HarianNusa.com, Mataram – Gempa berkekuatan 6,4 skala richter (SR), Minggu (29/07) pagi sedikitnya merenggut 16 korban jiwa serta ratusan korban luka dan ratusan rumah hancur. Gempa juga menewaskan seorang wisatawan asal Malaysia di tempat penginapannya saat penginapannya roboh akibat gempa.
Sementara di Gunung Rinjani 549 pendaki terjebak saat longsor Rinjani pasca gempa. Satu pendaki meninggal dunia yang kini masih diselediki penyebab meninggalnya lantaran longsor atau serangan jantung.
Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi, S.Sos., M.M mengunjungi Lombok-NTB, Rabu (01/08). Saat mendarat Ia langsung menuju Kantor SAR Mataram untuk melakukan evaluasi penanganan korban gempa oleh Tim SAR Mataram.
Muhammad Syaugi merasa bangga atas keberhasilan Tim SAR gabungan dalam mengevakuasi 549 pendaki Gunung Rinjani yang terjebak di atas gunung. Para pendaki terjebak karena terjadi longsor pasca gempa.
“Dari total 549, itu 543 sudah turun, tinggal 6 orang. Enam orang tersebut tetap di situ (Rinjani). Saya menerima informasi katanya sudah kehabisan makanan dan segala macamnya. Tim SAR sudah bergerak dari Minggu siang untuk menuju lokasi. Karena lokasi jauh dan terjal sehingga membutuhkan waktu. Besok pagi hari Senin sudah bisa ketemu dengan enam orang tersebut, kita evakuasi tiga orang dengan helikopter dan tiga melalui darat,” pungkasnya.
Sementara 16 korban meninggal diidentifikasi dari berbagai wilayah terdampak gempa di Pulau Lombok. Berikut nama korban meninggal akibat gempa Lombok :
- Siti Nurismawieda (30), perempuan, asal Malayasia;
- Inaq Mar’ah (80), perempuan, asal Kokoq Putek;
- Epi Suhendri (23), asal Sajang;
- Mapatul Akherah (7) asal Obel-Obel;
- Adiatul Aini (27) asal Medayin;
- Baiq Nila Wati (19)
- Herli (9)
- Fatmirani (27)
- Herniati (35)
- Egi Pratama (18)
- Her (30)
- Isnu (10)
- Firdaus (7)
- Papuq Bambang, asal Sugian;
- Zahra (3) asal Dara;
- Muhammad Ainul Taksim (25) asal Makasar.
Sementara itu jumlah yang mengalami luka dan dirawat saat ini berjumlah 135 orang. Diketahui hingga saat ini gempa susulan masih terus terjadi di NTB. Hingga saat ini total 26 kali gempa bumi susulan. Sementara jika dihitung sejak gempa besar melanda NTB pada Minggu (29/07) lalu, jumlah gempa bumi susulan sebanyak 422 kali. Sementara yang dirasakan masyarakat sebanyak 44 kali. (sat)

