HarianNusa, Mataram – Masih adanya pelajar di NTB yang terjerat persoalan hukum seperti kasus narkoba, perkelahian, pelanggaran ITE, dan masalah lainnya, menjadi keprihatinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTB. Hal ini tentunya membutuhkan perhatian bersama pihak sekolah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), serta orang tua.
Ketua Komisi V DPRD Provinsi NTB, H. Lalu Hadrian Irfani, menekankan perlunya sosialisasi yang lebih intensif mengenai bahaya narkoba, pelecehan seksual, dan tindak pidana remaja.
“Persoalan pendidikan tidak hanya terfokus pada infrastruktur, tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan moral peserta didik,” ujarnya, kemarin (12/5/2024).
Dalam upaya penanggulangan masalah ini, Irfani menyatakan bahwa pihaknya akan mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dikbud dalam waktu dekat. Ia menekankan bahwa degradasi moral merupakan masalah serius yang harus ditangani dengan upaya pembinaan, pencegahan, dan sosialisasi yang lebih intensif.
Keprihatinan Irfani juga mencakup perilaku sejumlah pelajar yang masih makan di warung-warung selama bulan puasa. Ia menegaskan bahwa penanganan masalah ini membutuhkan dukungan serta kerjasama yang baik dari seluruh pihak, termasuk sekolah, Dikbud, orang tua, dan keluarga peserta didik.
“Mari kita bersama-sama melakukan upaya preventif, pembinaan, pengawasan, dan sosialisasi guna mengatasi masalah tersebut,” ungkap politisi PKB itu. (HN3)
Ket. Foto:
Ketua Komisi V DPRD NTB, H. Lalu Hadrian Irfani saat diwawancara usai mengikuti Rapat Paripurna DPRD NTB (12/5/2024). (HarianNusa)
