangan dalam pelaksanaan SPPG. Ia meminta Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk aktif melakukan pengawasan terhadap makanan yang disajikan kepada siswa.

“Badan POM harus turun langsung ke lapangan, jangan sampai terjadi kasus keracunan makanan atau penyajian makanan yang tidak layak konsumsi. Pengawasan ini penting untuk menjaga kualitas dan keamanan gizi anak-anak kita,” tegas Muazzim.

Sekretaris Daerah NTB, Lalu Gita Ariadi, menyambut baik kunjungan ini dan berharap hasil diskusi serta masukan dari Komisi IX DPR RI dapat menjadi landasan kebijakan yang lebih tepat sasaran dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTB.

“Selamat datang di NTB. Kami tersanjung dan berterima kasih atas perhatian Komisi IX terhadap permasalahan kami. Semoga kunjungan ini membawa manfaat nyata bagi masyarakat NTB,” ujar Lalu Gita dalam sambutannya.

Advertisement

Kunjungan kerja ini diharapkan mampu memperkuat sinergi antara pusat dan daerah dalam menghadapi tantangan di bidang kesehatan, ketenagakerjaan, dan jaminan sosial, sekaligus mempercepat terwujudnya target-target pembangunan nasional di NTB. (F3)

Ket. Foto:

Kunjungan kerja Komisi IX DPR RI di Kantor Gubernur NTB. (Ist) 

Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!