Connect with us

Rilis Pers

Peringati 4th Indonesia Opinion Festival, Luciana Ungkap Pentingnya Peran Perempuan Dalam Industri Ekonomi Kreatif

Published

on

JAKARTA – Peringati 4th Indonesia Opinion Festival, DPR RI dan Citizen OS menggelar seminar bertajuk Apa yang Dapat Kita Lakukan untuk Indonesia yang Lebih Baik?’.

Kegiatan tersebut digelar di Komplek Parlemen Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada 29-30 Desember 2024.

Hadir Ketua Bidang Ekonomi Kreatif Pemuda Katolik RI, Luciana Dita Chandra yang juga praktisi Kebijakan Publik di sektor digital.

Selanjutnya, Perwakilan Islamic.co, Dedik Priyanto; Puteri Indonesia Intelegensia I 2024, Lady Diandra dan Founder Rumah Gagas, Bossmed Company dan Nuansa Loka, Durotul Firdausi.

Advertisement

Dalam kesempatan tersebut, Luciana Dita mengangkat tema penting mengenai ‘Perempuan dan Teknologi untuk Menciptakan Peluang Usaha Berkelanjutan’.

Luciana menyoroti beberapa peran penting perempuan dalam kehidupan sosial dan ekonomi, serta penciptaan peluang usaha lewat pemanfaatan teknologi.

Menurutnya, Perempuan memiliki peranan penting dalam Kehidupan Ekonomi dan Sosial.

Mengutip Moser dalam buku ‘Gender dan Pembangunan’, Luciana menyebutkan ada tiga peran utama perempuan yang tidak dapat dipisahkan.

Antara lain peran dalam reproduksi, ekonomi produktif, dan manajemen komunitas.

Advertisement

Luciana menegaskan bahwa meski perempuan memiliki kewajiban domestik, mereka juga berperan besar dalam sektor ekonomi dan pembangunan.

Peran ini sangat penting dalam sektor teknologi dan ekonomi kreatif, yang kini sedang berkembang pesat di Indonesia.

“Selama ini, masyarakat cenderung memandang perempuan hanya sebagai sosok yang berfokus pada tugas reproduksi, seperti melahirkan dan mengasuh anak,” ungkap Luciana.

“Namun, perempuan juga sering kali dituntut untuk berkontribusi dalam kegiatan ekonomi produktif guna menopang perekonomian keluarga,” tambahnya.

“Dengan teknologi, perempuan dapat mendigitalisasi usaha mikro dan kecil, membuka akses pasar lebih luas, dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Usaha yang dijalankan dari rumah dengan modal minim dapat sangat efektif dalam kondisi saat ini,” beber Luciana.

Advertisement

Kendala dan Tantangan

Meski demikian, terdapat sejumlah kendala dan Tantangan yang dihadapi Perempuan dalam sektor teknologi dan ekonomi kreatif.

Di antaranya norma sosial yang kerap membatasi perempuan berusaha.

Sehingga Komunitas perempuan perlu saling mendukung dan membangun peran yang lebih kuat dalam pengembangan usaha.

Kendala lainnya adalah kesenjangan akses teknologi dan pelatihan serta akses permodalan.

Advertisement

“Perempuan sering kali menghadapi kesenjangan. Hal ini menghambat mereka dalam berwirausaha,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Luciana mengusulkan beberapa kebijakan publik yang dapat mempercepat pemberdayaan perempuan, terutama dalam sektor teknologi dan ekonomi kreatif.

Di antaranya, akses internet murah dan pelatihan teknologi, permodalan inklusif dan insentif untuk berusaha.

“Kami dari Pemuda Katolik sangat mendukung pemberdayaan perempuan, mulai dari pelatihan, pendampingan hingga membangun ekosistem agar mereka bisa mandiri dan berkembang,” ungkap Luciana.

“Begitu juga dengan kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengarusutamaan gender, baik di gereja maupun di masyarakat, guna menciptakan lingkungan yang mendukung produktivitas perempuan,” tutupnya.

Advertisement

Continue Reading
Advertisement

Nasional

Wakaf Hutan Jadi Upaya Kolaborasi StrategisLintas Sektor untuk Aksi Pelestarian Bumi

Published

on

By

Jakarta (22 April 2025) – Potensi umat dan institusi keagamaan untuk pelestarian lingkungan berkelanjutan terus dioptimalkan pemerintah melalui salah satu Asta Program Prioritas Kementerian Agama mengenai ekoteologi. Salah satunya melalui skema Wakaf Hutan yang diinisiasi Kementerian Agama bersama BWI (Badan Wakaf Indonesia) dan MOSAIC (Muslims for Shared Action on Climate Impact).

“Tujuan wakaf itu untuk mempertahankan. Wakaf Hutan mewariskan simbol kehidupan karena tanpa ada hutan artinya tanpa kehidupan. Jika kita mau mempertahankan bumi ya seharusnya berwakaf,” jelas Menteri Agama Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, M.A dalam acara Ekoteologi dalam Aksi: Gerakan Green Waqf untuk Pelestarian Hutan Berkelanjutan di Jakarta pada Selasa (22/4) malam.

Menurut Menteri Agama, pepohonan tidak pernah tidak bermanfaat. “Wakaf Hutan akan
menyediakan oksigen yang diperlukan makhluk hidup. Di surat Al-Qashash ayat 30 disebutkan tempat yang diberkahi adalah tempat yang ada pohon. Pohon ini mengundang hujan. Setiap tetes hujan sesungguhnya diiringi oleh malaikat,” terangnya. Apalagi, lanjut Menteri Agama, konsep wakaf secara umum penting untuk dikembangkan karena ndonesia selalu berada di urutan pertama negara paling dermawan menurut World Giving Index sejak 2021.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, M.A menyatakan hutan wakaf bukan sekadar ruang hijau namun juga manifestasi dari program prioritas ekoteologi yang memadukan ibadah, tanggung jawab sosial, dan kepedulian ekologis.

Advertisement

“Wakaf melalui hutan wakaf bukan hanya investasi akhirat namun juga solusi dunia yang
menjembatani langit dan bumi. Pihaknya mengapresiasi komitmen semua pihak yang
memperhatikan fungsi penting hutan dalam peran kehidupan umat beragama.

“Kita perlu menggaungkan kembali semangat Islam sebagai agama yang tidak hanya mengajarkan shalat dan zakat, tetapi juga menjaga pohon, melindungi air, dan menghormati kehidupan.”

Sejak awal Maret 2025, Kementerian Agama, BWI, dan MOSAIC telah melakukan Roadshow Wakaf Hutan di empat kota yang ditetapkan sebagai Kota Wakaf, yaitu Wajo, Gunungkidul, Tasikmalaya, dan Padang serta menyelenggarakan diskusi kelompok terfokus (FGD) dengan para nazhir hutan wakaf untuk mengembangkan ekosistem dan roadmap hutan wakaf nasional.

Selanjutnya para nazhir hutan wakaf dari Aceh, Bogor, Mojokerto, Gunung Sindur, Tasikmalaya, Wajo, Gunungkidul dan Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah menuangkan hasil FGD tersebut ke dalam sebuah komitmen bersama untuk menaikkan skalabilitas hutan wakaf di Indonesia, yang ditandatangani bersama dan disaksikan oleh Menteri Agama. Salah satu keluaran dari penandatanganan komitmen tersebut adalah terciptanya wadah bersama bentuknya Forum Hutan Wakaf Indonesia.

Untuk memudahkan masyarakat menyalurkan dananya, penggalangan Wakaf Hutan telah
tersedia di aplikasi Satu Wakaf Indonesia yang mengintegrasikan skema wakaf berbagai
badan/lembaga pengelola wakaf di Indonesia. “Semakin banyak partisipasi untuk tujuan yang luhur akan makin baik,” ungkap Menteri Agama.

Advertisement

Ketua Badan Wakaf Indonesia, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A menjelaskan
pertumbuhan tahunan aset wakaf di Indonesia mencapai enam persen, dengan empat persen di antaranya dialokasikan untuk wakaf produktif. Dari angka tersebut potensi wakaf uang di Indonesia diperkirakan mencapai USD 12 miliar per tahun, dengan realisasi hingga Maret 2024 mencapai USD 180 juta. “Ini menjadi modal sosial yang kuat karena masyarakat kita dikenal dermawan,” ujar Kamaruddin.

Menurutnya saat ini penting untuk mentransformasi modal sosial tadi menjadi aksi nyata.
“Pemahaman masyarakat tentang wakaf perlu diterjemahkan dalam bentuk aksi yang bisa
mengajak agar masyarakat berwakaf,” ujarnya. Salah satunya dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Agama, BWI, MOSAIC, dan komitmen dari para pengelola hutan wakaf.

Nota kesepahaman tersebut menyatakan kesiapan masing-masing lembaga untuk mendukung pengembangan hutan wakaf dan wakaf hutan di Indonesia. Dikarenakan ambisi pengembangan hutan wakaf membutuhkan daya dukung yang lebih besar dari multipihak termasuk pemerintah, BUMN/swasta, lembaga swadaya masyarakat dan dari akademisi.

Ketua MOSAIC, Nur Hasan Murtiaji mengungkapkan sejak tahun 2022 MOSAIC telah
berkomitmen mendukung program ekoteologi yang diinisiasi di Kongres Umat Islam untuk
Indonesia Lestari serta peningkatan kesadaran, pemberdayaan masyarakat, serta aktivitas riset Wakaf Hutan yang dimulai sejak 2023.
“Wakaf Hutan adalah bukti wakaf untuk pembangunan lingkungan dapat bertumbuh melalui dukungan bersama,” jelasnya. Hasan menyatakan, Wakaf Hutan bukan sekedar konsep namun sinergi nilai Islam dan gerakan lingkungan sebagai langkah nyata menjaga bumi. “Inisiatif ini perlu kolaborasi multipihak dan multidisiplin untuk bersama menjaga bumi, menguatkan masyarakat, dan mendekatkan diri kepada Tuhan,” tutupnya.

Dalam kesempatan tersebut Menteri Agama membeli sebuah karya seni bertajuk ‘Julang
Sulawesi dan Karpet Merah untuk Nilam’ karya Aad Mandar dari Sulawesi Barat. Karya ini
adalah bagian dari kampanye ‘Canvas Masa Depan’ yang mengundang seniman Indonesia
untuk berkarya dengan tema biodiversitas dan hutan guna mendukung penggalangan dana
Wakaf Hutan. “Saya mencintai karya seni sebagai karya luhur. Orang yang suka menikmati seni bagian daripada Tazkiyatun Nafs atau penyucian, pembersihan batin, pelembutan jiwa yang kasar,” jelas Nasaruddin Umar.

Advertisement

Continue Reading

Nasional

Goethe-Institut dan SAVVY Contemporary Buka Pendaftaran Residensi REFLEKT 2025 untuk Praktisi Seni Asia Tenggara

Published

on

By

HarianNusa.com, Jakarta – Goethe-Institut Asia Tenggara bekerja sama dengan ruang seni kontemporer SAVVY Contemporary di Berlin kembali membuka kesempatan bagi seniman, kurator, dan praktisi seni dari Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Timor-Leste untuk mengikuti program residensi internasional REFLEKT edisi ketiga. Program residensi ini akan berlangsung selama tiga bulan, mulai September hingga November 2025 di Berlin, Jerman. Batas akhir pengiriman aplikasi adalah 31 Mei 2025.

Residensi REFLEKT merupakan inisiatif Goethe-Institut yang bertujuan membina kolaborasi artistik lintas negara, refleksi kritis, dan pembelajaran kreatif yang berkelanjutan. Melalui berbagai lokakarya, diskusi, dan pertukaran lintas disiplin, para peserta diajak untuk memperdalam praktik artistik mereka sekaligus memperluas pemahaman terhadap lanskap seni global.

“Residensi ini pelan-pelan tumbuh menjadi sebuah rangkaian berseri—dan itu bukan tanpa alasan. Program ini punya arah yang jelas, diseleksi dengan cermat, dan dikuratori dengan sepenuh hati. Semua itu tak lepas dari respons hangat dan menggugah dari para peserta residensi, kolaborator, dan audiens di dua edisi sebelumnya,” ujar Dr. Ingo Schöningh, Kepala Program Budaya Regional Goethe-Institut Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru. “Di edisi ketiganya, REFLEKT kembali menunjukkan komitmen kami untuk terus membuka ruang-ruang pertemuan budaya dan pertukaran reflektif lintas dunia.”

Program ini terbuka bagi praktisi seni yang memiliki pengalaman signifikan dalam ekosistem seni serta pengetahuan praktis di bidang manajemen proyek, edukasi, pemberdayaan komunitas, keramahtamahan, komunikasi, maupun pelibatan publik.

Pada tahun ini, REFLEKT akan secara khusus menyoroti tema-tema seperti afinitas budaya dan sejarah seni antara Afrika dan Pasifik, peran seniman dalam pengelolaan kebudayaan, pendekatan kuratorial yang inovatif dan kritis, keterhubungan antara pembangunan sosial dan inisiatif berbasis seniman, aksesibilitas dalam situasi krisis, serta strategi estetika dalam mobilisasi lintas sektor.

Selama masa residensi, SAVVY Contemporary akan menjalankan proyek-proyek pameran yang mengeksplorasi budaya remitansi dan komunitas diaspora, sekaligus merespons gema sejarah Konferensi Berlin 140 tahun silam yang membagi-bagi benua Afrika. Para peserta residensi diundang untuk mengembangkan riset mereka dan berkontribusi terhadap tema ini dengan mengaitkannya pada peristiwa-peristiwa sejarah penting lainnya.

Goethe-Institut akan menanggung biaya tiket pesawat pulang-pergi kelas ekonomi ke Jerman, biaya visa dan wawancara visa, asuransi perjalanan, serta akomodasi selama residensi. Setiap peserta juga akan menerima tunjangan sebesar €3.000 dan tambahan subsidi riset atau produksi sebesar €600.

Informasi lengkap mengenai program residensi REFLEKT 2025, persyaratan, serta tata cara pendaftaran dapat diakses melalui tautan berikut: bit.ly/opencallREFLEKT2025.

Continue Reading

Rilis Pers

PENGUMUMAN PEMENANG UNDIAN GEBYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR

Published

on

By

PENGUMUMAN PEMENANG UNDIAN GEBYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR
15 Desember 2024

Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) NTB mengucapkan selamat kepada para pemenang undian sepeda motor:

  1. DR 1227 AF
    Nama: Andriyanto Kurniawan
    Alamat: Jl. Pendidikan No. 18
Lokasi Pengambilan: UPTB UPPD Mataram. Kontak: 0878 1354 6115
  1. DR 8495 DK
    Nama: Muhammad Fauzi
    Alamat: Bebae Dalem
Lokasi Pengambilan: UPTB UPPD Gerung. Kontak: 0878 6562 4022
  1. DR 4894 TW
    Nama: Adrian Hidayat
    Alamat: Kp. Pngames
Lokasi Pengambilan: UPTB UPPD Praya
Kontak: 081 757 220 35
Untuk para pemenang diharapkan segera menghubungi nomor yang tertera sesuai lokasi pengambilan untuk proses verifikasi dan klaim hadiah.

Terima kasih atas partisipasi masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor tepat waktu. Mari terus dukung program pemerintah demi kemajuan bersama.

Bayarlah Pajak Kendaraan Bermotor Anda Tepat Waktu!
BAPPENDA NTB
Kuat & Amanah

Advertisement
Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!