Connect with us

NTB

Kelompok Tani Hutan Apresiasi Terobosan Gubernur NTB

Published

on

HarianNusa.com, Mataram – Kelompok Tani Hutan (KTH) Kayu Putih Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Tengah menyampaikan apresiasi atas langkah Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M.Sc yang memberikan kepercayaan pada masyarakat dan pelaku UMKM di Provinsi NTB untuk membuat dan menyupplay produk lokal pada Program Jaring Pengaman Sosial(JPS) Gemilang.

Sebagaimana diketahui, Gubernur-Wagub NTB, telah secara resmi meluncurkan program JPS Gemilang untuk 105.000 KK Miskin dan pelaku sektor formal dan informal terdampak Covid-19. Dengan diberikan paket senilai Rp. 250.000/KK selama tiga bulan. Per paket berisi antara lain beras, telur, minyak goreng, teh kelor, susu kedelai, masker, sabun, dan minyak kayu putih/cengkeh.

Dimana untuk pemenuhan paket Minyak Kayu Putihnya, Pemprov NTB mengambil dari produksi binaan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, melalui KPH Rinjani Barat, yang mendorong, membina dan mendampingi seratus lebih KPH di wilayahnya.

"Kami mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya, atas kebijakan yang diambil oleh Pak Gubernur NTB. Dimana produk dalam Program JPS Gemilang, semuanya menggunakan Produk lokal NTB. Termasuk salah satunya Minyak kayu putih 10 ml yang merupakan hasil dari KTH kami," ujar Ketua KTH Tunas Pade Tunaq, Murad, Sabtu (18/4)

Hal yang sama disampaikan oleh Ketua KTH Tenem 1 Kabupaten Lombok Tengah, Sahrun, yang mengaku telah merasakan secara langsung manfaat kebijakan penggunaan minyak kayu putih dalam paket JPS Gemilang. Menurutnya, selama ini pemerintah telah memerintahkan dirinya dan ribuan temen-temannya untuk melakukan budidaya tanaman di hutan. Terutama kayu putih, yang belum dapat dirasakan secara langsung manfaatnya oleh anggotanya.

Advertisement

"Selama ini, Pemerintah telah memberikan kami penyuluhan-penyuluhan dan motivasi untuk merawat dan memanfaatkan hasil hutan. Terutama pohon kayu putih. Manfaatnya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Tapi kami masyarakat awam tentu butuh juga manfaat untuk tambahan nafkah kami," terang Sahrun.

Sehingga, dengan dibelinya produk kayu putih oleh Pemprov NTB, Murad maupun Sahrun mengaku menjadi yakin bahwa kayu putih yang selama ini ditanam bersama ratusan temen-temennya benar-benar dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Dan optimis untuk menambah jumlah kayu putih yang akan di tanam di kawasan hutan Kritis.

Sementara itu, Kepala Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Rinjani Barat, Mustara Hadi, S.Hut, M.Si, merincikan bahwa KTH Tunas Pade Tunaq dan Tenem merupakan bagian dari 122 KTH lainnya, dimana dalam satu KTH minimal beranggotakan 15 orang. Semuanya berada dalam wilayah pembinaan pihaknya yang meliputi Kab Lombok Barat dan Lombok Utara

"Semangat masyarakat untuk menanam pohon kayu putih sangat menentukan, kesuksesan program konservasi diwilayah KPH Rinjani barat. Karena KPH Rinjani barat itu fokus di pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu (HBK). Sehingga untuk mendukung konservasi hutan pada lahan Kritis dan sangat kritis salah satunya kami mengandalkan Pohon kayu Putih. Karena yang dimanfaatkan daunnya, bukan kayunya," jelas Mustara Hadi.

Selama ini baru 1.500 hektar yang menjadi target konservasi kami dengan pohon kayu putih. Mustara mengaku sedikit kesulitan meyakinkan manfaat ekonomis dari pohon kayu putih kepada masyarakat. Karena belum ada bukti langsung yang dirasakan kelompok binaannya tersebut. Bahkan, masyarakat sering membandingkan dengan hasil buah-buahan.

Advertisement

"Kami tentu konsen konservasi lahan kritis dan sangat kritis. Pohon buah-buahan tentu sulit untuk tumbuh di lahan sangat kritis. Nah, kami mendorong KTH itu untuk menanam Pohon Kayu Putih, yang memang memiliki keunggulan sebagai Pohon Pioner. Dimana justru memiliki pertumbuhan yang baik di lahan terbuka dengan tingkat panas yang tinggi," imbuh Mustara Hadi.

Kendalanya, masyarakat kurang semangat selama ini. Karena belum merasakan secara langsung secara ekonomi pohon kayu putih. Namun, dengan adanya orderan ratusan ribu botol kayu putih untuk memenuhi paket JPS Gemilang menjadi bukti bahwa kayu putih yg ditanam menjadi bagian industrialisasi NTB Akhirnya masyarakat tergerak dan komitmen untuk berpartisipasi membantu Konservasi lahan kritis/sangat kritis d KLU, Lombok Barat, bahkan juga di Lombok Tengah yg saat ini menjadi wilayah kph pelangan tastura.

"Dari dulu kami telah menyiapkan pabrik penyulingan Kayu Putih di Desa Malaka dan Desa Bentek Lombok Utara. Dengan kapasitas produksi 300 kg/hari, untuk membantu masyarakat memproduksi minyak kayu putih sendiri. Semoga dengan momentum ledakan permintaan dalam paket JOS Gemilang ini, masyarakat bisa lebih serius bersama-sama mengelola dan memproduksi Minyak kayu putih," harapnya.

Mustara dan jajarannya harus terus mendorong budidaya Kayu Putih selain karena alasan utama konservasi hutan sangat kritis, termasuk alasan telah dimasukkan sebagai komoditi unggulan di wilayahnya, yang tercantum di RPHJP (rencana Pengelolaan Hutan Jangka panjang) tahun 2014-2023. Juga karena ternyata minyak kayu putih produksi mereka dari pohon di hutan NTB juga termasuk memiliki kualitas terbaik/super menurut standart SNI.

"Dari uji laboratorium oleh Balai BPOM, minyak kayu putih yang dihasilkan oleh pohon di hutan kita, memiliki kadar Sineol 68%. Dan itu dalam kategori SNI 354 : 2014, merupakan level Super. Jadi kualitas terbaik, bukan hanya kualitas Pertama/Utama yang kadar Sineolnya hanya di bawah 60%. Dan yang kami kemas pun 100% minyak kayu putih tanpa campuran apapun," tutup Mustara. (f3/hms)

Advertisement
Continue Reading
Advertisement

NTB

PKS NTB Tingkatkan Semangat Berkurban, 306 Sapi dan 120 Kambing Disalurkan untuk Masyarakat

Published

on

By

Mataram – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan peningkatan luar biasa dalam semangat berkurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 H ini. Total sebanyak 306 ekor sapi dan 120 ekor kambing dikurbankan dan disalurkan ke berbagai pelosok NTB. Khusus di DPW PKS NTB total hewan kurban yang di sembelih sebanyak 9 ekor sapi dan 6 ekor kambing.

Ketua Panitia Qurban DPW PKS NTB, Ustadz Ahmad Fadli, menyampaikan bahwa proses penyembelihan dan distribusi daging kurban berlangsung selama tiga hari, mulai dari hari raya Idul Adha Jumat ( 6/6) hingga Minggu (8/6), agar pendistribusian bisa merata dan tepat sasaran.

“Penyaluran kami lakukan selama tiga hari, mulai dari hari Jumat hingga Minggu ini,” jelas Ustadz Ahmad Fadli, Sabtu, (7/6) di sela-sela pelaksanaan pemotongan hewan Kurban di DPW PKS NTB.

Yang menggembirakan, total 94.800 paket daging kurban berhasil disalurkan kepada masyarakat NTB. Ini merupakan kontribusi gabungan dari seluruh anggota legislatif Fraksi PKS dan para kepala daerah dari PKS, termasuk Wakil Bupati Lombok Barat dan Wakil Bupati Bima. Bahkan, sejumlah kader PKS yang tergabung dalam kelompok kecil secara swadaya turut serta dalam pembelian hewan kurban.

Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah hewan kurban yang dipotong oleh PKS NTB tahun ini meningkat drastis hingga 70 persen. Ini menjadi bukti nyata meningkatnya semangat berbagi dari kader, anggota dewan, dan para kepala daerah dari PKS.

Advertisement

“Alhamdulillah, kader-kader PKS beserta para dewan dan kepala daerah memiliki semangat berkurban yang sangat tinggi. Kami di PKS sangat berbahagia bisa berbagi, dan semoga daging-daging kurban yang kami salurkan ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya,” ujar Ustadz Fadli.

Secara nasional, PKS menyalurkan lebih dari 2,3 juta paket daging kurban kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Ini merupakan wujud nyata dari komitmen PKS dalam mengurangi kesenjangan sosial dan berkhidmat untuk rakyat.

Ket. Foto:

kegiatan penyerahan daging kurban di Kantor DPW PKS NTB. (Ist)

Advertisement

Continue Reading

Kota Mataram

Idul Adha 1446 H, Pemprov NTB Bagikan 11 Ekor Sapi dari Presiden Prabowo

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Yusron Hadi, M.UM menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB pada hari Raya Idul Adha tahun ini (2025/1446 H) menyalurkan 159 ekor hewan kurban dan 11 ekor Sapi Eksotik dari Presiden Prabowo Subianto bagi masyarakat NTB. Penyaluran dilakukan di Islamic Center, usai pelaksanaan solat Id, Jumat, (6/6).

Yusron menyampaikan, ratusan hewan kurban yang dibeli dari peternak lokal tersebut, disalurkan ke 10 kabupaten/kota yang ada di NTB, melalui berbagai lembaga yang penerimanya adalah pengurus masjid, pondok pesantren, majelis taklim serta kelompok masyarakat yang kurang mampu.

“Semua hewan kurban tersebut sudah disalurkan ke 10 kabupaten/kota di NTB dan hewan kurban dari Presiden Prabowo Subianto untuk masyarakat NTB sejumlah 11 ekor Sapi Eksotik dengan berat per ekornya lebih dari 1 ton,” tuturnya dengan ramah.

Dirinya mengatakan, hewan kurban tersebut terdiri dari 14 ekor Sapi jenis Eksotik, 58 ekor Sapi Lokal dan 98 ekor Kambing yang berasal dari Presiden, Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi NTB, Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov NTB dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sapi milik presiden yang diberikan kepada Pemprov NTB diberikan oleh Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal secara langsung. Hewan kurban tersebut, disembelih di Masjid Agung Praya, Lombok Tengah. Pembagian hewan kurban diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat yang mendapatkannya serta membawa kebahagiaan dalam suasana penuh berkah Idul Adha. (F3)

Advertisement

Ket. Foto:

Penyaluran hewan kurban dari presiden Prabowo untuk masyarakat NTB. (Ist)

Continue Reading

NTB

Program Desa Berdaya, Pintu Gerbang Pemprov NTB Intervensi Tangani Kasus Perempuan dan Anak

Published

on

By

HarianNusa, Mataram -Kepala Dinas Kominfotik NTB H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., mengungkapkan bahwa Program Desa Berdaya yang akan diluncurkan Pemerintah Provinsi NTB telah disiapkan menjadi pintu gerbang untuk mengintervensi berbagai kasus perempuan dan anak yang terjadi di tingkat desa. 

Lebih jauh Yusron Hadi menjelaskan, Desa Berdaya merupakah salah satu program strategis Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal dan Wakil Gubernur  Hj. Indah Dhamayanti Putri yang siap diluncurkan dalam waktu dekat. Program ini dirancang untuk mengakumulasi berbagai intervensi program di desa seperti kemiskinan ekstrem, kesehatan, pendidikan, digitalisasi di desa, hingga masalah kekerasan perempuan dan perlindungan anak yang sedang marak terjadi di Provinsi NTB.

“Kita harapkan ini bisa menjadi salah satu langkah pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan maupun perlindungan terhadap anak,” ucap Yusron Hadi saat mengikuti Talkshow Bincang Kamisan bertema Penanggulangan Kekerasan Perempuan dan Perlindungan Anak di Comand Center Kantor Gubernur NTB, Kamis 5 Juni 2025.

Adapun hadir sebagai narasumber pada Talkshow Bincang Kamisan kali Ketua LPA Mataram Joko Jumadi, Sri Wahyuni, S.IP selaku Kabid Perlindungan Khusus Anak DP3AP2KB Provinsi NTB, dan Prof. Atun Wardahun, M. AG. MA. PHD selaku Guru Besar Hukum Keluarga Islam UIN Mataram dan dimoderatori langsung oleh Kepala Dinas Kominfotik NTB Yusron Hadi. 

Dalam kesempatan ini, dibahas berbagai penyebab tingginya kasus kekerasan perempuan dan anak serta bagaimana penangan ideal yang seharusnya dilakukan. Ketua LPA Mataram Joko Jumadi menjelaskan maraknya kasus pada perempuan dan anak seringkali tidak hanya disebabkan oleh permasalahan ekonomi semata, tetapi juga seringkali disebabkan oleh pola asuh dan tidak berhasilnya pendidikan di tingkat keluarga. 

Advertisement

Selain itu, belum adanya sistem perlindungan perempuan dan anak yang paripurna menjadi salah satu PR yang harus diselesaikan di Provinsi NTB. Sistem ini mencakup sistem pencegahan, pengurangan resiko, dan penanganan kasus. 

“PR kita adalah bagaimana membangun sistem yang konprenhensif, interpensif, dan berkelanjutan,” ucapnya. 

Sementara itu, Prof. Atun menjelaskan, tanpa intervensi yang terukur dan terarah terhadap perlindungan perempuan dan anak, maka visi misi NTB Makmur Mendunia tidak akan bisa tercapai. Oleh karena itu diperlukan interpensi langsung hingga ke tingkat desa untuk dapat mengurai lingkaran setan kasus kekerasan perempuan dan perlindungan anak yang terjadi. 

Oleh karena itu, Prof. Atun menekankan urusan perempuan dan anak bukan urusan satu lembaga semata, dibutuhkan intervensi lintas sektoral. Namun tetap membutuhkan leading sektor agar gerakannya lebih terukur dan terencana. Sehingga penguatan terhadap lembaga DP3AP2KB Provinsi NTB perlu dilakukan. 

Sri Wahyuni, S.IP selaku Kabid Perlindungan Khusus Anak yang mewakili Kadis DP3AP2KB NTB menyambut baik hal tersebut. Selama ini pihaknya terus bertempur dengan berbagai kekurangan yang ada untuk berjuang mengentaskan berbagai kasus kekerasan perempuan dan anak yang ada di Provinsi NTB. Oleh karena itu, pihaknya sangat membutuhkan kerjasama dan kolaborasi multiseksor dalam menangani kasus ini.  (F3)

Advertisement

Ket. Foto:

 Dinas Kominfotik NTB H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., memberikan pemaparan dalam talk show bincang kamisan yang digelar dinasnya di Command Center Kantor Gubernur NTB. (Ist)

Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!