HarianNusa, Lombok Timur – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (PLN UIW NTB) terus memperluas peran sosialnya dalam menghadirkan energi yang tidak hanya mengalir ke rumah, tetapi juga menghidupkan harapan dan masa depan masyarakat. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN NTB memberikan dukungan terhadap Eco School Lentera Intergeneration, sebuah sekolah komunitas inklusif lintas generasi yang berlokasi di Desa Jenggik, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur.
Dalam kolaborasi ini, PLN NTB mendukung pembangunan ruang belajar yang aman dan layak bagi seluruh usia, membangun fasilitas pendukung, serta memberikan 20 unit mesin jahit sebagai sarana pelatihan keterampilan. Energi yang dihadirkan tidak hanya menyalakan lampu, tapi juga menyalakan semangat para lansia, anak-anak, dan kader komunitas untuk tumbuh dan belajar bersama dalam lingkungan yang hangat dan inklusif.
“PLN percaya bahwa listrik bukan sekadar teknis, melainkan energi sosial yang mampu menggerakkan perubahan. Dukungan kami terhadap Eco School Lentera adalah wujud dari komitmen ‘Listrik untuk Rakyat’, yang memberi dampak langsung pada kualitas hidup masyarakat,” ujar Sri Heny Purwanti, General Manager PLN UIW NTB.
Sejak awal tahun 2025, Eco School Lentera Intergeneration telah menjadi tempat tumbuh bersama bagi lebih dari 300 orang, terdiri dari 170 lansia, 110 anak usia dini, serta puluhan kader komunitas lokal. Sekolah ini dirancang sebagai ruang aman untuk semua generasi, tempat mereka saling belajar, berbagi pengalaman, dan membangun kebersamaan.
Ragam kegiatan yang dilakukan mencakup pelatihan menjahit, home visit, pemeriksaan kesehatan, hingga Festival Lansia untuk kelompok usia lanjut. Anak-anak belajar melalui pendekatan humanis seperti pendidikan karakter dan edukasi lingkungan. Sementara itu, kader komunitas mengikuti pelatihan komunikasi antar pribadi, keterampilan tanggap darurat, hingga diskusi program kerelawanan.
Papuq Odah (78 tahun), salah satu lansia peserta pelatihan, mengungkapkan rasa syukurnya, “Saya merasa senang disini. Belajar menjahit di usia ini memberi semangat baru, Terima kasih PLN”
Eco School Lentera dirancang untuk tumbuh secara berkelanjutan melalui kolaborasi lintas lembaga. Lombok Eco International Connection hadir sebagai penyusun kurikulum dan pelaksana program di lapangan, bersama Komunitas Rumah Senja yang aktif mengorganisir kegiatan lansia di Desa Jenggik. Dukungan dari Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Lombok Timur, serta berbagai organisasi non-profit, turut memperkuat penyelenggaraan program agar berjalan konsisten dan berdaya guna.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap listrik dari PLN bukan hanya menyalakan ruangan, tetapi juga menyalakan semangat hidup masyarakat. Ketika listrik menghidupkan kegiatan produktif seperti menjahit, belajar, dan berdiskusi, di situlah nilai sosial energi benar-benar dirasakan,” lanjut Sri Heny.
Eco School Lentera menjadi bagian dari komitmen jangka panjang PLN dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak dini sekaligus memperkuat peran komunitas. Setelah sebelumnya menghadirkan Eco School Amani di Lombok Barat pada Desember 2022, yang fokus pada pemberdayaan difabel melalui pendekatan edukasi yang inklusif, PLN juga menghadirkan pendekatan serupa di Lombok Timur dengan menyasar kelompok rentan lainnya seperti lansia dan anak-anak. Kedua sekolah ini menunjukkan bahwa konsep Eco School dapat diterapkan secara fleksibel dan kontekstual, sesuai kebutuhan komunitas lokal. “Kolaborasi ini menunjukkan bahwa dengan energi dan kepedulian, kita bisa membangun masa depan yang lebih inklusif. PLN akan terus hadir untuk mendukung langkah-langkah baik seperti ini,” pungkas Sri Heny. (F3)
Ket. Foto:
Melalu Eco School Lentera PLN memberikan pelatihan bagi lansia di Lombok Timur. (Ist)