Sabtu, Juli 27, 2024
spot_imgspot_img
BerandaHukum & KriminalKepala Sekolah di Kopang Gantung Diri Lantaran ini...

Kepala Sekolah di Kopang Gantung Diri Lantaran ini…

- Advertisement - Universitas Warmadewa

HarianNusa.com, Lombok Tengah – Seorang Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Mumbang, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah (Loteng) ditemukan tewas gantung diri di rumahnya Dusun Lauk Rurung I, Desa Kopang Rembiga, Kecamatan Kopang, Jumat (1/9) kemarin.

Kepsek bernama Hasan S.Pd (53) ditemukan tewas tergantung oleh anaknya. Kejadian bermula saat anaknya bernama Sopyan Halik (19) balik ke rumah. Tiba-tiba ia dikagetkan melihat tubuh ayahnya tergantung di plafon ruang tamu. Anaknya bergegas mengecek urat nadi korban, namun korban telah meninggal dunia.

Sopyan kemudian memotong sarung yang digunakan ayahnya menggantung diri, kemudian bergegas memanggil keluarganya.

Polsek Kopang yang menerima informasi tersebut mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Jenazah kemudian dibawa ke puskesmas terdekat.

“Dari hasil pemeriksaan tim medis, tidak ada tanda-tanda kekerasan. Dugaan sementara murni gantung diri dengan tanda-tanda luka memar di bagian leher bekas jeratan sarung, darah yang keluar dari telinga akibat tekanan saat korban gantung diri dan keluarnya air mani pada kemaluan korban,” ujar Kapolsek Kopang melalui Kanit Reskrim Polsek Kopang, Iptu I Wayan Kariana.

Hasil penyidikan, korban pernah mendatangi bibinya pada Rabu (30/8) dan curhat persoalan yang dihadapi. Korban mengalami masalah di mana ia merasa bodoh saat menjadi kepsek, padahal sebelum menjadi kepsek, ia dikenal sangat pandai.

“Dia mengeluhkan pekerjaannya, karena sebelumnya menjadi kepsek, korban diketahui pintar. Tapi semenjak menjadi kepsek dia merasa dirinya kurang atau bodoh. Dia mengatakan ada bibinya, kenapa dia yang dipilih menjadi kepsek,” ungkapnya.

Selain itu, korban juga memiliki masalah dengan anak ketiganya. Di mana anaknya tidak mau melanjutkan sekolahnya, padahal korban memiliki harapan agar anaknya dapat menjadi polisi.

“Anak nomor tiga korban tidak mau bersekolah. Korban berusaha membujuknya dan meminta bantuan bibinya membujuknya sekolah agar bisa menjadi polisi,” paparnya.

Sementara pihak keluarga dengan tabah menerima kepergian korban. Pihak keluarga tidak berkenan korban diotopsi, sehingga korban langsung dimakamkan. (sat)

RELATED ARTICLES
spot_img
Sabtu, Juli 27, 2024
- Advertisment -spot_img

Populer Pekan ini

Sabtu, Juli 27, 2024
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -
- Advertisment -

Banyak Dibaca

Berita Terbaru

- Advertisment -