HarianNusa.com – Pembangunan rumah tahan gempa akan lebih difokuskan di Kabupaten Lombok Barat. Hal itu disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (BPBD NTB), H. Mohammad Rum, di Mataram, Rabu, (16/1/19).
Menurut Rum, pembanguna akan dilakukan terutama bagi rumah yang rusak sedang dan rusak berat.
“Nah Lombok Barat merupakan wilayah yang masyarakatnya paling banyak mengalami rumah rusak sedang dan rusak berat maka kami akan mencoba untuk sedikit fokus kepada Lombok Barat untuk memastikan agar progres ini kelihatan,” ujarnya.
Berdasarkan Rekapitulasi transfer dana ke masyarakat dan pembangunan huntap pasca gempa NTB tahun 2018 tertanggal 16 Januari 2019, untuk Kabupaten Lombok Barat dana yang ditransfer dari BNPB sejumlah Rp. 1. 136.344.000,- . Dari jumlah tersebut yang ditransfer dari BPBD ke masyarakat Rp.1.130.810.000,-. Sisa dana di BPBD Rp. 5.524.000,-,” jelasnya.
Jumlah penerima dana yakni untuk rumah rusak berat sebanyak 13.945 KK, rusak sedang 12.667 KK, dan rusak ringan 45. 611 KK. Dari jumlah tersebut pokmas yang terbentuk dan sudah di SK kan serta telah terbentuk rekeningnya sebanyak 148 Pokmas atau 2.031 KK.
“Rekening yang sudah terisi sebanyak 47 Pokmas atau 557 KK,” kata Rum.
Peminta rumah tahan gempa (RTG) di Lombok Barat untuk rumah Risha sebanyak 598 unit, Rika 20 unit, Riko 1.146 unit.
RTG yang sudah selesai dan dalam proses pembangunan untuk jenis Risha sebanyak 243 unit, Riko 145 unit dan individu 9 unit.
Berdasarkan data BPBD NTB, di Lombok Barat total rumah rusak sebanyak 72.222 unit dengan rincian rusak ringan 45. 612, rusak sedang 12.668, rusak berat 13.942 unit. (f3)