Headline
Gubernur Refleksikan Kembali Makna NTB Gemilang di Tengah Takbir Idul Fitri

HarianNusa.Com – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc, mengajak semua pihak untuk merefleksikan kembali makna NTB Gemilang di tengah takbir yang dikumandangkan dalam perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1440 H.
Bagi Gubernur, ikhtiar mewujudkan NTB Gemilang adalah sebuah hal yang tidak mudah. Namun, spirit seruan Allahu Akbar, diyakininya bisa memberikan suntikan semangat. Suntikan yang dibutuhkan untuk mensinergikan kekuatan bersama. Sehingga, hal-hal besar seperti mewujudkan NTB Gemilang, akan terasa kecil.
Filosofi itu dipaparkan Gubernur yang akrab disapa Doktor Zul saat memberi sambutan sebelum salat Idul Fitri di Masjid Hubbul Wathan, Kompleks Islamic Center, Mataram, Rabu (5/6/19).
Di hadapan ribuan warga NTB yang menghadiri salat Idul Fitri, Gubernur mengawali sambutan dengan memaparkan hal-hal yang ingin diwujudkan melalui tagline NTB Gemilang.
Pertama, NTB Gemilang bermakna bahwa NTB adalah menjadi rumah yang nyaman bagi bisnis dan investasi. Pelaku bisnis akan merasa NTB sebagai tempat yang bersahabat bagi iklim bisnis. Dengan demikian, investasi dan usaha-usaha akan berdatangan ke NTB dan ini diyakini akan mendorong roda perekonomian.
Kedua, NTB Gemilang berarti NTB harus mewujudkan iklim yang nyaman bagi pengunjung atau wisatawan.
Doktor Zul menerangkan, NTB, Lombok baru saja terpilih sebagai the best halal destination in the world. Sebagai destinasi wisata halal terbaik di seluruh dunia. Predikat terbaik itu menurutnya bukan sebatas teraplikasi dalam hal makanan atau busana saja.
“Tapi mudah-mudahan, yang disebut dengan halal destination adalah kerendahan hati, dan kemauan masyarakat NTB untuk hidup di dalam naungan Al Quran dan hidayah Allah SWT,” ujar Doktor Zul.
Gubernur menyerukan, warga NTB harus menunjukkan kepada dunia, bahwa Islam tidak berlawanan dengan kemajuan. Islam bukanlah agama yang menentang semangat zaman.
“Kita tunjukkan bahwa Islam adalah agama yang compatible dengan modernitas,” ujarnya.
Gubernur berharap, dengan perwujudan NTB Gemilang ini, di NTB orang bisa melihat penerapan kehidupan beragama Islam yang menginspirasi, sesuai tuntunan Allah SWT dalam Al Quran.
“Sehingga di NTB, orang melihat the living quran, Quran yang berjalan. Kita punya seribu masjid di Nusa Tenggara Barat, kita punya seribu masjid di Pulau Lombok. Mudah-mudahan, semua nama Allah yang kita agungkan di masjid-masjid, juga kita agungkan di berbagai tempat di luar masjid,” serunya.
Cita-cita ketiga sekaligus yang terpenting yang ingin diwujudkan NTB Gemilang adalah, NTB harus menjadi rumah yang nyaman bagi penduduk NTB sendiri.
“Tentu bukan hanya menyenangkan investasi, tentu bukan hanya menyenangkan pengunjung. Tapi on the top of that, NTB Gemilang harus bisa menjamin dan memastikan bahwa penduduk Nusa Tenggara Barat, rakyatnya harus bahagia,” tegas Gubernur.
Gubernur menegaskan, masyarakat NTB tidak boleh menjadi penonton dengan berbagai aktivitas yang akan terjadi di tempatnya.
“Kita tidak boleh menari dengan gendang yang ditabuh oleh orang lain. Kita harus meng-upgrade capacity masyarakat kita, perbaiki pendidikan. Mudah-mudahan kita mampu menari dengan gendang yang kita tabuh sendiri,” ujarnya.
Gubernur mengingatkan, upaya mewujudkan NTB yang Gemilang, menghadirkan baldatun tayiibatun warobbun gafur, bukanlah persoalan sederhana.
“Tapi pagi ini, di Islamic Center, di tempat yang bersejarah ini, mudah-mudahan apa yang kita ikhtiarkan bisa menjadi nyata,” ujarnya.
Meskipun hal-hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah, namun Doktor Zul meyakini akan menjadi ringan jika umat Islam di NTB meresapi dan menggaungkan semangat dalam kalimat takbir yang dikumandangkan di hari Idul Fitri.
Seperti diketahui, di penghujung Ramadhan ini, di setiap masjid, ketika Ramadhan berakhir, takbir selalu dikumandangkan. Kalimat takbir ini, menurut Gubernur bukanlah kalimat sederhana. (f3)
Headline
Pemerintah Genjot Pembangunan 400 SPPG di NTB, Baru 25 Persen Terealisasi

HarianNusa, Mataram – Pemerintah pusat menargetkan pembangunan 400 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) guna mendukung program pemenuhan gizi masyarakat, terutama bagi pelajar. Hingga saat ini, realisasi pembangunan baru mencapai 25 persen atau sekitar 54 unit.
“Untuk program makan bergizi, kita targetkan pembangunan SPPG di NTB sebanyak 400 unit. Saat ini baru terbangun sekitar 25 persen. Harapannya, target ini dapat tercapai sepenuhnya pada tahun 2025,” ujar Anggota Komisi IX DPR RI, H. Muazzim Akbar, usai melakukan pertemuan dengan Sekretaris Daerah (Sekda) NTB dalam rangka kunjungan kerja Komisi IX DPR RI ke Pemprov NTB, Rabu, (28/5).
SPPG merupakan dapur umum yang memproduksi makanan bergizi dan tersebar di 26 provinsi. Jawa Barat menjadi daerah dengan jumlah SPPG terbanyak, yakni 57 titik. Konsep ini melibatkan koperasi, yayasan, hingga perusahaan swasta sebagai mitra penyedia makanan sehat.
Muazzim menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan berbagai instansi, termasuk Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dalam mempercepat pembangunan dan menjamin keamanan makanan yang disajikan.
“BPOM harus turun langsung ke lapangan. Jangan hanya menunggu laporan. Kita tidak ingin terjadi kasus keracunan makanan atau konsumsi bahan yang tidak layak, seperti buah berulat,” tegasnya.
Ia menambahkan, kehadiran SPPG yang merata di seluruh NTB akan menjadi kunci keberhasilan program makan bergizi nasional dan sekaligus mendukung penurunan angka stunting serta peningkatan kualitas kesehatan generasi muda.
Dengan target 400 SPPG tersebut, Muazzim meminta seluruh pihak bahu-membahu agar misi besar pemenuhan gizi ini tidak hanya sekadar wacana, melainkan terealisasi nyata dan memberi dampak langsung bagi masyarakat NTB. (F3)
Ket. Foto:
Anggota Komisi IX DPR RI Dapil NTB dari Partai Amanat Nasional, H. Muazzim Akbar. (HarianNusa)
Headline
Viral Video Pernikahan Anak, Anggota Komisi V DPRD NTB Jamhur Desak Sanksi Tegas untuk Pencegahan

HarianNusa, Mataram – Viralnya video pernikahan di bawah umur di media sosial baru-baru ini mengundang perhatian publik, termasuk dari kalangan legislatif. Anggota Komisi V DPRD Provinsi NTB, H. Muhammad Jamhur, angkat bicara mengenai fenomena tersebut dan menegaskan pentingnya edukasi serta peran semua pihak dalam mencegah pernikahan dini.
Menurut HM Jamhur, fenomena Merarik Kodek atau pernikahan dini sebenarnya terjadi di banyak tempat, hanya saja tidak semuanya terekspos ke publik. “Permasalahan pernikahan di bawah umur ini terjadi di mana-mana. Ada yang terpublikasi, ada juga yang tidak. Di era digitalisasi seperti sekarang, semua peristiwa sangat mudah terekspos dan menjadi viral, bahkan tanpa disadari oleh pelaku atau keluarga,” ungkapnya, Senin, (26/5) kepada hariannusa.com.
Ia menilai, walaupun viralitas di media sosial terkadang membawa keberuntungan bagi pemilik akun, namun di balik itu terdapat persoalan serius yang harus segera ditangani. “Pernikahan dini berdampak besar terhadap masa depan pelaku, baik secara psikologis maupun kesehatan. Ini bisa menjadi salah satu penyebab tingginya angka kawin cerai, serta risiko saat kehamilan dan persalinan. Bahkan anak-anak dari pernikahan dini banyak yang rentan mengalami stunting,” jelasnya.
H. Jamhur mengajak semua elemen masyarakat untuk mengambil peran aktif dalam memberikan edukasi secara masif, mulai dari orang tua, keluarga terdekat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat hingga pemerintah. Ia menegaskan pentingnya peran kolaboratif dalam menekan angka pernikahan dini di NTB.
Ia juga menyoroti keberadaan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pencegahan Perkawinan Dini yang sudah dimiliki oleh NTB. Namun, menurutnya, perda tersebut belum efektif karena tidak mengatur sanksi tegas bagi pelanggarnya. “Kita sudah punya perda, tapi kelemahannya tidak ada sanksi tegas. Ini harus menjadi perhatian agar regulasi benar-benar berdampak,” tandasnya.
Dengan pernyataan ini, H. Jamhur berharap adanya perhatian serius dan langkah konkret dari semua pihak untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif pernikahan di usia dini.
Seperti diketahui baru-baru ini jagad media sosial dihebohkan dengan video nyongkolan pernikahan anak dibawah umur dimana pengantin perempuan masih duduk dibangku SMP sedangkan pengantin pria baru kelas 1 SMK. Pasangan tersebut diketahui berasal dari Lombok Tengah. (F3)
Ket. Foto:
Anggota Komisi V DPRD NTB, HM. Jamhur. (Ist)
Ekonomi
Dorong Produktivitas Pertanian, Gubernur NTB Serahkan Combine Harvester ke Kabupaten Sumbawa

HarianNusa, Sumbawa – Komitmen Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam memperkuat ketahanan pangan kembali dibuktikan. Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal, secara resmi menyerahkan dua unit combine harvester kepada Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, pada Senin (26/5). Bantuan alat panen modern ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pertanian di wilayah lumbung pangan NTB.
“Yang lain semua dapat, tetapi yang kita utamakan daerah-daerah yang jadi lumbung pangan,” tegas Gubernur Iqbal, menekankan pentingnya optimalisasi alat modern untuk mendukung kabupaten-kabupaten penghasil pangan utama, termasuk Sumbawa dan Lombok Tengah.
Gubernur juga berharap agar bantuan ini dikelola langsung oleh pemerintah kabupaten untuk memastikan pemanfaatan yang maksimal. Ia menekankan bahwa dengan skema pinjam atau sewa, alat ini bisa digunakan bergilir oleh para petani tanpa risiko diperjualbelikan.
“Barang itu juga akan tetap terpelihara sehingga dalam jangka waktu sekian tahun, semua kebutuhan petani untuk combine harvester sudah terpenuhi,” ujar Gubernur.
Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, mengapresiasi langkah cepat dan strategis dari pemerintah provinsi. Menurutnya, bantuan ini sangat sejalan dengan visi daerah dalam mengembangkan sektor agromaritim berbasis potensi lokal.
“Ini adalah bentuk nyata sinergi pusat-daerah untuk mendukung ketahanan pangan nasional, dan kami siap mengelola serta memanfaatkan alat ini sebaik mungkin,” kata Bupati Jarot.
Penyerahan combine harvester ini menjadi langkah konkret dalam transformasi sektor pertanian NTB menuju pertanian modern yang efisien dan berkelanjutan. (F3)
Ket. Foto:
Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, berpose bersama pada kegiatan serah terima dua unit combine harvester, Senin (26/5). (Ist)
-
Headline7 tahun ago
Potensi Tsunami di Asia, NTB Diperingati Waspada
-
NTB6 tahun ago
Ini Cara Mitigasi saat Gempa Bumi
-
Headline7 tahun ago
Misteri Telapak Tangan yang Gegerkan Warga Lombok Terpecahkan
-
Headline8 tahun ago
Mengenang 40 Tahun Bencana Tsunami di Lombok dan Sumbawa
-
Headline8 tahun ago
Ssttt… Ini Lokasi Razia Zebra di Pulau Lombok Selama Dua Pekan
-
Hukum & Kriminal7 tahun ago
Tak Terima Diputusin, Pria di Lotim Sebar Foto Bugil Kekasihnya
-
NTB6 tahun ago
Ahli Geologi AS Peringatkan Bahaya Gempa di Selatan Lombok
-
NTB6 tahun ago
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Dingin di Lombok