Menunggu Berbuka Puasa Dengan Lomba Burung Kecial

- Advertisement -

HarianNusa.com, Lombok Barat
Warga Dusun Karang Temu, Desa Batu Mekar, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, memiliki cara sendiri menunggu tibanya waktu berbuka puasa. Yaitu dengan mengadakan lomba burung Kecial.

Dengan uang Rp. 4000 sebagai syarat pendaftaran, mereka kemudian menerima nomor urut dari panitia lomba. Seterusnya, burung kecial mulai ditempatkan pada arena lomba yang telah disediakan. Tentu saja sesuai nomor urut yang sudah diterima. Rabu, (7/6).

- Advertisement -

Waktu menunjukkan pukul 16.30 WITA, saat satu persatu warga pecinta burung kecial mulai berdatangan membawa burung kecialnya ke rumah Sukardi. Ia adalah ketua panitia yang sekaligus menjadikan halaman rumahnya sebagai arena lomba burung kecial tersebut.
Masing-masing mereka membawa burung kecial yang ditempatkan di dalam sangkar. Beberapa bahkan membawa lebih dari satu burung kecial.

Setelah peserta yang datang dirasa cukup, panitia pun memutuskan untuk segera memulai perlombaan.

Masing-masing burung kecial ditaruh di tempat yang telah disediakan. Sesuai nomor urut yang diterima dari panitia. Ada tim juri, terdiri dari tiga orang, yang siaga dengan kertas dan alat tulis manakala lomba berlangsung. Bersiap mengamati dan memberikan nilai pada burung yang kicauannya memenuhi syarat khusus untuk memperoleh nilai—mereka menyebut kicauan khusus itu dengan sebutan nge-jos.

- Advertisement -

Sebenarnya, burung kecial yang nge-josnya paling banyaklah yang akan menjadi juara. Tapi pada gelaran lomba kali ini, mereka menggunakan aturan lain. Yaitu mengundi beberapa nomor—mulai dari nomor 35 sampai nomor 70. Seandainya yang keluar pada saat undian adalah nomor 35, maka burung yang nge-josnya melebihi angka 35 akan didiskualifikasi, alias gagal mendapat juara.

Sukardi menyatakan, hal itu dilakukan agar semangat mengikuti lomba tidak hanya datang dari mereka yang memiliki burung dengan kualitas super. Selain itu, kebijakan tersebut diniatkan agar pemenang lomba menjadi merata, tidak hanya dimonopoli burung-burung kualitas super saja.

- Advertisement -

Waktu lomba pun berakhir, penghitungan nilai pun dilakukan. ketiga dewan juri tadi sibuk melakukan rekapitulasi nilai. Sampai tiba saatnya mereka bersiap mengambil keputusan. Akhirnya ke-tiga juri memutuskan nilai tertinggi diraih burung kecial dengan nama julukan Es, milik Jariah. Dengan total nilai 50 poin.

Es, adalah julukan yang disematkan Jariah pada burung kecialnya karena terinspirasi dari profesinya sebagai pedagang es campur keliling. Sebagai catatan, sore itu, ia bahkan menunda jadwal berjualan es kelilingnya, untuk sekedar melihat Kecial Es berkicau ria mengungguli lawan-lawannya.

Sementara Kecial Es memperoleh nilai tertinggi pertama, nilai tertinggi kedua diperoleh kecial Oi milik Angga dan nilai tertinggi ketiga diperoleh kecial Anak Angin milik Edwin. Masing-masing memperoleh 32 dan 31 poin.

Setelah penghitungan jumlah poin, panitia yang diwakili Basri kemudian melakukan kocok nomor, guna memutuskan burung kecial mana yang keluar sebagai pemenang. Apakah Kecial Es, Oi, atau Anak Angin. Dan berkah bagi Jariah dan Kecial Esnya, nomor yang keluar setelah dikocok adalah 60. Dengan begitu, ia berhasil memenangkan lomba dan berhak membawa pulang seekor ayam jantan, sebagai hadiah.

Melihat hasil tersebut, semua peserta lomba kemudian mengucapkan selamat kepada Jariah dan Kecial Esnya. Tanpa dendam kekalahan, semua peserta—sebagian besar pecinta burung kecial—justru bersuka ria.

“Masukkan Es itu ke kulkas,” goda salah satu peserta lomba kepada Jariah. Mendengar hal itu, Jariah yang menjadi super star lomba, tersenyum lebar. Lantas meminta anaknya segera membawa pulang kecial Es beserta hadiah Ayam Jantannya. Ia sendiri, langsung menuju motor gerobak es miliknya untuk kembali berkeliling kampung membawa es campur yang belum habis terjual.

Tak terasa, waktu berlalu dengan cepatnya. Jam pun sudah menunjukkan pukul 17.50 WITA. Saatnya para peserta dan semua yang hadir menonton lomba burung kecial itu kembali ke rumah masing- masing.

Sebentar lagi azan Maghrib berkumandang dan menu berbuka puasa akan dihidangkan.

Begitulah, masing-masing tentu punya cara sendiri menunggu waktu berbuka puasa. Begitupun dengan para pecinta burung kecial di Dusun Karang Temu. Menunggu waktu berbuka dengan lomba sederhana. (sta)

- Advertisement -
Kamis, Juli 10, 2025

Trending Pekan ini

Korban Banjir Mataram Apresiasi Respon Cepat Pemerintah dan TNI-Polri, Harapkan Solusi Jangka Panjang

HarianNusa, Mataram - Musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah...

NasDem NTB Panaskan Mesin Politik! Pelantikan Siap Digelar Megah 12 Juli Mendatang

HarianNusa, Mataram — Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem...

Gubernur NTB Dorong Mandalika Internasional Festival Hadirkan Gagasan Baru dan Tidak Pernah Dilakukan  Daerah Lain

HarianNusa, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Muhamad...

Saeful Akham Dilantik sebagai Asisten I Lombok Barat

HarianNusa, Lombok Barat - Bupati Lombok Barat H.Lalu Ahmad...

TP. PKK NTB Gerak Cepat Salurkan Bantuan Makanan untuk Korban Banjir Kota Mataram

HarianNusa, Mataram – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP...
Kamis, Juli 10, 2025

Berita Terbaru

PLN Tandatangani Komitmen Sambungan Listrik 1.734 Rumah, Perkuat Listrik untuk Rakyat

HarianNusa, Mataram — Sebagai bagian dari komitmen mendukung pertumbuhan...

TP. PKK NTB Gerak Cepat Salurkan Bantuan Makanan untuk Korban Banjir Kota Mataram

HarianNusa, Mataram – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP...

Saeful Akham Dilantik sebagai Asisten I Lombok Barat

HarianNusa, Lombok Barat - Bupati Lombok Barat H.Lalu Ahmad...

NasDem NTB Panaskan Mesin Politik! Pelantikan Siap Digelar Megah 12 Juli Mendatang

HarianNusa, Mataram — Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem...

Stadion Malomba Disulap Jadi Sport Center Modern, Persembahan Lanal Mataram untuk FORNAS dan Masyarakat

HarianNusa, Mataram — Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Mataram menghadirkan...

PLN Peduli Banjir Lombok, YBM PLN NTB Salurkan Bantuan Sembako untuk Warga Terdampak

HarianNusa, Mataram — Banjir yang melanda Kota Mataram dan...
Kamis, Juli 10, 2025
spot_img

Berita Lainnya

Rubrik Populer

error: Content is protected !!