HarianNusa.com, Lombok Barat – Kerusakan yang diakibatkan oleh gempa bumi beberapa waktu lalu itu rata-rata bersifat massif di banyak tempat. Untuk membersihkan puing-puing reruntuhan tersebut tidak hanya membutuhkan tenaga manusia dan peralatan seadanya, namun sudah pasti memerlukan alat-alat berat seperti eksavator, bekoloder, truk-truk dump dan bahkan crane.
Lombok Barat yang merupakan salah satu kabupaten yang juga terdampak gempa bumi cukup parah mengalami kesulitan membersihkan sisa puing-puing bangunan yang rusak dikarenakan minimnya alat-alat berat yang dimilikinya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Kabupaten Lobar, I Made Arthadana mengaku tidak bisa maksimal membantu.
“Bagaimana kami mau maksimal kalau alat berat kita terbatas,” ujarnya.
Made mengaku pihaknya hanya memiliki satu unit eksavator, satu unit bekoloder, dan satu unit dump truck.
Dengan keterbatasan alat, Made mengaku tidak bisa mempercepat pembersihan puing-puing. Pembersihan di Dusun Kerandangan, tutur Made, membutuhkan waktu belasan hari.
“Belum lagi soal operasional, setiap alat berat minimal membutuhkan biaya sebesar 1,2 juta rupiah per hari,” tutur Made.
Made mengusulkan agar Pemerintah melalui BNPB dan TNI selaku Koordinator penanganan bencana bisa melibatkan pengusaha yang memiliki alat berat.
“Kalau mereka dilibatkan, relatif mudah buat kita mempercepat pembersihan puing-puing,” harapnya, Minggu (26/8).
Di tempat terpisah, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid mengaku dan membenarkan kesulitan anak buahnya. Ia sendiri mengaku sudah menanda tangani surat permohonan beberapa hari yang lalu.
“Kita sudah surati Pak Danrem (Komandan Korem 16/ NTB, red) dan BNPB untuk minta bantuan alat berat,” tuturnya.
Seperti diketahui, gempa beruntun yang terjadi telah meluluh lantakkan banyak bangunan, baik rumah dan pemukiman, tempat ibadah, maupun fasilitas umum. Kerusakan terberat terjadi di Kabupaten Lombok Utara membuat banyak alat berat terkonsentrasi untuk melakukan pembersihan di sana. Sedangkan untuk di Lobar sendiri, atas bantuan TNI dan pihak DPU-PR, sudah mulai melakukan pembersihan di beberapa tempat, seperti di Desa Dasan Geria, Desa Senggigi, dan Desa Selat. (f3)