HarianNusa.com, Mataram – Rencana koalisi Demokrat-PKB mengusung Zul-Rohmi dalam Pilgub NTB 2018 disoroti banyak pihak. Terlebih lagi PKB memberi syarat Dr Zulkieflimansyah harus hengkang dari PKS untuk membangun koalisi linear bersama Demokrat dan PKB.
Setelah Johan Rosihan menyatakan tidak mungkin Dr Zul meninggalkan PKS hanya lantaran jabatan gubernur semata, M16 juga berpandangan bahwa koalisi Demokrat-PKB merupakan entertain atau hiburan semata.
Direktur M16, Bambang Mei Finarwanto, SH mengatakan belum ada bukti nyata koalisi Demokrat-PKB terbangun. Hal tersebut merupakan entertain politik semata.
“Pertemuan demokrat dan PKB tidak bisa dikatakan koalisi yang sesungguhnya karena tidak ada bukti bukti otentik yang diperlihatkan ke publik terhadap keabsahan koalisi tersebut seperti bukti dukungan SK DPP masing masing partai,” ujarnya dihubungi Senin (11/12).
Didu sapaan akrabnya mengatakan, wacana koalisi Demokrat-PKB hanya sekedar menunjukan keinginan berkoalisi.
“Itu hanya sekedar entertain politik yang hanya sekedar menunjukkan keinginan semangat untuk berkoalisi,” pungkasnya.
Penentuan koalisi Demokrat-PKB ada pada tangan DPP masing-masing partai, sementara belum ada keputusan resmi pada DPP, sehingga belum bisa dikatakan koalisi tersebut terbangun.
“Selebihnya untuk menentukan apakah Demokrat dan PKB berkoalisi tergantung pada keputusan politik yang diambil oleh DPP masing-masing partai, untuk finalisasi yang bersifat mengikat dan berkekuatan hukum sebagaimana yang dipersyaratkan oleh KPU,” paparnya.
DR Zulkieflimansyah juga mengatakan bahwa dirinya tidak mungkin keluar dari PKS. Hal tersebut akan dikomunikasikan lagi untuk menentukan langkah selanjutnya.
“Enggak lah, nanti kami komunikasikan lagi. Opsi keluar dari PKS enggak ada,” tegasnya. (sat)