More
    BerandaGaya HidupKesehatanWASPADA: Bayi Anda Demam? Kenali Berbagai Penyebabnya, dari Infeksi Hingga Efek Imunisasi

    WASPADA: Bayi Anda Demam? Kenali Berbagai Penyebabnya, dari Infeksi Hingga Efek Imunisasi

    HarianNusa.com, Mataram – Kepanikan seringkali melanda orang tua ketika mendapati dahi si kecil terasa panas. Demam pada bayi memang menjadi salah satu kekhawatiran terbesar, karena bisa menjadi pertanda dari berbagai kondisi kesehatan. Namun, penting untuk diingat bahwa demam itu sendiri bukanlah penyakit, melainkan gejala bahwa sistem kekebalan tubuh bayi sedang aktif berjuang.

    Demam didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh di atas normal, umumnya di atas 38 derajat Celsius jika diukur melalui rektal (anus) atau di atas 37,5 derajat Celsius jika diukur di ketiak. Sebagai orang tua di Nusa Tenggara, memahami kemungkinan penyebab demam pada buah hati adalah langkah awal yang krusial untuk memberikan penanganan yang tepat.

    Berikut adalah beberapa penyebab umum demam pada bayi yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber kesehatan terpercaya.

    1. Infeksi, Sang Biang Keladi Utama

    Penyebab demam yang paling sering terjadi pada bayi adalah infeksi. Sistem kekebalan tubuh bayi yang masih dalam tahap perkembangan membuatnya rentan terhadap serangan virus dan bakteri.

    • Infeksi Virus: Ini adalah penyebab paling umum. Penyakit seperti selesma (common cold), influenza, roseola, flu singapura (penyakit tangan, kaki, dan mulut), dan infeksi saluran pernapasan lainnya seringkali ditandai dengan demam. Biasanya, demam akibat virus akan mereda dengan sendirinya dalam beberapa hari.
    • Infeksi Bakteri: Meskipun lebih jarang, infeksi bakteri cenderung lebih serius dan memerlukan penanganan antibiotik dari dokter. Contohnya meliputi infeksi telinga (otitis media), infeksi saluran kemih (ISK), pneumonia (radang paru-paru), hingga meningitis (radang selaput otak) yang tergolong darurat medis.

    2. Efek Samping Imunisasi (KIPI)

    Jangan kaget jika bayi mengalami demam ringan setelah mendapatkan jadwal imunisasinya. Ini adalah reaksi yang sangat wajar dan dikenal sebagai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Demam ini menandakan bahwa sistem imun bayi sedang belajar mengenali dan membangun pertahanan terhadap penyakit yang dicegah oleh vaksin tersebut. Demam pasca-imunisasi biasanya tidak tinggi dan akan hilang dalam satu hingga dua hari.

    3. Pakaian Terlalu Tebal atau Suhu Lingkungan Panas

    Bayi, terutama yang baru lahir, belum memiliki kemampuan untuk mengatur suhu tubuhnya secara sempurna. Memakaikan bayi pakaian yang berlapis-lapis dan terlalu tebal, atau berada di ruangan yang panas tanpa sirkulasi udara yang baik, dapat menyebabkan suhu tubuhnya naik. Ini disebut juga overheating. Coba lepaskan beberapa lapis pakaiannya dan pindahkan ke tempat yang lebih sejuk, lalu ukur kembali suhunya setelah beberapa saat.

    4. Tumbuh Gigi, Mitos atau Fakta?

    Banyak orang tua mengaitkan demam dengan proses tumbuh gigi. Secara medis, tumbuh gigi memang bisa menyebabkan kenaikan suhu tubuh, namun sangat jarang menyebabkan demam tinggi (di atas 38,5 derajat Celsius). Biasanya, suhu tubuh hanya naik sedikit. Jika bayi Anda mengalami demam tinggi, kemungkinan besar ada penyebab lain yang menyertainya, dan tidak bijaksana jika hanya menyalahkan proses tumbuh gigi.

    Kapan Harus Segera Menghubungi Dokter?

    Meskipun demam adalah hal biasa, ada beberapa kondisi “lampu merah” yang mengharuskan orang tua untuk tidak menunda membawa bayinya ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat:

    • Bayi berusia di bawah 3 bulan: Setiap demam pada bayi di bawah usia 3 bulan harus dianggap serius dan segera diperiksakan ke dokter.
    • Demam sangat tinggi: Suhu tubuh mencapai 40 derajat Celsius atau lebih.
    • Disertai gejala lain: Demam yang disertai dengan lesu, sulit dibangunkan, rewel dan menangis terus-menerus, sesak napas, muncul ruam kulit, kejang, atau tanda-tanda dehidrasi (seperti mulut kering dan jarang buang air kecil).
    • Demam tidak kunjung turun: Demam berlangsung lebih dari 3 hari tanpa perbaikan.
    • Kondisi bayi terlihat memburuk: Insting orang tua sangat kuat. Jika Anda merasa kondisi bayi Anda terlihat sangat tidak baik, jangan ragu untuk mencari pertolongan medis.

    Memahami penyebab demam dapat membantu orang tua tetap tenang dan mengambil langkah yang benar. Memberikan kenyamanan pada bayi, memastikan asupan cairannya cukup, dan memantau gejalanya adalah kunci utama. Namun, jangan pernah ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis profesional untuk memastikan buah hati Anda mendapatkan penanganan terbaik.

    Redaksihttps://hariannusa.com
    Redaksi HarianNusa.com

    Baca Juga

    spot_img
    error: Content is protected !!