HarianNusa – Maret dan April 2022 ini diperkirakan sebagai bulan peralihan musim dari hujan menuju kemarau. Namun BMKG meminta kepada masyarakat di NTB untuk selalu tetap waspada terhadap potensi hujan lebat dan dampak yang ditimbulkan.
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat Dewo Sulistio Adi Wibowo dan Suci Agustiarini merilis kondisi iklim terkini di NTB.
Curah hujan di wilayah NTB pada dasarian II Maret 2022 umumnya berada pada kategori rendah ( 0-50 mm/das) kecuali disebagian Lombok Utara, Sumbawa, dan Dompu yang berada kategori tinggi (151- >300 mm/das).
Curah Hujan tertinggi terjadi di wilayah Pemenang Timur, Kabupaten Lombok Utara dengan jumlah curah hujan sebesar 319 mm/dasarian.
Sifat hujan pada dasarian II Maret 2022 di wilayah NTB bervariasi dari Bawah Normal (N) hingga Atas Normal.
Sifat Hujan Atas Normal (AN) terjadi di sebagian wilayah Lombok Barat, Lombok Utara, Sumbawa, Sumbawa Barat, Kota Bima, Dompu dan Bima. Sementara itu Sifat Hujan Bawah Normal (BN) umumnya terjadi di wilayah Lombok Tengah dan Lombok Timur.
Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut-turut (HTH) provinsi NTB umumnya dalam kategori sangat Pendek (1 – 5 hari) hingga Masih ada hujan sampai updating yang terjadi hampir merata di seluruh wilayah NTB.
HTH terpanjang terpantau terjadi di wilayah Ampenan, Kota Mataram sepanjang 6 hari (Kategori Pendek).
Update Kondisi Dinamika Atmosfer terakhir menunjukkan Indeks ENSO berada pada kondisi La Nina Moderat (indeks ENSO: -1.1).
BMKG memprakirakan kondisi ENSO berangsur netral mulai April-Juni 2022. Sedangkan Indeks Dipole Mode menunjukkan kondisi IOD Netral yang diperkirakan akan tetap netral hingga April 2022.
Secara umum hingga saat ini angin baratan masih mendominasi wilayah Indonesia termasuk NTB. Angin Baratan diprediksi masih akan tetap aktif hingga April 2022 kemudian melemah Pada Bulan Mei 2022.
Pergerakan MJO saat ini terpantau aktif pada fase 3 yang kemudian diprediksi akan aktif menuju fase 4 dan 5 (wilayah Indonesia) melewati NTB pada akhir Maret nanti.
Daerah pembentukan awan (OLR) terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia yang diperkirakan akan tetap nerlangsung hingga akhir Maret 2022.
Rata-rata anomali Suhu Muka Laut sekitar wilayah NTB saat ini berada pada katagori netral yang diperkirakan akan tetap netral hingga April 2022 kemudian menghangat pada Mei hingga September 2022.
Pada dasarian III Maret 2022, hujan dengan intensitas >20 mm/dasarian diprerkirakan masih berpeluang terjadi hampir di seluruh wilayah NTB dengan peluang berkisar 80% – >90%.
Terdapat juga peluang hujan dengan intensitas >50 mm/dasarian di sebagian besar wilayah NTB sebesar >50% kecuali disbagian wilayah Lombok Timur bagian selatan dan sebagian kecil Sumbawa.
Perlu diwaspadai peluang curah hujan >100 mm/dasarian di sebagian kecil wilayah NTB khususnya di sebagian wilayah Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Sumbawa, Dompu dan Bima dengan peluang berkisar 30-50%.
Masyarakat perlu tetap mewaspadai adanya potensi hujan dengan intensitas >100 mm yang masih berpeluang terjadi di beberapa wilayah NTB.
Masyarakat dihimbau juga agar waspada dan berhati-hati terhadap potensi bencana hidrometeorologis yang dapat ditimbulkan seperti hujan lebat, angin kencang, banjir, potensi longsor.
Di periode perlaihan menuju musim kemarau ini, masyarakat dapat melakukan penampungan air guna mengantisipasi musim kemarau yang akan datang khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kekeringan," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat Dewo Sulistio Adi Wibowo dan Suci Agustiarini dalam keterangan resmi.***[Ha]
Ilustrasi hujan disertai sambaran petir di tengah Sirkuit Mandalika di saat jeda balapan MotoGP pada 20 Maret 2022 (Tangkap layar Fp MotoGP).


