HarianNusa.com, Lombok Barat – Ada yang menarik dilakukan oleh anak-anak muda yang tergabung dalam kelompok Sepak Bola Ishlahul Huda Desa Batu Mekar Kecamatan Lingsar Kab. Lombok Barat. Tak hanya sibuk berlatih menguasai si kulit bundar, sebagaimana kelompok (Klub) sepak bola pada umumnya, mereka juga memiliki kegiatan rutin lain, yakni membaca surat Yasin bersama satu minggu sekali. Tepatnya setiap malam Sabtu.
Namun, selama Bulan Ramadan ini, jadwal baca Yasin tersebut dipindahkan dari malam ke sore hari, hal itu dilakukan agar tidak mengganggu ibadah shalat tarawih.
Seperti pantauan HarianNusa.com di rumahnya Zaidun, salah satu anggota kelompok sepak bola Ishlahul Huda, yang saat itu menjadi tuan rumah. Mereka membaca Yasin tersebut pada Jumat sore, pukul 18.00 WITA, sembari menunggu waktu berbuka puasa. Nantinya, kegiatan akan dilanjutkan dengan buka puasa bersama dan shalat maghrib berjamaah.
Selepas shalat maghrib berjamaah, tuan rumah biasanya menyediakan suguhan sederhana, mulai dari es buah, teh, kopi dan makanan—seperti di rumah Zaidun. Namun, hal itu tidaklah wajib ada. Tergantung hajat dan Kemampuan tuan rumah.
Sembari menikmati hidangan, para anggota bisa berbincang tentang banyak hal, mulai dari wacana sepak bola sampai dengan wacana lain yang sedang hangat di tengah-tengah masyarakat.
Penggagas yang sekaligus manajer Klub sepak bola Ishlahul Huda, Samsahudi, S. Ag, M.HI menuturkan, kegiatan membaca surat Yasin satu kali dalam seminggu itu sudah berlangsung selama delapan tahun. Dimulai pada tahun 2009 silam.
Ketika ditanya alasan kegiatan itu dilakukan, mengingat klub sepak bola harusnya fokus pada latihan-latihan fisik? Ia mengatakan bahwa segala sesuatu di dunia ini haruslah seimbang. Termasuk dalam menjaga tubuh. Agar tubuh seimbang, latihan fisik harus diimbangi dengan melatih rohani. Salah satunya dengan membaca dan memahami makna yang terkandung pada firman Allah dalam surat Yasin, pun juga surat-surat yang lain.
Selain itu, dengan berkumpul seminggu sekali untuk baca Yasin, menjadikan hubungan emosional antar sesama anggota menjadi sangat dekat. Layaknya keluarga.
Demikianlah Ishlahul Huda, kelompok sepak bola yang terus menempa fisik tanpa mengesampingkan latihan jiwa dengan membaca dan memahami firman Allah yang terkandung dalam surat Yasin sembari tetap bersilaturahmi di bulan puasa. (sta)