HarianNusa.Com – Menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1440 Hijriyah dan Haul Akbar Syeh Abdul Qodir Jaelani, TGH Shaleh Hambali, TGH L. M Faesal. Ust. L Bukran, TGH L. Muhammad Alwi, TGH Nuruddin Husni, TGH Khairi Adnan, Ponpes Manhalul Maarif Desa Darek Kecamatan Praya Barat Daya mengadakan kegiatan pengajian, yang dihadiri sekitar 1000 orang, Rabu (1/5/19).
Bertempat di asrama Putri Manhalul Maarif, kegiatan tersebut turut dihadiri para Tuan Guru NU dan stakeholder, di antaranya TGH Turmuzi Badarudin (Pembina Ponpes Qomarul Huda Bagu), Tarwo Kusnarno, SE., M.Si (Kabinda NTB), AKBP Budi Santoso (Kapolres Loteng), Prof H Masnun (Ketua PW NU NTB), Lettu Dharmawan (Pasandhi/Mewakil Dandim Loteng), IPTU Halid (Kapolsek Praya Barat Daya), H Haerudin ( perwakilan Kemenag Loteng), Zaenal Mustakin (Camat Praya Barat Daya), Ismail Syahbudin (Kades Darek), dan para santri serta Toga, Toma dan warga sekitar.
Kegiatan diawali sholat Magrib dan sholat Isha berjamaah, dilanjutkan pembukaan pembacaan ayat suci Al Quran oleh santri Ponpes Manhalul Maarif Darek serta Sholawat Badar bersama.
Ketua panitia Ustad H. Ahmad Makky menyampaikan, menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua jamaah yang hadir. Ia mengajak semuanya untuk terus menjalin silaturahmi kembali dalam bingkai NKRI.
“momen acara ini sangat tepat untuk kita bersatu kembali setelah pelaksanaan Pilpres yang mana pada saat tahapan Pemilu banyak di antara kita yang berbeda pendapat,” ungkapnya.
Sementara Ketua PW NU NTB Prof H Masnun mengatakan, bahwa warga nahdiyin wajib untuk mengikuti ulama. Menurutnya, acara tersebut merupakan wahana silaturahmi sesama muslim dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadan.
Dia juga mengatakan bahwa momen pasca Pemilu diharapkan agar masyarakat tetap menjaga situasi dan kondisi kamtibmas yang lebih baik lagi sambil menunggu keputusan dari KPU sebagai lembaga yang berwenang.
Setelah Pemilu diharapkan agar kembali bersatu baik sesama muslim maupun dengan pemeluk agama lain. Ia mengajak untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan serta terus menjaga warisan/wasiat para Ulama.
“ Terlebih sebentar lagi umat Islam akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Ciri lain kaum Nahdiyin adalah ziarah kubur saat menjelang puasa. Dengan ziarah kubur mengingatkan kita akan perjuangan para pendahulu dan leluhur serta orang tua kita semua,” katanya.
Di kesempatan yang sama, Kabinda NTB H Tarwo Kusnarno mengajak seluruh jamaah untuk tetap menjaga silaturahmi, persatuan dan kesatuan khususnya pasca Pemilu 2019. Menurutnya menunggu keputusan KPU terkait hasil Pilpres adalah sikap bijak. Bangsa Indonesia akan baik jika pengelolanya baik.
Sementara itu, Tausyah TGH Maarif Makmun pengasuh Ponpes Manhalul Maarif Darek mengatakan, bahwa wajib hukumnya menjaga keutuhan NKRI. Untuk itu ia mengajak warga Nahdliyin khususnya pasca Pilpres agar tetap menjaga persatuan dan persaudaraan. Ia mengatakan bahwa siapapun yang terpilih sebagai pemimpin itulah pilihan rakyat melalui demokrasi Pemilu.
“Masyarakat kami minta untuk bersabar menunggu hasil pengumuman dari KPU. Loteng sudah kondusif, harus terus dipertahankan dan jangan sampai ada orang masuk yang akan mengganggu ketentraman masyarakat Loteng.
Kami mengapresiasi kinerja dan tugas TNI/Polri yang sudah menjaga keamanan selama Pemilu,” ungkapnya. (f3)
Ket. Foto:
Kegiatan pengajian Ponpes Manhalul Maarif. (istimewa)