HarianNusa, Mataram – Untuk melacak jejak siswa/siswi yang telah lulus SMA atau SMK, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB melakukan Tracer Study.
"Tracer study ini bertujuan untuk memastikan angka partisipasi melanjutkan pendidikan bagi lulusan. Misalkan yang SMA akan kuliah berapa orang dan yang tidak kuliah berapa, begitupun dengan SMK kuliah berapa yang sudah bekerja berapa," terang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Dr. H. Aidy Furqon, M.Pd., beberapa waktu lalu, di Ruang Kerjanya di Mataram.
Lebih lanjut Aidy Furqon mengatakan, dengan adanya Tracer Study ini Dikbud NTB nanti bisa memiliki presentasi angka partisipasi murni berpendidikan dan angka partisipasi melanjutkan pendidikan.
"Dengan Tracer Study ini kita melacak. Misalkan dari SMA A tamat 100, dari yang tamat 100 itu yang melanjutkan kuliah berapa, yang tidak kuliah berapa dan yang nikah berapa. Sedangkan yang SMK, yang kuliah berapa, yang sudah bekerja berapa, karena kita harus mem balance (menyeimbangkan) kemana mereka sehingga bisa kita deteksi," ungkapnya.
Aidy Furqon menargetkan tahun 2023 ini lulusan SMK yang bekerja sebanyak 37 persen. "Jika ada 100 lulusan SMK maka 37 orang yang bekerja baik itu di industri maupun mandiri," tandasnya. (03)
Ket. Foto:
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Dr. H. Aidy Furqon, M. Pd. (HarianNusa)
