NTB
Peduli Pandemi Covid-19, FSKR Mataram Beri 103 Paket Bantuan di Desa Ranggagata

HarianNusa.com, Mataram – Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) menjadi atensi semua kalangan, tak terkecuali Forum Silaturrahmi Keluarga Ranggagata (FSKR) yang ada di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat khususnya anak yatim-piatu yang terdampak pandemi Covid-19, Ahad (17/5), FSKR Mataram menyerahkan 103 paket bantuan secara simbolis kepada Pemerintah Desa Ranggagata Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah.
Ketua FSKR Mataram H. Junaidi Akhyar dalam kesempatannya mengungkapkan, paket bantuan tersebut merupakan hasil pengumpulan donasi yang digalang dari anggota FSKR.
"Ini adalah inisiatif kami di FSKR untuk bisa berbuat bagi anak-anak kami ini. Donasi kami kumpulkan dari saudara-saudara kita yang memiliki kelebihan rezeki. Allhamdulillah, dalam waktu yang tidak terlalu lama 100 paket bantuan bisa kami kumpulkan," ungkapnya.
Dikatakan, ide pengumpulan donasi berawal dari diskusi di grup WhatsApp (WA) FSKR, dimana saudara H. Awaludin berkomentar menanggapi adanya sinyalemen bahwa Desa Ranggagata, akan melakukan lockdown desa untuk memutus rantai penyebaran covid-19.
"Ass wr wb. Dalam rangka lock down mungkin ada dari fskr mau mengkoordinir infak sadaqoh dari warga fskr utk di salurkan ke warga ranggegate yang membutuhkan.aamiin," tulis H. Awaludin di WAG FSKR, Rabu (6/5) pukul 22.56 Wita.
Ide awal tersebut, lanjut H. Junaidi, mendapat tanggapan positif dari anggota yang kemudian kami koordinasikan dengan Kepala Desa Ranggagata, untuk meminta data jumlah anak yatim-piatu sebagai penerima manfaat.
"Target kami adalah anak yatim-piatu, janda, dan orang tua jompo. Alhamdulillah, data anak yatim yang kami terima dari desa dapat ter-cover, bahkan paketnya lebih dan itu yang akan disalurkan kepada warga yang difabel dan jompo," ujar H. Junaidi.
Dijelaskan, dana yang terkumpul dari 25 donatur berjumlah Rp. 9.850.000 yang selanjutnya dibelanjakan barang-barang keperluan seperti gula pasir, minyak goreng, sirup, mie, roti, sabun, dan masker.
"Masing-masing paket berisi 1 kg gula pasir, 1 liter minyak goreng, 1 botol sirup Marjan, 1 kaleng roti merek Nissin, 4 bungkus Mie Sedap, 1 renteng Energen, dan 1 buah masker," tuturnya.
Sementara Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Ilmi Desa Ranggagata TGH. Patompo Adnan, Lc. yang turut hadir, dalam tausiyahnya menyampaikan keutamaan menyantuni anak yatim. Anggota DPRD NTB asal Ranggagata itu menuturkan bagaimana kedekatan Rasulullah Muhammad SAW dengan anak yatim.
"Mereka yang mengasuh, memperhatikan, menanggung anak yatim akan bersama Rasulullah SAW di Surga, sedekat jari tengah dan telunjukm," tutur TGH. Patompo.
Diungkapkan, apa yang dilakukan oleh FSKR adalah bentuk kepedulian terhadap anak yatim dan semangat berbagai, untuk mewujudkan kebersamaan di dalam Surga kelak.
"Demikian juga santunan anak yatim menunjukkan bahwa FKSR, sangat cinta dan peduli dengan desa tanah kelahirannya, dan ingin berbuat lebih untuk desanya serta diharapkan ke depan programnya lebih banyak pada pemberdayaan," ujarnya.
Menurutnya, santunan yang dilaksanakan FSKR kali ini memiliki makna lebih karena dilakukan saat bulan Ramadhan, yang mana Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan berkah.
"Dalam bulan Ramadhan, amal seseorang dilipatgandakan menjadi 700 kali lipat, dan santunan ini juga sangat tepat disaat wabah corona melanda, yang menyebabkan perputaran ekonomi jadi mandeg dan berakibat pada pemenuhan kebutuhan pokok anak yatim," jelasnya.
Karena itu, lanjutnya, dalam meneladani Rasulullah SAW, Ponpes Nurul Ilmi yang dipimpinnya menggratiskan biaya pendidikan bagi anak yatim yang menuntut ilmu di Ponpesnya.
"Bahkan mereka kami bebaskan dari semua biaya selama mereka di pondok," ujarnya.
Sementara Kepala Desa Ranggagata Muhammad Haikal ditemui usai penyerahan paket bantuan, mengungkapkan apresiasi atas inisiatif FSKR Mataram.
"Atas nama masyarakat dan Pemdes Ranggagata menyampaikan tampiasih, kepada segenap keluarga besar FSKR Mataram atas kepeduliannya terhadap anak-anak kita yang yatim-piatu di Ranggagata," ungkapnya.
Menurutnya, kepedulian semua pihak baik pemerintah maupun swasta sangat dibutuhkan masyarakat, dalam situasi dan kondisi di tengah mewabahnya Covid-19.
"Alhamdulillah, hingga saat ini tidak ada warga kami yang terpapar virus Corona. Namun demikian, bantuan seperti ini sangat dibutuhkan agar warga kalau bisa tidak keluar dari wilayah desa, guna mencegah penyebaran Corona," ujarnya.
Lebih jauh Haikal menyampaikan, dalam penyerahan paket bantuan pihaknya tetap mengikuti protokol pencegahan pandemi Covid-19, sesuai ketentuan dan prosedur yang dianjurkan pemerintah.
"Jadi kami tetap laksanakan sesuai protokol Covid-19, seperti semua tamu atau undangan mencuci tangan pakai sabun terlebih dahulu, kemudian tetap menjaga jarak," ucapnya.
"Kalau anak-anak kita yang yatim-piatu rata-rata tidak pakai masker, selain karena tidak adanya masker juga karena kami di sini masih pada zona hijau Corona," lanjut Haikal.
Untuk diketahui, paket bantuan tersebut langsung didistribusikan pihak Pemdes Ranggagata melalui para Kadus di 10 kekadusan di antaranya Dusun Ranggagata, Montong, Berobot, Aik Ampat, Dasan Dao, Aik Gamang, Kemek, Gerunung, Batu Bintang, dan Dusun Kumbak.
Tampak hadir dalam kegiatan penyerahan paket bantuan, H. Abdul Hamid yang mensuport alat transportasi untuk membawa paket bantuan, beberapa tokoh masyarakat dan para kepala dusun. (f3/*)
Ekonomi
Transformasi Perumahan Jadi Strategi Utama Atasi Kemiskinan Ekstrem di NTB

HarianNusa, Mataram – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menegaskan komitmennya dalam mengubah wajah perumahan sebagai upaya strategis menghapus kemiskinan ekstrem. Dalam Rapat Koordinasi Perumahan dan Permukiman (Perkim) Provinsi NTB yang digelar di Ruang Rapat NTB Syariah pada Minggu (08/06), Gubernur NTB Muhammad Lalu Iqbal bersama Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) RI, Dr. Fahri Hamzah, menyoroti pentingnya pendekatan transformasional dalam pembangunan perumahan.
Rapat tersebut menjadi ajang konsolidasi berbagai pihak untuk merumuskan langkah konkret penanganan kemiskinan ekstrem, dengan menempatkan program renovasi dan pembangunan perumahan bukan sekadar proyek fisik, melainkan sebagai instrumen perubahan sosial yang menyeluruh.
“Kita tidak mau lagi hanya memperbaiki rumah. Kita ingin ada transformasi sosial. Rumah yang dibangun atau direnovasi itu harus berdampak pada kehidupan penghuninya secara menyeluruh,” tegas Gubernur yang akrab disapa Miq Iqbal.
Ia menekankan bahwa pembangunan rumah di kawasan kumuh harus dilakukan dengan pendekatan komunitas. Bukan hanya membangun dinding dan atap, tetapi juga menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif dengan ruang sosial bersama, sanitasi layak, dan MCK kolektif.
“Kalau rumahnya bagus tapi lingkungannya tetap kumuh, anak-anak tidak punya ruang bermain, dan sanitasi buruk, itu bukan solusi. Kita ingin masyarakat bisa berdiri di atas kakinya sendiri dalam satu tahun,” imbuhnya.
Selain itu, Gubernur juga menyoroti pentingnya sertifikasi kepemilikan rumah dan pemetaan potensi ekonomi warga. Menurutnya, pemahaman terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat adalah bagian tak terpisahkan dari program pembangunan terpadu agar warga tidak kembali miskin setelah menerima bantuan.
Sementara itu, Wamen PKP Dr. Fahri Hamzah menyatakan bahwa rumah bukan sekadar tempat tinggal, melainkan aset ekonomi yang bisa menjadi titik awal perubahan hidup warga miskin.
“Rumah itu bukan cuma tempat berteduh, dia adalah aset. Kalau kita bantu masyarakat punya rumah yang baik dan bersertifikat, dia punya jaminan untuk masuk ke dunia usaha,” ujarnya.
Fahri mendorong agar intervensi pemerintah tak hanya fisik, tapi juga mencakup aspek legal formal dan produktivitas ekonomi. Menurutnya, rumah yang layak dan bersertifikat dapat menjadi jaminan untuk mengakses modal usaha, bahkan untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa agunan.
“Kalau rumahnya bagus, dia bisa jualan kopi, bikin salon, usaha rumahan lainnya. Rumahnya jadi tempat produksi,” jelas Fahri.
Rapat koordinasi ini menjadi penanda arah baru kebijakan perumahan di NTB, yakni menjadikan rumah sebagai pusat perubahan sosial dan ekonomi. Transformasi perumahan kini tak lagi hanya soal fisik, tapi tentang membuka jalan keluar dari kemiskinan.
Ket. Foto:
Rapat Koordinasi Perumahan dan Permukiman (Perkim) Provinsi NTB yang digelar di Ruang Rapat NTB Syariah pada Minggu (08/06), (Ist)
NTB
PKS NTB Tingkatkan Semangat Berkurban, 306 Sapi dan 120 Kambing Disalurkan untuk Masyarakat

Mataram – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan peningkatan luar biasa dalam semangat berkurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 H ini. Total sebanyak 306 ekor sapi dan 120 ekor kambing dikurbankan dan disalurkan ke berbagai pelosok NTB. Khusus di DPW PKS NTB total hewan kurban yang di sembelih sebanyak 9 ekor sapi dan 6 ekor kambing.
Ketua Panitia Qurban DPW PKS NTB, Ustadz Ahmad Fadli, menyampaikan bahwa proses penyembelihan dan distribusi daging kurban berlangsung selama tiga hari, mulai dari hari raya Idul Adha Jumat ( 6/6) hingga Minggu (8/6), agar pendistribusian bisa merata dan tepat sasaran.
“Penyaluran kami lakukan selama tiga hari, mulai dari hari Jumat hingga Minggu ini,” jelas Ustadz Ahmad Fadli, Sabtu, (7/6) di sela-sela pelaksanaan pemotongan hewan Kurban di DPW PKS NTB.
Yang menggembirakan, total 94.800 paket daging kurban berhasil disalurkan kepada masyarakat NTB. Ini merupakan kontribusi gabungan dari seluruh anggota legislatif Fraksi PKS dan para kepala daerah dari PKS, termasuk Wakil Bupati Lombok Barat dan Wakil Bupati Bima. Bahkan, sejumlah kader PKS yang tergabung dalam kelompok kecil secara swadaya turut serta dalam pembelian hewan kurban.
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah hewan kurban yang dipotong oleh PKS NTB tahun ini meningkat drastis hingga 70 persen. Ini menjadi bukti nyata meningkatnya semangat berbagi dari kader, anggota dewan, dan para kepala daerah dari PKS.
“Alhamdulillah, kader-kader PKS beserta para dewan dan kepala daerah memiliki semangat berkurban yang sangat tinggi. Kami di PKS sangat berbahagia bisa berbagi, dan semoga daging-daging kurban yang kami salurkan ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya,” ujar Ustadz Fadli.
Secara nasional, PKS menyalurkan lebih dari 2,3 juta paket daging kurban kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Ini merupakan wujud nyata dari komitmen PKS dalam mengurangi kesenjangan sosial dan berkhidmat untuk rakyat.
Ket. Foto:
kegiatan penyerahan daging kurban di Kantor DPW PKS NTB. (Ist)
Kota Mataram
Idul Adha 1446 H, Pemprov NTB Bagikan 11 Ekor Sapi dari Presiden Prabowo

HarianNusa, Mataram – Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Yusron Hadi, M.UM menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB pada hari Raya Idul Adha tahun ini (2025/1446 H) menyalurkan 159 ekor hewan kurban dan 11 ekor Sapi Eksotik dari Presiden Prabowo Subianto bagi masyarakat NTB. Penyaluran dilakukan di Islamic Center, usai pelaksanaan solat Id, Jumat, (6/6).
Yusron menyampaikan, ratusan hewan kurban yang dibeli dari peternak lokal tersebut, disalurkan ke 10 kabupaten/kota yang ada di NTB, melalui berbagai lembaga yang penerimanya adalah pengurus masjid, pondok pesantren, majelis taklim serta kelompok masyarakat yang kurang mampu.
“Semua hewan kurban tersebut sudah disalurkan ke 10 kabupaten/kota di NTB dan hewan kurban dari Presiden Prabowo Subianto untuk masyarakat NTB sejumlah 11 ekor Sapi Eksotik dengan berat per ekornya lebih dari 1 ton,” tuturnya dengan ramah.
Dirinya mengatakan, hewan kurban tersebut terdiri dari 14 ekor Sapi jenis Eksotik, 58 ekor Sapi Lokal dan 98 ekor Kambing yang berasal dari Presiden, Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi NTB, Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov NTB dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sapi milik presiden yang diberikan kepada Pemprov NTB diberikan oleh Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal secara langsung. Hewan kurban tersebut, disembelih di Masjid Agung Praya, Lombok Tengah. Pembagian hewan kurban diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat yang mendapatkannya serta membawa kebahagiaan dalam suasana penuh berkah Idul Adha. (F3)
Ket. Foto:
Penyaluran hewan kurban dari presiden Prabowo untuk masyarakat NTB. (Ist)
-
Headline7 tahun ago
Potensi Tsunami di Asia, NTB Diperingati Waspada
-
NTB6 tahun ago
Ini Cara Mitigasi saat Gempa Bumi
-
Headline7 tahun ago
Misteri Telapak Tangan yang Gegerkan Warga Lombok Terpecahkan
-
Headline8 tahun ago
Mengenang 40 Tahun Bencana Tsunami di Lombok dan Sumbawa
-
Headline8 tahun ago
Ssttt… Ini Lokasi Razia Zebra di Pulau Lombok Selama Dua Pekan
-
Hukum & Kriminal7 tahun ago
Tak Terima Diputusin, Pria di Lotim Sebar Foto Bugil Kekasihnya
-
NTB6 tahun ago
Ahli Geologi AS Peringatkan Bahaya Gempa di Selatan Lombok
-
NTB6 tahun ago
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Dingin di Lombok