HarianNusa, Lombok Barat – Menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, terkait evaluasi seluruh kebijakan di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), Rabu (26/1/2022), dalam acara launching PLUT KUMKM di Alamanda Ballroom Sheraton Senggigi Beach Hotel, dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding atau MoU, antara Sekretaris Kemenkop UKM RI Arif Rahman Hakim dengan Rektor Universitas Mataram Prof. Dr. H. Lalu Husni, S.H., M.Hum.
Rektor Unram Prof. Husni menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman, yang meliputi kerjasama bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (P3M) itu. Dimana Rektor berharap Unram dapat memberikan kontribusi terbaik di bidang penelitian, riset, pertukaran data, dan pengabdian kepada masyarakat khususnya bagi bagi UMKM.
“Selain itu, UMKM dapat dijadikan tempat belajar mahasiswa dalam rangka program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” kata Prof. Husni.
Dalam kesempatan launching program New Pusat Layanan Usaha Terpadu Kemenkop UKM (PLUT KUMKM) itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan redesain PLUT menjadi New PLUT, yang merupakan implementasi dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.
“Dengan program baru yang sudah didesain tersebut, diyakini New PLUT akan mampu mengakselerasi jumlah pelaku usaha mikro untuk naik kelas menjadi usaha menengah dan besar,” ungkapnya.
Menteri Teten menjelaskan bahwa saat ini struktur ekonomi Indonesia masih didominasi oleh usaha mikro, dimana tercatat 99,6 persen pelaku usaha mikro. Karenanya, ia mendorong program-program pelatihan yang bersifat konvensional segera ditinggalkan.
“New PLUT dapat menjadi solusi bagi penyediaan program unggulan bagi pelaku usaha, karena di dalamnya terdapat inkubasi, konsultasi, bussiness matching hingga showcase bagi produk UMKM atau enterpreneur baru,” katanya.
Dijelaskan, untuk mampu bersaing baik di pasar domestik maupun pasar global, pemerintah menargetkan jumlah rasio kewirausahaan mencapai 3,95 persen persen di tahun 2024, dimana saat ini baru mencapai 3,55 persen dari total penduduk Indonesia. Untuk mencapai target itu, telah diterbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan yang resmi berlaku pada 3 Januari 2022 lalu.
“Maka PLUT ini menjadi bagian untuk mencapai target itu. Misi kita adalah mengubah struktur ekonomi, yang mikro dan yang kecil, menengah, kita perkuat dan kita dorong menjadi pengusaha besar,” tandasnya.
Menteri Teten juga menekankan, pelaku UKM dapat memenangkan persaingan di pasar domestik atau internasional melalui digitalisasi. Menurutnya, produk e-commerce hampir 50 persen dikuasai oleh produk impor, sehingga perlu adanya redesain produk UMKM nasional yang dapat dimulai dari New PLUT.
“Meski market digital kita terbesar di Asia Tenggara, tapi kalau kita tidak punya produk unggulan, kita akan dibanjiri produk luar. Ini memang menjadi tantangan kita bersama,” tegasnya.
Untuk diketahui, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan satu dari tiga pilot project implementasi program New PLUT KUMKM. Dimana saat ini sesuai yang disampaikan Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah, PLUT yang terbangun mencapai 74 unit tersebar di 32 provinsi. Tahun 2022 akan dilakukan pembangunan PLUT di 13 kabupaten/kota dan merenovasi tujuh unit PLUT.
“Dengan konsep PLUT yang baru, diharapkan akan jadi tempat pendaftaran dan tempat perizinan UMKM, jadi pusat pendampingan, menjadi rumah konsultasi, jadi market place, dan tempat bertemunya buyer dan seller serta co working space bagi UMKM,” sebut Azizah. (*)
Ket. Foto:
Sekretaris Kemenkop UKM RI Arif Rahman Hakim dengan Rektor Universitas Mataram Prof. Dr. H. Lalu Husni, S.H., M.Hum., usai melakukan
Penandatanganan Memorandum of Understanding atau MoU. (Istimewa)