HarianNusa.com, Mataram – Karang Bagu merupakan suatu lingkungan di Kelurahan Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Kota yang memiliki semboyan maju, religius dan berbudaya di Pulau Lombok.
Namun uniknya, saat kita mengetik nama Karang Bagu di google, jawabannya selalu narkoba. Itu semua tidak terlepas dari ulah peramu kata yang selalu memberitakan penangkapan narkoba di Karang Bagu. Tentunya semua berita tersebut bukan hoax. Melainkan karena suatu fakta daerah tersebut kerap kali didatangi polisi berpakaian preman untuk penggerebekan.
Belum lama ini, seorang ibu rumah tangga yang tengah hamil diringkus polisi lantaran menyimpan narkoba di rumahnya. Sedikit beranjak lebih jauh seorang ibu rumah tangga juga ditangkap lantaran menyimpan narkoba di dalam ember cucian miliknya. Lebih jauh lagi, oknum polisi ditangkap di Karang Bagu lantaran tengah pesta narkoba.
Suatu deretan prestasi hitam tersebut memiliki sebuah kausalitas dengan masalah perekonomian. Banyak pelaku narkoba yang tertangkap di Karang Bagu relatifnya adalah seorang pengangguran yang bermula mencoba memakai narkoba, kemudian berubah profesi menjadi pengedar.
“Barang ini (narkoba) karena menjanjikan keuntungan dan juga kontrol pribadi tidak ada. Pekerjaan yang tetap juga tidak ada, mereka hanya pengangguran semua. Awalnya hanya coba-coba saja untuk konsumsi, lama-lama dia mengedarkan,” ujar Kasubdit III Direktorat Reserse Narkoba Polda NTB, AKBP Anak Agung Gede Agung belum lama ini.
Deretan penangkapan di Karang Bagu tidak lantas membuat peredaran narkoba berhenti. Penangkapan salah satu pengedar, dianggap sebagai kesialan dari pengedar itu sendiri. Tidak juga menjadi ketakutan kolektif untuk berhenti mengedarkan narkoba.
“Artinya upaya kita terkait dengan peredaran narkoba di Karang Bagu ini sudah terus menerus tidak ada hentinya. Tapi masyarakat di sana mohon maaflah kita katakan tidak kapok, tidak ada efek jeranya,” pungkasnya.
Beragam upaya dilakukan untuk menghentikan peredaran narkoba di sana. Mulai dari upaya preventif berupa sosialiasi hinga upaya represif dengan melakukan penangkapan. Namun google tidak dapat berbohong, selalu saja ada berita terbaru penangkapan narkoba dari tahun ke tahun di sana.
“Penyuluhan-penyuluhan tetap. Baik di tempat umum, tempat yang diundang untuk lakukan sosialisasi, tetap kita melakukan itu. Makanya dengan aparat desa kita selalu mengimbau juga,” paparnya.
Meskipun demikian sejatinya semua manusia tidak ada yang ingin melakukan hal yang berisiko besar baginya. Status pengangguran dan masalah ekonomi yang diklaim menjadi penyebab peredaran narkoba di Karang Bagu harus segera dihapuskan. Ini menjadi tanggungjawab bersama kita. (sat)