HarianNusa.com, Lombok Utara – Program Belajar Bersama Maestro (BBM) 2017 oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Repubik Indonesia, di mana Zakaria, selaku Maestro Tari Rudat 2017 telah berakhir. Pementasan tari Rudat dengan peserta sebagai penari menjadi pentas perpisahan peserta dengan sang Maestro. Senin, (24/7).
Dari pantauan HarianNusa.com, pertunjukan yang dimulai pukul 17.30 itu berlangsung sangat meriah, dengan disaksikan ratusan warga.
Selain menampilkan tari Rudat, pada kesempatan yang sama, peserta juga menyuguhkan tari kreasi dan tari Teater yang mereka garap secara mandiri di sela-sela kesibukan belajar dan berlatih tari Rudat.
Zakaria, selaku Maestro, menyampaikan perasaan bahagia dan haru harus berpisah dengan para peserta—yang disebutnya sebagai anak angkat. Menurutnya, dua minggu bersama para peserta merupakan momen yang sangat berharga, di mana ia bisa menyampaikan kepada 20 anak angkatnya, bahwa kesenian, khususnya tari Rudat, memiliki makna filosopis yang dalam dan berarti untuk kemaslahatan masyarakat.
Selain itu, Abi Jack—sapaan akrab peserta untuk Zakaria—juga menyampaikan permohonan maaf seandainya ada kekurangan pada proses pelaksanaan BBM 2017 tersebut. Hal yang disampaikannya dengan cara berpantun “tak ada gading yang tak retak.”
Abi Jack berharap, nanti setibanya para peserta di daerah masing-masing, bisa mengaplikasikan, bahkan menularkan nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung pada tari Rudat kepada masyarakat lingkungan tempat tinggal.
Untuk diketahui, selain melibatkan seniman lokal—kelompok musik Balck Bird dan Penyair Imam Safwan—Abi Jack juga mengajak Mahasiswa Teater asal Malaysia untuk berkolaborasi, dengan melibatkan mereka sebagai penata rias dan kostum. (sta)
