HarianNusa.com, Mataram – Markas Komando (Mako) Brimob Polda NTB didatangi dua pengendara menggunakan motor berkecepatan tinggi. Pengendara motor tersebut sempat dihentikan petugas yang berjaga di pos penjagaan, namun bukannya berhenti, warga tersebut justru menambah kecepatan laju motornya. Kejadian terjadi sekitar pukul 23.45 Wita, Rabu (26/7) malam.
Sempat terjadi kepanikan pada petugas yang berada di Mako Brimob. Pasalnya, penerobosan tersebut terjadi beberapa saat usai peledakan tas misterius diduga berisikan bom di Jalan Pendidikan Kota Mataram.
Kapolres Mataram, AKBP Muhammad SIK yang pada saat kejadian berada di Mako Brimob melihat secara langsung proses penghentian kendaraan tersebut. Motor jenis Beat Fox berwarna putih tersebut terus masuk ke dalam Mako.
“Petugas jaga di cekpoint berusaha menghentikan laju kendaraan, tetapi pengendara malah menambah kecepatan dan menerobos portal, sehingga pengendara tersebut hampir terjatuh,” ujarnya di Mapolres Mataram, Kamis (27/7).
Pengendara tersebut lolos dari penghentian, dan terus melaju ke arah asrama dan mendekati perumahan Dansat Brimob. Polisi kemudian melakukan pengejaran terhadap pengendara tersebut. Polisi tidak ingin hal buruk terjadi di Mako Brimob. Terlebih lagi, akhir-akhir ini kabar polisi menjadi incaran teroris masih santer terdengar.
Beberapa lama proses pengejaran dilakukan, polisi berhasil menjatuhkan pengendara tersebut. Dua pengendara yang berboncengan tersebut segera diamankan dan dilakukan introgasi.
Setelah diintrogasi, ternyata kedua pengendara tersebut telah usai mengkonsumsi minuman keras. Karena mabuk, mereka melajukan kendaraannya dengan cukup tinggi. Tanpa sadar, justru mereka memasuki Mako Brimob.
“Ternyata kedua pengendara tersebut baru selesai mabuk. Dari baunya, mereka diduga minum minuman keras jenis tuak,” ungkapnya.
Polisi juga menggeledah kedua pengendara tersebut. Namun tidak dijumpai barang-barang mencurigakan pada tubuh mereka maupun pada motor yang mereka kendarai.
Keduanya diketahui berinisial AR (25) dan JR (12). Keduannya merupakan nelayan asal Kampung Bugis, Ampenan, Kota Mataram. Kini keduanya dilimpahkan ke Polres Mataram. (sat)