HarianNusa, Mataram – Menjelang perhelatan MotoGP, kenaikan harga serta kelangkaan beberapa komoditas pangan strategis masih menjadi trending topic di tengah masyarakat NTB tidak terkecuali Kota Mataram.
Meroketnya harga kebutuhan pokok utamanya cabai rawit dan minyak goreng tidak lain merupakan sumber utama keluhan masyarakat karena harga jual yang jauh melampaui standar normal bahkan standar harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Disamping itu, defisit ketersediaan dua komoditas tersebut juga telah mendorong peningkatan panic buying atau perilaku konsumtif berlebihan masyarakat yang menyebabkan adanya ketidakstabilan harga sekaligus penyebab utama terjadinya inflasi yang merugikan pertumbuhan ekonomi.
Menyikapi hal tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB (KPw BI NTB) menempuh langkah-langkah antisipatif pengendalian inflasi, termasuk dengan berkoordinasi dan bersinergi bersama Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Mataram dalam menyelenggarakan kegiatan operasi pasar murah (OPM) yang dinilai cukup efektif untuk menjamin ketersediaan dan mengembalikan stabilitas harga kebutuhan pokok di pasaran. Selain itu, kegiatan ini juga dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari Rapat TPID Kabupaten/Kota dan Provinsi NTB bersama dengan KPw BI NTB pada tanggal 1 Maret yang lalu terkait dengan pengendalian inflasi menjelang pelaksanaan MotoGP.
Kegiatan OPM yang digelar di halaman Masjid Hubbul Wathan Islamic Center itu, dibuka oleh Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana, S.Sos., MH., dan dihadiri oleh Kepala Perwakilan BI NTB, Kepala Bagian pada Biro Perekonomian NTB, Kepala Bagian Perekonomian Kota Mataram, Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram, Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, Pemimpin Wilayah BULOG NTB, Kepala UPT Islamic Center, serta Satgas Pangan Polres Kota Mataram. Dan akan dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 14-16 Maret 2022.
"Kegiatan OPM yang digelar tiga hari ke depan ini diharapkan dapat membawa dampak baik dan menjadi solusi pemenuhan kebutuhan masyarakat secara terjangkau," ungkap KPw BI NTB Heru Saptaji.
Ia juga mengapresiasi informasi kegiatan OPM yang tersebar dengan baik melalui sosial media dan media lain, sehingga banyaknya masyarakat yang bisa berpartisipasi di OPM ini.
Sebanyak 100-150kg cabai rawit dan 5.400 liter minyak goreng telah disediakan bersamaan dengan komoditas lainnya seperti bawang merah, gula pasir, telur ayam, beras, daging sapi hingga daging ayam, yang secara keseluruhan dapat dibeli oleh masyarakat dengan harga terjangkau dan lebih murah dari harga pasar.
Seperti halnya satu kilo cabai rawit dengan harga pasaran Rp74.750,- (04/03/2022) dapat dibeli masyarakat dengan harga Rp30.000 di OPM. Begitu juga dengan minyak goreng yang dijual OPM dengan HET Rp14.000/liter dan lebih murah dari harga di pasar yang mencapai Rp18.000-25.000,-/liter.
"Keterjangkauan harga ini tentunya berlaku untuk semua komoditas yang tersedia dalam operasi pasar tersebut sehingga diharapkan mampu menekan lonjakan dan menyeimbangkan harga komoditas yang sama di pasaran," ungkapnya. (f*)
Ket. Foto:
Kegiatan operasi pasar muah di halaman masjid Hubbul Wathan Islamic Center Mataram. (Istimewa)